Perlahan netra tajam itu terbuka menampilkan bola matanya yang berwarna gray. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah suaminya yang sedang tertidur memeluknya dengan lengannya sebagai bantalan.
Pikirannya melayang ke kejadian dimasa lalu.
"Gak boleh gambar-gambar ditangan lagi! Nanti jelek tangannya.."
Lamunan Serena buyar saat merasa suaminya bergerak tidak nyaman. Matanya melirik jam di dinding yang menampilkan pukul 8 pagi, pandangannya beralih ke suaminya lagi.
Serena mencapit hidung Arkan membuat empunya mengernyit, mata yang sejak tadi memejam kini terbuka menampilkan bola mata berwarna hazel.
Arkan mengerjap pelan mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk, terbengong sebentar menatap Serena sebelum kemudian sadar dan langsung melepaskan pelukannya.
"T- tangan kamu pasti sakit ya?" Arkan reflek bertanya saat tersadar ia tertidur di lengan istrinya.
"Ya, ini sakit." Balas Serena.
"Maaf.."
Arkan menunduk menyesal, baru hari pertama namun Arkan sudah merepotkan istrinya ini sebenarnya apa alasan Serena ingin menikahinya sih!? Jelas-jelas ia tidak memiliki kelebihan apapun kecuali wajahnya yang diatas rata-rata.
"Saya mau ciuman sebagai permintaan maaf."
Deg
"Apa?" Tanya Arkan kaget.
"Saya ingin ciuman sebagai permintaan maaf." Ulang Serena.
"Tapi.."
"Tidak menerima penolakan." Ucap Serena, ia menunjuk pipinya meminta ciuman.
Arkan memejamkan matanya erat, memajukan wajahnya yang kini memerah.
Cup
Blush
Arkan menenggelamkan wajahnya di bantal.
"Sial malu-maluin ANJ—" Batin Arkan berteriak.
Serena terdiam, ia menggigit bibirnya yang berkedut menahan seringaian, telinganya memerah samar.
"Damn, he's so adorable."
Sedangkan Arkan sedang mencoba menahan debaran dihatinya, wajahnya memerah hingga ke lehernya.
"Aku mau mandi." Arkan berdiri kemudian berjalan sedikit cepat ke kamar mandi.
"Apa saya terlalu agresif? Padahal baru dipipi bagaimana jika dibibir." Pikir Serena. Sebelum ke kamar mandi bawah ia mengambil pakaiannya terlebih dahulu di walk in closet.
***
Arkan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar saat tidak menemukan Serena.
"Serena dimana?" Gumam Arkan bingung.
Ia melangkah keluar kamar berniat mengecek kedapur, Arkan menuruni tangga dengan cepat netranya menatap sekeliling mencari keberadaan sang istri.
Fyuh
Arkan menoleh kaget saat ada yang meniup telinganya dari belakang, ia mendapati Serena sedang tersenyum tipis menatapnya.
"Kaget tau gak!" Ucap Arkan kesal.
"Ingin memasak bersama?" Tawar Serena mengalihkan topik.
Arkan mengangguk antusias. Arkan sangat suka memasak, memasak adalah hobinya Ia suka saat melihat orang memakan masakannya dengan lahap itu membuat ia merasakan euforia.
"Baiklah ayo kedapur."
Mereka melangkah bersama menuju dapur.
"Jadi kamu mau masak apa?" Pertanyaan Serena membuat Arkan berpikir keras.
"Eum.. kamu sukanya apa?" Arkan bertanya balik karena terlalu bingung.
"Kari? Entahlah saya bukan pemilih makanan, saya suka semuanya." Jawab Serena jujur.
"Kamu punya alergi gak?" Tanya Arkan.
"Hm.. saya alergi terhadap udang."
Arkan menatap Serena kaget.
"Padahal udang enak, kasian kamu." Arkan menatap Serena iba.
Serena menghela nafas. "Saya tidak pemilih ke makanan jadi masaklah apa saja."
Butuh waktu lama hanya karena memilih menu apa yang akan mereka masak pada akhirnya mereka memasak menu andalan, yaitu nasi goreng.
"Kamu potong-potong aja biar aku yang masak." Ucap Arkan, Serena hanya menurut.
Sebelum mulai memotong Serena menggelung rambutnya terlebih dahulu agar tidak menganggu. Perhatian Arkan sejenak teralih ke leher jenjang milih Serena yang tampak begitu mulus.
Arkan meneguk ludahnya, memalingkan wajahnya malu.
"Ekhem ayo mulai." Arkan berdehem mencoba menghilangkan kegugupannya.
"Pakai apron dulu."
Arkan mengangguk menurut, saat ia akan mengikat tali apron Serena terlebih dahulu menyerobot.
Tanpa berkata apapun Serena mengikat tali apron milik Arkan. Mengambil kesempatan dalam kesempitan Serena mencium aroma yang menguar dari leher Arkan.
"Serena?"
"Hm?" Dehem Serena masih sibuk dengan kegiatannya, menghirup aroma Arkan.
"Udah belum?"
"Oh iya." Serena segera menjauh, berdehem mencoba agar tidak terlihat sedang salah tingkah.
TBC.
Why i feel so cringe with this part 💀
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife
Teen FictionArkan kira Serena akan bersikap dingin kepadanya namun berkebalikan dari dugaan Arkan ternyata Serena memperlakukannya dengan baik dan lembut, pernikahan yang ia kira akan monoton ternyata malah menjadi pernikahan yang begitu membahagiakan baginya. ...