Seoul, 2016
Meski tak tahu apa-apa, Maknae line plus Jhope dapat merasakan atmosfir berat dan mencekam di dorm. Tadi pagi, Jin dan Suga pergi entah kemana. Namjoon bilang mereka ada urusan tapi tak bilang urusan apa.
Menjelang siang, para member yang sedang bersantai di ruang tengah terkejut dengan kedatangan Suga yang terlihat menangis. Lelaki itu tak menyapa, tak membuka alas kaki, langsung berjalan cepat menuju kamarnya. Ia bahkan mengunci pintu, tidak membukakan kamar pada Jin meskipun ia telah membujuk agar Suga.
"Ada apa?" tanya Namjoon khawatir. Wajah member lain tampak penasaran sekaligus khawatir. Jin ingin menjawab, namun menjawabnya sekarang hanya akan membuat Jhope dan yang lainnya bingung.
"Sepertinya kita harus ceritakan ini pada yang lain," ujar Jin.
"Ceritakan apa, hyung?" sela V.
Namjoon dan Jin saling tatap. Keduanya kemudian menghela nafas berat dan mengajak para member menuju kamar Jungkook yang berada di sudut. Maknae itu tampak tak keberatan dengan kehadiran 6 member di kamarnya. Malah, si bungsu merasa kamarnya seperti markas tempat mereka membicarakan hal-hal penting.
"Jadi, ada apa, hyung? Kenapa Suga-hyung seperti itu? Kalian bertengkar?" tanya V tak sabaran.
"Kami tidak bertengkar," jawab Jin.
"Aku merinding melihat wajah Suga-hyung. Dia memang biasa berwajah datar, tapi yang kali ini terlihat marah sekaligus sedih," komentar Jimin.
"Ini ada hubungannya dengan kalian pergi tadi pagi ya?" tanya Jhope.
Namjoon mengambil alih pertanyaan yang diajukan pada Jin. Dia merasa perlu menjelaskan hal lain terlebih dahulu sebelum membiarkan Jin menceritakan kejadian hari ini.
"Suga dan Jin-hyung pergi ke Daegu karena Suga ingin menemui adik perempuannya," jelas Namjoon.
"Apa? Suga-hyung punya adik?" hampir semua member menyerukan hal yang sama. Suga jarang bercerita tentang keluarganya. Mereka pikir Suga anak tunggal. Siapa sangka mereka baru tahu Suga memiliki adik perempuan setelah hampir delapan tahun tinggal bersama sejak masa trainee.
Namjoon kemudian menjelaskan bahwa Suga kabur dari rumah saat umur 15 tahun, meninggalkan adik perempuannya yang waktu itu baru berusia 9 tahun. Namjoon juga mencoba menjelaskan pada wajah-wajah bingung yang mencoba mencerna informasi baru ini bahwa ia dan Jin pernah mendapati Suga sedang meminum antidepresan, mengundang kerut yang kian dalam pada dahi masing-masing.
"Maaf tidak menceritakannya pada kalian. Kupikir Suga tidak akan nyaman kalau kalian tahu," ujar Jin.
"Aku tak percaya Suga-hyung melewati semua ini sendiri," tukas V. Dia salah satu member yang paling dekat dengan Suga. Dia merasa bersalah tidak mengetahui luka begitu dalam yang dimiliki hyungnya.
"Lalu, kenapa Suga-hyung pulang dengan kondisi seperti ini? Dimana adik Suga-hyung?" tanya Jhope.
Kali ini, Namjoon pun ikut menunggu jawaban Jin. Namun, belum sempat Jin menjawab, terdengar suara pintu kamar diketuk.
Mereka semua kaget. Jelas hanya Suga yang mungkin mengetuk pintu saat mereka berenam sedang berkumpul. Mereka sedang membicarakan Suga, dan Suga datang. Terlebih Namjoon dan Jin yang yakin tidak yakin Suga bakal mengizinkan mereka menceritakan pada member yang lain.
Jungkook yang berada paling dekat dengan pintu dengan ragu membukanya perlahan. Wajah sembab Suga terlihat, menunduk.
"Ma-maaf Suga-hyung aku mengumpulkan member di kamar Jungkook," Namjoon bergegas berusaha mengendalikan situasai. V menuntun Suga masuk ke dalam kamar, kini mereka lengkap bertujuh.
"Aku yang seharusnya minta maaf tidak menceritakannya dari awal," ujar Suga. Suaranya masih serak, bukti bahwa ia memang menangis barusan.
"Tak apa hyung, kami mengerti kalau kau butuh waktu," sela Jhope mencoba tersenyum. Senyum sang matahari tampak jelas dipaksakan, meski demikian Suga merasa hatinya sedikit ringan melihat senyuman tulus yang tertuju untuknya.
"Aku percaya pada kalian semua. Kalian sudah seperti keluargaku sendiri, seperti saudara."
Jawaban Suga memanggil air mata bagi beberapa member. Meski tahu Suga punya hati yang lembut, mereka tak menyangka si sarkas Min Suga pun akan mengucapkan hal menyentuh seperti ini dari mulutnya langsung.
Jimin memeluk Suga. Mencoba menyalurkan energi positif lewat pelukan itu. V ikut menyusul, lalu Jhope, Jungkook, Namjoon, dan Jin. Mereka menjadi satu gumpalan bola yang tak mau saling lepas, saling mengeratkan rangkulan satu sama lain, mencoba saling menguatkan, terutama bagi sosok rapper yang berada di tengah-tengah pelukan massal itu.
"Apa yang terjadi hari ini?" tanya Namjoon, sesaat setelah mereka kembali duduk di karpet kamar Jungkook.
"Aku bertemu ayahku. Dia bilang adikku kabur dari rumah 2 tahun yang lalu," cerita Suga.
"Dimana dia sekarang?" tanya Jimin.
"Apa kau pikir orang yang kabur dari rumah akan bilang pergi kemana ke orang tuanya?" Suga kembali ke mode sarkasnya. Meski demikian, ekspresi itu tidak bertahan lama. Air mata kembali memenuhi mata Suga.
"Bagaimana ini? YN pasti membenciku sekarang. Padahal aku sudah berjanji akan menjemputnya. Aku meninggalkannya di rumah sialan itu sendirian. Aku, aku tidak pantas menyebut diri sebagai kakaknya!"
"Apa katamu, Suga! Kau cuma anak usia 15 tahun waktu itu. Kau pun tak punya pilihan lain selain melarikan diri," Jin membantah.
"YN tak mungkin membencimu, hyung," tambah Namjoon.
"Aku meninggalkannya sendirian. Aku tahu betapa sulitnya hidup sendirian tanpa tahu harus bergantung pada siapa. Dia perempuan. Aku takut membayangkan apa yang terjadi padanya."
"Hyung!" bentak Jimin. Dia tak mau Suga membayangkan hal buruk.
"Seseorang bisa pergi kemana saja dengan mobil dan pesawat. Bahkan ini sudah 2 tahun, akan sulit mencari tahu ia dimana,"V keceplosan bicara.
"Tapi kita bisa cari petunjuk. Adik Suga-hyung mungkin cerita ke temannya atau orang yang ia kenal," cepat-cepat Jhope menambahkan, berharap Suga tidak makin terpuruk dengan pernyataan V.
"Jhope benar. Kita bisa mencari tahu dimana adik Suga-hyung berada. Kita semua akan membantu," tambah Namjoon.
Member lain mengiyakan. Semuanya berjanji akan membantu. Masing-masing mereka menawarkan solusi yang sekiranya bisa mereka kerjakan untuk menemukan sang adik.
"Adikku, namanya Min YN. Kulitnya putih, hidung dan matanya mirip denganku. Tapi sudah 8 tahun sejak terakhir kali aku melihatnya. Aku tidak tahu bagaimana rupanya yang sekarang."
"Mungkin ada ciri khas yang kamu ingat, yang hanya dimiliki YN dan mungkin tidak berubah sampai sekarang?" tanya Jin.
Suga tampak berpikir, mengingat-ingat kenangan 8 tahun lalu yang sebenarnya masih melekat kuat di benaknya. Dia masih ingat betul suara tawa YN, matanya yang penuh binar, juga setiap tingkah dan ulah khas anak 9 tahun yang menggemaskan.
"Ada tanda bakar seperti kupu-kupi di bahu kirinya."
Jhope ingin bertanya apa maksud Suga dengan tanda bakar. Lelaki itu menebak-nebak kejadian yang bisa membuat seseorang memiliki tanda bakar di bahunya. Lebih lebih anak kecil yang waktu itu baru berusia 9 tahun. Akan tetapi, wajah muram Suga mengurungkan Jhope untuk bertanya.
"Kita bisa mulai dari sekolahan di Daegu. Kalau usianya 17 tahun sekarang, berarti dia kelas 2 SMA. Kita bisa tanyakan murid bernama Min YN di sekolah-sekolah di Daegu," Jhope berseru optimis. Setidaknya, mereka masih bisa berusaha.
Malam itu Suga bisa tertidur nyenyak. Dia menemukan keluarga baru di Seoul, keluarga baru beranggotakan 7 member. Ia tak sabar memberitahu YN, lalu memperkenalkannya pada keluarga baru ini. Keluarga yang ia harapkan juga bisa menerima adiknya.
.
.
.
To be continuedHai hai semua 😁 choco is here
Kalian udah pada lihat video-video yoongi senyam senyum selama konser di Jakarta kemarin ngak? Huhuhu I wish I could see it by my own eyes. Indomy keren-keren 💜 boraheo
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lotus || Reader x BTS
FanfictionKalian pikir, berapa banyak orang di luaran sana yang benar-benar "hidup"? Berapa banyak orang yang benar-benar melakukan hal yang mereka sukai dan hidup mengejar mimpi? Aku hanya bertahan. Tidak hidup. Tidak mati. Ada, namun tidak benar-benar berar...