Kamu sering mengalami Lucid Dream. Kamu mengalaminya tanpa penyebab dan selalu kosong. Hingga, kamu bertemu laki-laki jangkung dengan rambut putih dan berpakaian rumah sakit di mimpimu.
"Wah, hallo, apa kamu juga sama denganku?" Kamu menyapanya dengan senyuman senang karena ada yang menemanimu. Kamu juga melambaikan tanganmu padanya dan hanya dibalas tatapan datarnya saja.
"Jangan tersenyum, senyummu jelek," Siyoon menatapmu dengan datar dan senyum mengejeknya. Dia perlahan berjalan menjauh darimu seperti kamu adalah lalat yang harus dijauhi.
"Sialan, rasanya aku ingin meninjumu,"
Kamu perlahan menjauh darinya juga dan terbangun dengan raut wajah kesal. Kamu kembali beraktifitas seperti biasa. Bersekolah, belajar, makan, tidur, main handphone, dan tidur lagi. Kamu kembali mengalami Lucid Dream dan bertemu dengannya kembali.
Kamu menatapnya dengan sinis, dia juga menatapmu dengan datar. Kalian macam pasangan yang sedang berkelahi. Kamu terkadang menjahilinya, dia juga kembali menjahilimu balik. Hal itu terus kalian lakukan, hingga Siyoon menghilang dari Lucid Dream mu.
━━━━━━━━🌸━━━━━━━━━
"Sial, tidak bisakah sekolah dihilangkan saja? Malas banget diriku bersekolah mana pulangnya lama," monologmu yang saat ini sedang berjalan menuju gerbang yang sudah ramai dengan siswa-siswi yang ingin pulang. Kamu yang ingin pulang pun terhenti hingga kamu merasa ada sosok familiar yang sangat menonjol di kerumunan para siswi.
"(Name), hallo!!" Sosok itu melambaikan tangannya padamu dengan senyuman lebar andalannya. Dia berjalan ke arahmu dan berhenti saat dia di depanmu.
"Senyumanmu jelek, Siyoon," sanggahmu yang menatapnya datar, jujur saja ini membuatmu dejavu. Siyoon hanya tersenyum menatapmu dengan mata berbinar-binarnya.
Siyoon menggenggam tanganmu dengan senyuman dan perlahan berjalan keluar, meninggalkan para siswi yang mendesah kecewa. Kamu yang digenggam hanya mengerjapkan mata, mencoba memproses apa yang terjadi dan tidak lama kemudian semburat merah hinggap di pipimu.
Kalian berjalan cukup jauh hingga Siyoon berhenti dan menuju ke minimarket, meninggalkanmu seorang yang sedang memerah dan termenung. Tidak lama, dia datang dan menyodorkan minuman dingin ke pipimu yang berhasil membuatmu terkejut dan kembali ke kenyataan.
"Kenapa jadi kaget? Kamu tidak percaya dijemput oleh orang tampan sepertiku, kan?" tanyanya dengan wajah songong dan penuh percaya diri. Siyoon mengibas rambutnya ke atas dan tersenyum songong menatapmu.
"Sudah ku bilang, senyummu jelek," jawabmu yang mulai membuka minuman itu dan meminumnya. Entah kenapa, kamu tidak bisa menyadari kalau Siyoon sedaritadi menatapmu dengan intens.
"Omong-omong, aku baru sadar kamu cantik,"
━━━━━━━━🌸━━━━━━━━━
"(Name), ayo elus rambutku!!"
"Siyoon, berhentilah menebar pesonamu, sialan."
"(Name), ayo cuddle."
"Kamu mau aku gebuk?"
"(Name), aku mencintaimu!"
"Ya, aku mengetahui itu,"
↷✦; 🌸 Sincerely,
Velista ❞
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝚑𝚊𝚛𝚊 × 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛
Fanfiction𝙠𝙪𝙢𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙨𝙖𝙝𝙢𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖𝙣𝙮𝙖. 𝕎𝕒𝕣𝕟𝕚𝕟𝕘 : • Karakter hanya milik pencipta, bukan milik saya sendiri. • Mohon bijak dalam memilih bacaan. • Kata-kata tidak baku, typo, dan mungkin ada kesalahan. • Semoga ini karya bi...