"Apakah kalian pernah merasakan rasanya di bully selama bertahun-tahun? Itu sangatlah pahit, efeknya membuat seseorang merasakan kegelapan yang mendalam."-Amoura Chessa-
Amoura Chessa, gadis yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Kulitnya gelap, tubuhnya kurus, pakaiannya juga sedikit lusuh. Dia hidup di sebuah rumah kayu bersama Ibunya di bagian pinggiran kota. Amoura selalu menjadi sasaran bullying sejak kecil oleh teman-temannya karena kondisi fisik dan penampilannya.
Semakin hari, Amoura pun semakin tumbuh besar, kini ia sudah duduk di bangku kelas X SMA. Di masa SMA-nya ini, tetap sama saja, Amoura harus mengalami lagi yang namanya pembullyan. Setiap harinya Amoura selalu mendapati cacian dan makian dari teman-teman sekelasnya, bahkan murid sekolah yang tidak ia kenali sama sekali juga ikut-ikutan mengolok-oloknya. Di kelas, tak jarang Amoura selalu dilempari bulatan-bulatan kertas oleh teman-temannya sembari diberikan yel-yel ejekan untuknya.
Amoura tidak pernah menceritakan aksi murid-murid yang membullynya kepada siapapun, bahkan kepada Ibunya sendiri ia selalu bungkam. Alhasil, Amoura hanya bisa merasakan sakitnya di bully tanpa pembelaan dari siapa-siapa. Amoura tidak punya teman, tidak ada yang mau berteman dengannya. Geng pembully terkenal di kelasnya selalu mengancam akan melabrak siapapun yang berani berteman dengannya. Amoura selalu berpikir, mengapa fisiknya yang kurang menjadi sasaran pembullyan, padahal itu bukan kesalahannya.
****
AMOURA CHESSA
Aku harap di bagian part ini kalian bisa petik hikmahnya dan membayangkan bagaimana rasa pahitnya di bully.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoura (Proses Penerbitan)
Truyện Ngắn"𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐭𝐚𝐧𝐝𝐚𝐫 𝐰𝐚𝐣𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐧𝐭𝐮 𝐧𝐚𝐬𝐢𝐛 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠?" Berkulit gelap bikin nasib gak mujur, itulah yang di alami oleh seorang gadis bernama Amoura Chessa. Amoura selalu merasa insecure dan...