2. Tinggal untuk sementara

621 71 3
                                    


"Ini rumah lu bang?" Jaemin berdiri mengamati bangunan tua dengan banyaknya tumbuhan merambat di sekelilingnya.

"Kenapa? Beda ya sama rumah-rumah di Light city." Jeno membuka pintu reot itu dengan cara mengangkatnya.

Jaemin meringis melihatnya, ia baru tahu tentang yang satu ini. Orang-orang berkata Dark city itu menyeramkan dan banyak zombie yang memangsa manusia. 

Namun yang kini Jaemin rasakan malah rasa kasihan, "Rumah-rumah di sini konsepnya pasti back to nature ya bang."

"Ga pernah diurus aja si." Ucap Jeno.

Jaemin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dari pada menjadi semakin canggung, Jaemin memutuskan untuk kembali bertanya.

"Bang, lu serius ga bakal makan gua kan?" Tanya Jaemin.

"Ga doyan gua sama lu, dagingnya sedikit." 

"Bang, kalau zombie di tendang tititnya sakit ga sih?" Jaemin kesal.



***

Setelah mengobati luka Jaemin dengan cara tradisional, Jeno mendudukan Jaemin pada salah satu kursi berdebu di rumahnya.

"Gini Cil. Menurut gua, lu mending tinggal dulu di sini beberapa waktu sampe luka lu sembuh. Nanti gua sendiri yang bakal anterin lu ke perbatasan. Gimana?" Jeno memegang kedua bahu Jaemin.

Melihat tatapan sungguh-sungguh Jeno, Jaemin seperti tidak bisa menolak. Ia mengangguk begitu mudahnya dengan bibir sedikit terbuka.

"Nah, bagus. Sekarang lu harus hidup sebagai zombie beberapa waktu ke depan." Jeno menarik tangan Jaemin untuk mengikutinya.

Pemuda itu mendandani Jaemin menjadi seperti mayat hidup, muka pucat dengan beberapa urat menghitam yang di gambar oleh Jeno sendiri.

Jaemin memutar tubuhnya di hadapan Jeno, " Gimana bang? Udah kaya zombie belom?" Ucapnya sembari berjalan patah-patah.

Jaemin memutar tubuhnya di hadapan Jeno, " Gimana bang? Udah kaya zombie belom?" Ucapnya sembari berjalan patah-patah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lebih kaya orang mabok lu mah." Jeno menanggapi.

"Puji dikit napa bang, gua udah berusaha." 

Jeno merapikan sedikit pakaiannya yang ia berikan pada Jaemin, "Sekarang waktunya kita simulasi. Ayo."

Tanpa tahu tujuan Jaemin hanya mengikuti Jeno, ia percaya pada pemuda satu itu tidak akan membawanya ke tempat yang berbahaya.

"Lu liat kan, orang-orang di taman itu. Nah coba dah lu ajak kenalan, tapi jangan sampe mencurigakan, lakuin layaknya zombie normal." Perintah Jeno.

"Siap Bang!" Jaemin segera meluncur ke sana dengan ceria.

Baru beberapa menit Jeno menunggu, Jaemin sudah kembali dengan wajah muruh menahan tangis.

"Heh! Kenapa lu Cil." Jeno panik.

"Bang. Mereka bilang urat gua kayanya keseleo, soalnya zig-zag kaya petir. Lu sebenernya bisa gambar ga sih bang?" Jaemin memukul bahu Jeno.

"Masa sih. Mereka buta kali, orang udah natural banget itu." Bela Jeno.

"Iya kali ya."




tbc

Zombie (NoMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang