💛1

2.6K 230 20
                                    

'Kelas gue yang mana yah'

'Yes! 1A'

'Si anjing momo pake ilang segala'

'Nanti siang gue makan apa ya'

Mengabaikan segala macam jenis pikiran orang, Bakugo memilih masuk kedalam kelasnya.

Tidak pernah ada yang tahu bahwa seorang Bakugo Katsuki, dapat mendengar pikiran orang, yah. sebutan yang aneh memang.

Mungkin mendengar pikiran orang lebih tepat sebutannya dari pada membaca pikiran, toh yang Bakugo alami kenyataannya memang ia dapat mendengar pikiran seseorang pada jarak tertentu.

Tentu saja ada berbagai keuntungan memiliki kelebihan ini, salah satunya kita dapat dengan jelas tau pikiran orang tertentu dan kekurangannya adalah.

Hal itu membuat Bakugo sangat pemilih dalam bergaul.

Mengabaikan sapaan munafik teman sekelasnya, Bakugo berjalan menuju meja paling belakang dan duduk disana.

Mengabaikan tatapan aneh siswa lain.

'Autis banget sumpah'

'Disapa aja gak noleh, songong'

'Heran, mau lulus masih aja sekelas ama ini bocah prik'

"Bakugo, gimana liburan lo?" Seperti biasa, mau secuek apapun Bakugo tetap aja ada beberapa siswi yang berniat mendekatinya, lagian walaupun dikenal pemurung dan dingin, Bakugo masih salah satu dari sekian siswa tampan yang ada.

Jadi tak salah, jika banyak siswi yang masih berusaha mendekati pemuda berambut blode itu.

Ya, yang bikin Bakugo gak suka itu.

'Kalo gue berhasil ngeluluhin ini gunung es, dijamin pamor gue naik'

"Bukan urusan lo!" Sungut Bakugo agak ngegas gak senang.

Bakugo cukup ngerasa jengkel sama siswi munafik didepannya, persetan sama namanya, bahkan kalo mereka udah sekelas dari tahun pertama.

Bakugo sama sekali gak punya niatan untuk mengenal teman-teman sekelasnya.

'Ngeselin banget sumpah! Tapi gue harus tahan'

"Sorry deh, anu Bakugo, ini gue abis liburan keluar kota bareng keluarga, gue bawain lo oleh-oleh," ungkap siswi itu tersenyum manis kearah Bakugo sambil menyodorkan kotak bingkisan kecil.

Reflek Bakugo menghempaskan bingkisan itu hingga terjatuh kelantai, hal itu membuat siswi itu kaget, dan menatap Bakugo dengan sedih.

"Bakugo lo kok-" siswi itu tampak tak menyangka dan berniat berakting sedih dihadapan Bakugo.

"Gua gak peduli, mending lo pergi, kalo gak, lo bakal tau akibatnya." ucap Bakugo pelan, namun siswi itu merinding ketakutan ketika menyadari aura Bakugo berubah.

"Bakugo, lo apa-apaan sih, Hina niatnya baik, tapi kenapa malah lo giniin sih,"

"Iya, kalo lo gak mau terima ya bilang aja, jangan ampe ngehancurin barang yang dia kasih,"

PERV! || Bakugo Katsuki×[MaleReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang