Tetangga

5.4K 111 8
                                    

Tags: porn without plot, adult with autism, jealousy, angry sex, slight dominance&bondage, consenting sex [1542 Words]

a/n: ini lebih light (WKWKWKWK) dari chapter sebelumnya yang yaaaaaa….kalian tau sendiri lah ya…. Jangan lupa baca tags! and remember, FIKSI. FIKSI. FIKSI.







*
*
*




Park Jisung namanya, anak lelaki yang sepertinya berumur 4 Tahun itu baru saja pindah ke samping rumah kosong di perumahan Haechan.

"Haechan sayang, kamu sudah tau belum? Ada keluarga baru di rumah sebelah. Ibu dengan Ayahmu ingin memberi sirutteok dan menyapa mereka, mau ikut?" tanya Ibu kepada Haechan yang sedang menonton televisi

"Oh, Ada tetangga baru? Haechanie baru tau. Aku mau ikut!!" Jawab Haechan

"Yasudah kalau begitu, kamu siap-siap aja"

"Siaaap" Kata Haechan langsung melesat ke kamarnya.

Untuk umurnya yang baru saja berulang tahun ke-6, Haechan itu anaknya sudah dididik untuk mandiri.

Karena rumahnya benar-benar bersebelahan, menempel tembok, tidak perlu lama. Tidak sampai 2 Menit jalan saja sudah sampai

Tok
Tok
Tok

Ayah mengetuk pintu itu, sedangkan Ibu membawa sebuah wadah yang berisi sirutteok tadi, dan Haechan dengan senyuman lebarnya.

Pintunya terbuka. Sesosok wanita yang sepertinya memiliki umur yang sama dengan ibunya, dan seorang pria gagah dengan jenggotnya yang samar-samar berdiri di samping wanita itu. Dan, oh… Siapa anak lelaki itu?

"Oh iya, ini putra sulung saya. Namanya Park Jisung." Kata pria diseberang, "Jisungie, perkenalkan dirimu"

"Eum.. H-halo! Namaku Park Jisung, umurku 5–eh, 4! Umurku 4 Tahun!" Ucap Jisung sambil tersenyum kikuk

Anak lelaki itu tampaknya agak kikuk pada awalnya, tetapi Haechan kecil dengan cepat memperkenalkan dirinya juga

"Wah, halo Jisung! Namaku Lee Haechan… Umurku 6 Tahun, jadi aku lebih muda daripada Jisung. Salam kenal ya!" Kata Haechan dengan senyuman yang tak luntur sekalipun

Kedua pasang suami istri itu tersenyum manis melihat interaksi anak-anak mereka.

Haechan menawarkan Jisung agar bermain di rumahnya, yang mendapat anggukan setuju dari yang lebih tua.

"Oh iya, Jisung kalau bosen ngapain?" Haechan membuka sebuah percakapan kecil dalam sebuah perjalanan kecilnya menuju rumahnya

"Kalau Haechan lagi bosen… aku biasanya….nyanyi! Jisung mau dengerin aku nyanyi?" tanyanya

Jisung hanya mengangguk.

Mulailah Haechan bernyanyi lagu anak-anak yang ia hapal dari kaset yang dibelikan ibu. Anak lelaki berumur 4 tahun, diam-diam terpesona oleh suara Haechan.

Si bocah tentu dengan senang hati menyanyikan beberapa bait lagu yang ia hapal kepada Jisung. Dan dilihatnya, anak lelaki yang lebih tua itu menatapnya dengan lembut. Ia tampak tenang sekali.

Haechan kecil juga jadi senang karena bisa memiliki teman baru yang bisa dia ajak bermain ke rumah setiap hari!


***

Beberapa orang mungkin akan mengatakan bahwa keduanya sangat dekat. Tapi, karena Haechan kini sudah menginjak usia 20 tahun, frekuensi dia bertemu dengan Jisung telah berkurang dari hari ke hari. Kesibukannya di kampus juga menjadi alasan.

Haechan BottomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang