[BL] Blacklist Boy || GeminiFourth

Chapter 6

Saya mutusin buat double update karena mood saya berantakan.
Saya tadi baca salah satu cerita GeminiFourth tapi sad ending, karena kebetulan di rl saya lagi ada masalah, jadilah saya nangis sampai sesenggukan dan mood berantakan makanya saya lampiaskan dengan ngetik..

Happy reading...
.
.
.
.
.
.
.

"Halo, kak. Ada apa?"

"Mark, maaf banget kakak ada urusan mendesak yang nggak bisa ditinggal. Tapi gimana ya, kakak nggak tega ninggalin Fourth sendirian."

"Sekarang Fourth nya gimana?"

"Fourth nya tidur tadi abis minum obat, kakak khawatir kalau Fourth sendirian dia nggak ada yang bantuin kalau mau ke kamar mandi. Tangan sama kakinya masih pemulihan."

"Kakak nggak usah khawatir. Sekarang kakak urusin kerjaan dulu, biar Mark nanti omongin sama Gemini."

"....."

"Oke kak, hati-hati ya."

Mark menoleh ke arah pintu ruang OSIS yang terbuka lalu muncullah sosok ketua OSIS.

"Gem!"

"Hm?"

"Tadi kak Meen nelpon katanya dia ada urusan mendadak. Tapi dia khawatir nggak ada yang jagain Fourth."

Gemini mengangguk paham, segera meraih ponselnya.

"Halo, Pa?"

"......"

"Papa sibuk nggak?"

"......"

"Pa, bisa temani Fourth sampai Gemi ke sana?"

"....."

"Makasih ya, Pa. Papa jangan lupa makan."

"...."

"Oke, Pa. Bye-bye."

"Gimana, Gem?"

Gemini mengangguk lega. "Untung papa lagi luang jadi bisa nemenin Fourth sampe jam pulang sekolah."
.
.
.
.
.
.
Di sisi lain, setelah Gerard menerima panggilan telepon dari puteranya, ia langsung bergegas menuju ke ruang rawat inap Fourth dan bertemu dengan Meen yang merupakan juniornya di rumah sakit.

"Pak Gerard?"

"Ada perlu apa?"

Gerard menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "ah saya dapat telepon dari Gemi. Kebetulan saya luang jadi akan menjaga Fourth."

Meen menghela nafas lega. "Terima kasih, Pak Gerard. Maaf karena saya ada urusan mendesak."

"Tidak apa-apa, Bu Meen. Saya dengan senang hati menjaga calon menantu saya."

"Kalau begitu, saya pamit undur diri."

Gerard mengangguk. Setelah kepergian Meem, pria paruh baya itu mendudukkan diri di sofa lalu memainkan ponselnya karena Fourth masih terlelap.
.
.
.
.
.
.
.
"Gue pengen jenguk Fourth lagi."

Ford dan Prom mengangguk menyetujui celetukan Satang.

"Nanti kita bilang ke Mark sama Gemini

"Ford."

Yang dipanggil hanya Ford, tapi Prom dan Satang ikut menoleh.

Mereka melihat Mark berjalan bersama Gemini.

"Tadi gue dapet info kalau setelah istirahat semua murid dipulangin karena ada rapat.

"Kita semua mau jengukin Fourth. Pasti Fourth kesepian."