Seoul, 2014
Min YN memeluk erat ransel di pangkuannya. Ini pertama kalinya ia pergi sendiri ke luar kota. Perjalanan Daegu-Seoul yang melelahkan masih harus dilanjutkan dengan transportasi dalam kota yang cukup membingungkan bagi orang yang baru pertama kali datang ke Seoul.
Gadis itu membayangkan bagaimana sang oppa pertama kali menginjakkan kaki di Seoul. Mungkin dia sama terkejutnya. Meski Daegu bukan kota kecil, kesan metropolitan Seoul tetap bisa membuat orang terkagum-kagum.
Min YN bukan gadis yang bodoh. Dia cerdas, juga awas dengan segala yang terjadi di sekitarnya. Sejak mulai bekerja paruh waktu, YN diam-diam menyimpan sebagian uang. Gadis itu sudah jauh-jauh hari berencana menyusul Yoongi ke Seoul. Kalau oppanya tidak kunjung datang menjemput, tidak ada salahnya YN yang datang menghampiri kan? Gadis itu yakin Yoongi oppa masih menyayanginya seperti dulu. Lelaki itu belum bisa datang hanya karena sibuk.
Dengan pikiran seperti itu, YN berangkat ke salah satu fansign yang dijadwalkan untuk BTS hari ini di Seoul. Dia membawa jeruk kesukaan Yoongi, surat penggemar, juga beberapa coklat untuk member yang lain.
Tidak seperti dugaan YN, fansign BTS tidak seramai adegan-adegan fansign yang dia lihat di tv. Gadis itu mencoba berprasangka baik. Idol yang baru debut tentu saja meraih popularitas perlahan demi perlahan. Tidak mungkin langsung terkenal dalam satu malam.
Tempat fansign itu bertempat di lantai dua salah satu pusat perbelanjaan. YN bisa merasakan tatapan menusuk dan menghakimi dari orang-orang sekitar melihat gadis remaja dengan ransel besar berkeliling di pusat perbelanjaan.
"Seharusnya aku membawa barang lebih sedikit saja," keluh YN pada dirinya sendiri. Pundaknya mulai sakit membawa ransel yang bahkan terlihat lebih besar dari badannya.
Antrian fansign tidak panjang. Hanya ada beberapa remaja putri yang telah lebih dulu datang. Dalam agenda yang YN lihat di internet, fansign akan dimulai pukul 2 hingga pukul 3. Tepat sekali YN sudah hadir pukul 1.50.
Seorang perempuan cantik menghampiri YN. Dia tersenyum ramah, tampak tak peduli dengan tas besar YN seperti orang lain. Dia memperkenalkan diri sebagai Mishika Huya.
"Kau Army?" tanyanya antusias.
"Aku suka sekali dengan BTS," jawab YN. Tidak bohong tentunya. Dia benar-benar suka dengan lagu-lagu BTS, terutama bagian rap sang kakak.
"Selamat datang di Army. Siapa biasmu?"
"Yoongi-oppa," jawab YN spontan.
"Aku membuat beberapa gantungan kunci dan stiker. Kau mau?"
Mishika memberikan beberapa stiker dan satu gantungan kunci dengan sosok Suga. Mata YN berbinar. Kakaknya benar-benar sudah menjadi idol. Musiknya diakui orang-orang dan ia sudah memiliki fans.
"Terimakasih," ujar YN.
"Aku akan pergi menyapa army lain. Selamat bersenang-senang!"
Teriakan melengking mulai terdengar. Member BTS mulai naik satu per satu ke panggung. Dimulai dari Namjoon, Jin, Jhope, V, Jimin, dan Jungkook. Dimana Yoongi? Kenapa hanya mereka berenam yang duduk di meja khusus yang telah disediakan panitia?
Salah seorang petugas mengumumkan bahwa fansign akan segera dibuka dan para fans bisa mulai mengantri. Mishika Huya tampak semangat mengarahkan para army untuk berbaris. YN ikut mengantri. Tidak banyak orang yang hadir, membuat para fans bisa berinteraksi lebih lama dengan masing-masing mampir.
Giliran YN sampai. Petugas mengarahkannya duduk di kursi pertama yang bersebrangan dengan Namjoon. Kursi setelahnya masih dipenuhi member yang mengobrol dengan para fans sesuai antrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lotus || Reader x BTS
FanfictionKalian pikir, berapa banyak orang di luaran sana yang benar-benar "hidup"? Berapa banyak orang yang benar-benar melakukan hal yang mereka sukai dan hidup mengejar mimpi? Aku hanya bertahan. Tidak hidup. Tidak mati. Ada, namun tidak benar-benar berar...