01- ELZAIN DAN ZEA?

97 50 69
                                    

Hai gays, selamat datang di cerita pertamaku semoga kalian suka.

SEBELUM MEMBACA BIASAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU🧚🌟

*******

(Pov Author)

"ABAAANG" Rengekan Seorang Anak kecil Berumur Sekitar 8 tahun

Seorang Anak Laki laki berumur lebih tua Dari bocah Perempuan itu Berlari Menuju Anak tersebut dgn Panik

"Zea, Jgn Nangis. Sini Abang Liat Luka nya" El Melihat luka Adiknya itu Lalu meniupnya Agar sakitnya Sedikit meredah

"Bang El Ambilin Kotak obat dulu, Zea duduk di sini bentar" El Berlari Masuk ke Dalam Rumah Milik Peninggalan orang tuanya Dan mengambil Kotak Obat Yg berada Di kamar miliknya,

Elzain Rafaizi Glendra, Atau biasa Di panggil Dengan Sebutan El. Anak Laki laki ini Yg masih menduduki Kelas 5 SD, Di usianya Yg masih Sangat Dini Tetapi sudah Harus Menjaga Sang Adik yg masih berusia 8 tahun Mereka Hanya Beda 2 tahun Dan sekarang Adiknya menduduki kelas 3 SD, Tanpa Kedua Orang Tua. Bisa kalian Bayangkan bagaimana Susahnya Anak itu harus mengurus Adiknya Di usianya yg masih sangat kecil, Tapi untung Saja Mereka Masih punya Bi ina Dan juga Pak Agus yg masih setia menjaga mereka, Elzain Dan juga adalah Seorang Anak Yatim piatu ia tak mempunyai Siapapun kecuali  Zelvanya syafazea glendra, Bi ina Dan juga pak Agus.

"Abaang..." Rengek Zea Saat ia merasakan lukanya Sakit kembali

"Abang, bawain kmu Kotak obat" Elzain Mengobati Luka Anak perempuan itu Dengan Sangat Hati hati, sesekali Zea Meringis

"Udah selesai" Setelah selesai El menutup kembali kotak obat

"udah Abang bilangkan Jangan Lari lari, Tapi Zea Bandel ga mau denger Kata Abang, Kayak gini nih Jadinya Zea Jatuh Terus Luka!" Marah El Pada Zea

"Maapin Zea" Lirih Anak itu Dgn kepala yg menunduk

El Menghela Nafas Nya pelan "Abang maafin, Tapi lain kali dengerin Apa Kata Bang El, Ya?" Zea hanya mengangguk

ia tersenyum "Ya udah Ayo masuk, Bi ina Udah Masakin Makanan kesukaan kita"

Bocah itu yg tadinya menunduk Kini langsung mengangkat kepalanya "Beneran Bang?!" Senang Zea

Elzain Menganggukkan Kepalanya, Setelah Itu mereka Masuk ke dalam Rumah Yg Bisa Di bilang Lumayan Besar Tapi hanya di tinggali oleh 4 orang

-

El kini sedang Membaca Buku di ruang Tamu Sambil menunggu Bi ina selesai memasak.

"Abang?" Panggil Zea yg sudah Mengganti pakaiannya dengan Bedak Di pipinya yg Di gunakan Dgn sembarang, Sangat Gemes sekali adiknya ini

El Yg melihat Itu Hanya Tertawa Kecil "Zea, Udah Cantik aja" puji El Lalu mencium Pipi imut Bocah itu

"Zea, Abis Mandi. Harumkan Bang?"

El mengangguk

"iyaaa, Harum banget"

"Supnya Udah Mateng" Bi ina Yg baru saja Keluar dari Dapur dgn membawa Mangkok itu Berjalan menuju meja makan Dan memanggil Elzain dan juga Zea

"Biar zea Ajaa, abaaang" Rengek Zea Saat El Mengambilkan Nasi untuknya

"Biar abang aja Yg ambilin, Zea." El juga tak mau kalah

Zea Memajukan Bibir bawahnya dan melipat Tangannya Dan di letakkan Di dadanya

El yg melihat Adiknya Cemberut itu menghela Nafasnya Lalu Memberikan Piring untuk zea Agar ia bisa Mengambil Nasi untuk dirinya Sendiri.

Zea Yg tadinya Memalingkan Wajahnya kini menatap piring itu dan tersenyum Senang

"Makasih Abang El" Lalu ia Mengambil piring itu Dan Mengambilkan Nasi untuk dirinya sendiri

El Yg melihat Bocah Itu Sekarang Sudah Sangat lincah tersenyum Kecil

"Zea?" Panggil El pada Adiknya

Zea yg baru saja ingin memakan makanannya terhenti sejenak lalu menatap El Dan mengangkat Alisnya

"Tadi di sekolah zea Ada Tugas yg di kasih Sama Bu guru ga?" Terlihat Zea Tampak berpikir

"Ada"

--------------------

MAAFIN KALAU ADA TYPO, JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN MOHON DI KRITIK DAN BERIKAN SARAN

H A P P Y   R E A D I N G

ELZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang