-Part 18-

493 102 11
                                    

Hari demi hari berlalu dan kali ini Jane terpaksa meninggalkan Rose karena dia harus ke Italy gara gara pekerjaannya itu.

"Jaga diri ya. Kalau kamu bosen, kamu bisa meminta yang lain untuk menginap di apartment" ujar Jane mengelus kepala Rose.

"Oppa juga jaga diri. Cepat pulang ya. Nanti aku sama dede bayi nya kangen" ujar Rose mempoutkan bibirnya.

Jane terkekeh kecil. Dia berjongkok didepan perut Rose "Anak Papa tidak boleh nakal nakal. Jaga Mama ya. Nanti Papa pulang" ujarnya sebelum mengecup perut sang istri.

Setelah itu, dia bangkit dan beralih mengecup dahi Rose "Ada apa apa kabarin aku"

"Oppa juga"ujar Rose.

Jane menatap sahabatnya yang juga menghantarnya ke bandara itu "Kalian, jaga istri sama calon anak gue ya"

"Iya, lo santai saja" sahut Seulgi.

"Gue duluan" pamit Jane menarik kopernya pergi dari sana.

"Ngomong ngomong, Mama Jane kok tidak ikut kesini?" Tanya Irene.

"Mama bilang dia punya urusan" sahut Rose.

"Jadi kamu sudah akrab sama mertua nih?" Tanya Jisoo sedikit menggoda.

Rose tersenyum miris "Aku si berharap seperti itu"

"Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Irene.

"Mama pernah bilang sama aku kalau dia tidak akan pernah membiarkan aku mendapatkan Jane Oppa. Dia bilang kalau Jane Oppa milik dia bahkan dia akan mengambil Jane Oppa dari aku" jujur Rose.

"Jane tahu soal ini?" Tanya Limario.

Rose menggeleng "Tidak. Didepan Jane Oppa, Mama berpura pura baik sama aku"

"Parah nih. Mendingan kamu hati hati deh" ujar Seulgi.

"Mama tidak mungkin menyakiti aku. Aku lagi hamil cucu dia bukan?" Sahut Rose walaupun dia ragu sama omongannya sendiri.

"Terus gimana sama Mommy kamu? Kamu tidak tinggal bersama dia?" Tanya Jisoo.

"Mommy sibuk. Kalian juga tahu kalau dia itu actress bukan? Jadi aku tidak mau publik tahu kalau aku anak Mommy" sahut Rose membuatkan yang lain mengangguk faham.

"Ya sudah, ayo pulang. Kamu butuh istirahat" ujar Jisoo menggandeng Rose dan menuju kearah parkiran diikuti oleh yang lain.


















*
*

Malam harinya, Rose dikagetkan dengan kehadiran Hyojo di apartment. Walaupun sedikit takut sama kehadiran mertuanya itu, dia tetap bersikap sopan dengan menyediakan minuman dan juga cemilan.

"Ada apa Mama kesini?" Tanya Rose berusaha terlihat santai.

"Saya hanya ingin mengambil hak saya" sahut Hyojo santai.

"Maksud Mama?" Bingung Rose.

Secara tiba tiba, beberapa pria memasuki apartment itu.

"Ma, apa semua ini!?" Tanya Rose ketakutan.

"Bawa dia!" Arah Hyojo.

Beberapa pria itu bergegas menghampiri Rose dan memegang tangan Rose "Lepaskan aku!!" Teriak Rose meronta ronta.

Srettt

Satu dari pria itu malah menyuntikkan sesuatu cairan di tengkuk belakang Rose. Tidak butuh waktu yang lama, Rose pingsan.

Dengan segera beberapa pria itu menggendong Rose dan membawanya pergi dari sana disusul oleh Hyojo.

















*
*

Sudah berkali kali Jane terus menghubungi Rose namun istrinya itu tidak menjawab panggilan darinya membuatkan rasa khawatir mula menghampiri Jane.

"Rosie, kamu dimana si" gumam Jane.

Akhirnya Jane memutuskan untuk menghubungi Seulgi "Helo Gi"

"Tumben lo nelfon gue? Ada apa?" Tanya Seulgi.

"Apa lo sama yang lain lagi bersama Rose?"

"Lo gila apa gimana si? Ini sudah jam 10 malam jadi sudah pasti Rose di apartment"

"Gue sudah menelfon Rose tapi dia tidak menjawab panggilan dari gue. Gue khawatir Gi. Bisa lo tolong ke apartment Rose? Gue harus memastikan kalau dia baik baik saja. Gue tidak bisa tenang"

"Baiklah. Gue akan kesana sama Irene. Lo jangan khawatir. Nanti gue nelfon lo" ujar Seulgi

"Thanks Gi"

Panggilan akhirnya berakhir. Jane memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya dikamar hotelnya sebelum dia melanjutkan pekerjaannya. Namun dia tetap saja tidak bisa beristirahat dengan tenang. Fikirannya terus tertuju kepada istri dan calon anaknya. Dia takut mereka kenapa napa.




















*
*

Disisi lain, terlihatlah Rose yang masih belum sadarkan dirinya. Dia berada disebuah ruangan yang tertutup bahkan jendela saja dikunci.

"Eungh" beberapa menit kemudian, Rose akhirnya sadar.

Namun sedetik kemudian, dia baru menyadari kalau kaki kanannya dipakaikan rantai yang cukup panjang membuatkan dia tidak bisa kabur.

Dengan panjang rantai itu, dia hanya bisa berjalan ke toilet yang sudah ada didalam ruangan itu. Namun sialnya, dia tidak bisa berjalan kearah pintu keluar.

"Tolong!!" Teriaknya

Ceklekk

Bersamaan dengan itu, pintu ruangan itu dibuka dan masuklah sosok Hyojo.

"M-Mama" gumam Rose.

"Lepasin aku Ma!" Teriak Rose meronta ronta.

"Diam!" Sentak Hyojo "Lo harus menanggung semua ini karena lo sudah mengambil Jane dari gue!!"

"Ma, sadar Ma! Jane Oppa anak Mama! Dia bukan suami Mama!" Ujar Rose.

"Gue tidak peduli! Jane harus menjadi milik gue!"

"Ma, sadar Ma! Aku istri sah Jane Oppa dan aku lagi hamil anaknya Jane Oppa! Ini juga cucu Mama!"

Hyojo menggeram marah "Gue tidak menerima anak yang lo kandung itu! Hanya gue yang bisa hamil anak Jane!!"

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Terus sekarang apa yang Mama inginkan?"

Hyojo tersenyum sinis "Menghapus lo sama kandungan lo itu. Tapi lo tenang saja, gue akan membunuh lo secara perlahan kok. Dan setelah kematian lo, Jane akan menjadi milik gue!"

Setelah itu, dia berganjak pergi dari sana dengan santainya seakan tidak ada apa apa yang terjadi.
















  Tekan
    👇

Crazy Life ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang