1

997 43 1
                                    

3 hari lagi ulang tahun Dio yang ke 18 belas. Kehidupan yang cukup membuat keluarga mereka tidak perlu susah memikirkan dimana akan dirayakan. Papanya adalah salah satu pengusaha properti terbesar di negara ini. Ibu nya? Istri istri yang hanya sibuk pada arisan nya.

Terkadang sampai bosen nya, mereka bisa saat weekend pergi ke negara lain hanya untuk sekedar liburan sehari dua hari.

Dio 3 Bersaudara, yang pertama dan kedua sepasang cowo cewe dan sudah bekerja. Sedangkan Dio? Sama sekali belum memiliki pengalaman apapun. Apalagi dia anak bungsu. Selalu mendapat fasilitas lebih alias lebih dimanja.

Ayah Dio, pak Heri sudah merencanakan dalam perayaan ulang tahun anak bungsu nya kali ini akan dibuat di jepang, sesuai dengan tempat lahir papa nya. Semua urusan sudah siapkan, penerbangan, tempat perayaan, hotel, hingga hadiah untuk Dio.

Dio baru saja lulus dari SMA nya. Jadi ini waktu yang tepat untuk berlibur sebelum dia melanjutkan pendidikan nya di singapore. Iya, dia merencanakan untuk melanjutkan perkuliahan diluar negeri. Bukan masalah yang berarti oleh keluarga mereka. Universitas negeri tidak menjadi prioritas bagi keluarga ini.

Malam ini Dio, kakak dan ibu nya sedang bersiap untuk keberangkatan mereka besok malam sedangkan ayah nya masih belum pulang karena urusan diperusahaan nya. Pukul 11 ayah Dio, pak Heri pulang. Wajah nya kusut sekusut kusur nya. Dia tidak pulang sendiri. Ada beberapa mobil lain yang ikut beriringan. Begitu sampai, turun bergerombol orang orang berpakaian hitam yang langsung memasuki rumah mereka tanpa menunggu ayah nya terlebih dahulu. Mereka memporak porandakan rumah itu. Berteriak memanggil penghuni yang kebingungan dengan apa yang sedang terjadi.

"Perusahaan kalian sekarang sudah berganti pemilik ! Heri telah berhutang 900 milyar dan tidak dapat membayar nya dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan sebut pria berbadan besar."

"Sesuai perjanjian, semua aset kalian, tabungan, perusahaan jadi milik saya"

Jelas seorang pria yang menggunakan jas dengan badan tinggi besar dan brewok rapih mulai dari sekeliling bibir hingga leher nya.

....

Semua disana kebingungan. Pak heri bersujud di kaki Pria besar tersebut, memohon mohon meminta tambahan waktu. Dengan bengis nya pria tersebut menendangkan kaki nya yang dipeluk Pak Heri.

"Tidak ada tenggat apapun. Sesuai perjanjian! Kamu harus menyerahkan seluruhnya. Bongkar isi rumah nya, ambil tas dan sedikit pakaian mereka, letakkan semua disini. Kalian boleh pergi malam ini."

Pria pria berbadan tinggi lainnya langsung bekerja menggledah kamar dan mengambil sebagian baju, memasukkan kedalam tas dan mengumpulkan ke ruang tengah tempat semua berkumpul.

Istri pak Heri juga ikut bersujud saat ini, bahkan anak mereka juga. Tetapi hal itu tidak merubah pikiran siapun disana.

"Pak , setidak nya tinggal sisakan rumah kami. Kami tidak tahu harus tinggal dimana" pak heri bersujud memohon. Pak heri tahu dirumah itu ada satu ruang rahasia tempat dia menyimpan sebagian harta nya. Setidak nya itu bisa menolong mereka menyambung kehidupan.

"Bukan urusan saya kalian tinggal dimana!" Bentak pria itu .

"Saya akan lakukan apa saja Pak John! Setidak nya sisakan rumah ini untuk kami" tangis Pak heri memohon.

"Apa saja?" Ucap Pak John, pria tinggi berjas yang di peluk kaki nya oleh pak Heri.

Pak heri mengangguk tanpa memikirkan apapun.

Pak John berpikir sejenak. Sambil melihat sekeliling rumah itu.

"apa saja hmm?... tidak akan ada penolakan?" Ucap Pak John memastikan

Dengan kondisi tertekan seperti itu, pak Heri tidak memikirkan apapun selain sisa harta nya dan hanya mengangguk pasrah.

Pak John berjalan mengelilingi mereka, lalu berhenti di depan Dio. Memegang dagunya. Dio ketakutan diperlakukan seperti itu.

"Anak ini manis. Kasihan jika tinggal dengan kalian yang sudah miskin dan membusuk. Berikan saya anak mu yang ini, akan ku tinggalkan rumah mu"


.......

Buku 3 -  BARTER / HARTA ATAU KELUARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang