𝐆𝐞𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐢𝐦𝐩𝐚𝐜𝐭 (σηєѕнσσт) 𝐱 𝐅𝐞𝐦!𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
- Open req
- Up tidak menentu
- Bisa sedikit lemon
- Murni dari imajinasiku sendiri
- Genshin char only
- Alur cerita tidak jelas
- Tidak ada unsur kekerasan
- Cringe? Maybe
Start; 26/03...
Semua berawal ketika [Name] bersekolah di Teyvat Academy Highschool. Saat itu bel sekolah sudah berbunyi, yang di artikan sekarang sudah saatnya [Name] untuk kembali pulang ke kosannya. Tapi malah berbanding balik dengan teman temannya, [Name] menunggu sampai seisi sekolahannya sepi. Di karenakan saat pulang sekolah pastinya jalanan akan sangat padat dan ia akan terjebak macet.
"Tenang saja, aku sebentar lagi akan pulang. Kau tidak perlu khawatir Yoimiya!" Ucap [Name] sambil menelpon sahabat setianya.
"Baiklah, kalau begitu. Sampai jumpa di rumah ayaka nanti [Name]."
"Tentu saja!"
Yoimiya pun mematikan telepon tersebut. [Name] perlahan melangkahkan kakinya keluar dari ruang kelas. Saat berjalan gadis itu hanya ditemani oleh kesunyian. Tapi beberapa saat terdengar seperti suara teriakan yang lumayan kencang. [Name] yang mendengarnya pun tersentak kaget.
Suara itu berasal dari kelas Kokomi yang tak jauh dari posisi [Name] sekarang. Ia takut untuk menghampiri kelas tersebut ditambah di lorong sekolah hanya ada dirinya, tidak ada orang lain. Dengan tubuh gemetar, gadis itu perlahan mendekati dan membuka pintu kelas Kokomi.
Alangkah terkejutnya dia. Terlihat ada dua orang yang seperti melakukan aksi pembunuhan secara brutal. Yang tak lain [Name] lihat sendiri adalah seseorang bersurai navy gelap dengan temannya yang selalu memakai topeng kecil di rambutnya. Di kelas itu, darah berlumuran dimana mana dan korbannya pun sudah terbunuh dengan tragis. Sosok korban pembunuhan itu adalah salah satu teman akrab [Name].
"Ahaha baiklah Scara kurasa kita akan bertemu lagi nanti. Kalau begitu sampai jumpa." Ucap lelaki bersurai ginger itu meninggalkan kelas tersebut.
Scara menatap tajam ke arah [Name], ia perlahan mendekati gadis yang ada di hadapannya. [Name] semakin dibuat takut dengan tingkah laku Scara sekarang sampai sampai dirinya terpojok di dekat dinding.
"Haha kau tidak perlu takut [Name]. Aku datang kesini hanya untuk membunuh bajingan sialan ini bukan untuk membunuhmu." Ucap Scara sambil menaruh pisau di atas meja yang sedari tadi ia pegang.
"S-scara... kenapa kau melakukan ini?"
"Hmm? Kenapa kau bertanya seperti itu?"
[Name] benar benar sudah terpojok sekarang. Scara sudah berada di hadapannya, sesekali ia menampilkan seringai di wajahnya. Tak beberapa lama, Scara langsung memegang dagu milik [Name].
