7.

2.2K 182 17
                                    

"hai...  boleh gue gabung?" ucap sebuah suara dengan nada yang dilembut-lembutkan.

"Eh Neng Alara, iya sok atuh silahkan." ucap Bimo dengen senyuman konyolnya. Alara langsung melihat Eva yang sibuk dengan makanannya tanpa memperdulikan sekitarnya. Yang membuatnya geram adalah Reno yang selalu mengelus rambut Eva sedangkan Samuel yang terus menatap kedua pasangan itu dengan tatap cemburunya.

"Harusnya itu posisi gue." Batinnya geram.

"Sam... Honey...  Aku duduk disebelah kamu yah.." ucapnya dengan nada yang dilembut-lembutkan tapi tak digubris oleh Samuel membuat Alara diam-diam semakin kesal akan sikapnya yang mulai berubah.

"ehemm... Yang disamping Samuel boleh pindah nggak soalnya gue mau duduk disamping pacar gue." Ucapnya dengan kata menekankan kata pacar membuat Sari memutr matanya kesal. Pada akhirnya Sari mengalah dan pindah ke meja yang paling ujung. Dini dan Tasya yang melihat Sari pindah, ikut-ikutan pindah juga membuat yang lain ikut melihat.

"kok pindah Din?" tanya Sandi.

"kasihan sahabat gue sendirian jadi gue temani."jawabnya disertai anggukan Tasya. Otomatis kursi di sebelah Eva kosong membuat Samuel langsung pindah membuat Alara melotot begitupun Reno.

Alara yang tidak mau berjauhan dengan Samuelpun ikutan pindah membuat yang lain ikut geleng-geleng kepala. 

"sayang, pindah di kursi aku yuk." ucap Reno tiba-tiba membuat Eva yang lagi asik menyantap makanannya melirik Reno sekilas dan langsung melanjutkan acara makan-makannya. 

"tanggung, nih makanannya bentar lagi mau habis" ucapnya setelah menelan makanannya. 

"Tapi..."

"Atau aku cuekin." ucap Eva memotong membuat Reno nurut membuat Eva tersenyum manis membuat kadar kecantikannya bertambah berkalilipat membuat yang lain melihatnya terpesona.

Reno yang udah mulai bucin akhirnya mengalah. Sedangkan Samuel diam-diam mengepalkan tangannya melihat interaksi mereka berdua membuatnya cemburu. Sedangkan ada beberapa pasang mata yang menatap mereka berdua dengan rasa kesal dan ada juga yang menatapnya cemburu.

"harusnya gue disitu" batin 1

"kenapa kesal yah." batin 2

"Sabar... Sabar... Kalau sabar disukai oleh Eva. Eh?" batin 3

"Awas lo Eva, gue ga akan tinggal diam." batin 4

Dilain tempat

"gays, ada meeting dadakan pas istirahat di rooftop." ucap salah satu anggota inti sedikit berteriak kepada yang lainnya.

Setelah sampai di rooftop sekolah, para inti dan anggota sudah berkumpul. Di depannya berdiri seorang pemuda yang sangat tampan dengan tatapan dinginnya.

"Semuanya sudah berkumpul?" Tanya salah satu anggota inti geng Devil, anggap aja namanya Atta.

"Udah bro...  Balas salah satu anggotanya, anggap aja namanya Raden.

"Bos" panggil salah satu anggotanya mengingatkan.

"hm...  Dengarkan. Kita batalkan rencana kita hari ini." ucapnya tiba-tiba.

"Lah kenapa bos?" tanya salah satu anggota.

"Jangan banyak bertanya kenapa. Jika ada salah satu dari kalian yang melanggarnya, maka tunggu hukumannya." Ucapnya tak terbantahkan. 

"Siap bos." Teriak mereka serempak.

"Bubar."

Setelah semuanya bubar dan hanya menyisakan beberapa anggota inti. Salahsatu diantara mereka menghampiri bosnya.

Transmigrasi ke Dunia NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang