"Gue kesel banget tau ga sama Leon dan gengnya, pengen rasanya gue remes tuh muka mereka! Hm!" Yesa mendengus kesal.
"Lo mau ngeremes muka Leon?" Tanya Stella berjalan di samping Yesa.
Saat ini mereka baru keluar dari kelas dan ingin pulang keluar gerbang Sekolah.
"Iya! Mulutnya ga bisa di jaga!"
"Gue bisa bantu Lo! Hehe" Stella terkekeh.
"Hah? Bantu apa?" Tanya Yesa.
"Bantu Lo buat ngeremes muka Leon, gue ngerti perasaan Lo kok." Stella tersenyum aneh.
"Haha ada-ada aja deh lo." Yesa menggelengkan kepala.
Tampak di depan gerbang sekolah, ada orang yang menunggu mereka.
"Hm? Papa?" Gumam Yesa.
"Tumben papa Lo jemput." Ucap Stella.
"Kita samperin aja yuk." Yesa dan Stella mendekati Hengki, ada Jordan di sampingnya.
"Hai om." Stella tersenyum.
Hengki membalas senyum Stella.
"Papa ngapain kesini?" Tanya Yesa.
"Emm... Nak, papa mau ngomong sama Stella bentar aja, kamu masuk mobil ya." Sergah Hengki.
Stella tertegun.
"Hm? Om Hengki mau ngomongin apa?" Batin Stella.
"Sama Stella doang?" Tanya Yesa.
Hengki mengangguk.
Yesa hanya menurut dan langsung masuk ke mobil dibukakan oleh Jordan.
"Ngomongin apa om?" Tanya Stella.
"Stella, om mau bilang kalo... Pacar kamu regi ditemukan tewas di dekat sungai." Ucap Hengki.
"Hah? Regi tewas?" Stella terkejut.
"Hm?! Harusnya kamu lebih kaget dari ini Stella." Ucap Jordan, dari tadi Jordan memperhatikan Stella, tampak kalau Jordan menaruh curiga pada Stella.
"Hah? Emm... Saya... Ga tau kalo regi udah meninggal, soalnya kami baru putus 4 hari yang lalu dan udah lost kontak" Stella menjelaskan.
Hengki dan Jordan sempat beradu pandang sejenak.
"Apa kamu tau kalo dia ada musuh atau semacamnya?" Tanya Jordan.
"Ngga om, walaupun kami pacaran tapi kami ga terlalu Deket." Ucap Stella.
"Heh, oke, tapi jangan panggil gue om karna umur kita ga beda jauh." Jordan tersenyum masam.
"Baiklah, sebaiknya sekarang kamu pulang Stella, bentar lagi gelap." Sergah Hengki.
"Iya om." Stella pamit pergi meninggalkan mereka.
"Gimana pak?" Tanya Jordan.
"Abis antar Yesa pulang kita temui komandan." Ucap Hengki.
Mereka masuk ke mobil dan mengantar Yesa pulang.
"Abang? Haha, dia emang cakep sih, tapi ya kali gue deketin cowok yang lebih tua 4 tahun." Batin Stella sambil berjalan.
Stella berjalan pulang ke arah kost-an nya.
"Hm? Itu kan Leon sama rombongannya." Gumam Stella.
"Gue pulang duluan ya?" Leon pamit pulang jalan kaki.
"Yoi, hati-hati bro!" Ucap Aldo
Hati senang walaupun ga punya uang, oohh
KAMU SEDANG MEMBACA
Empati
Mystery / ThrillerSeorang perempuan, terbangun dari tidurnya dan melihat kedua orang tuanya sudah tewas mengenaskan. Dia ketakutan, kesepian, trauma berat yang di alaminya membuatnya mengalami keanehan dalam dirinya. gadis ini cantik, namun memiliki rasa empati yang...