Bab 6

104 11 3
                                    

Happy Reading

Retha kini menaiki sepeda motornya dengan lihai. Namun, lama kelamaan Retha merasa ia sedang di ikuti oleh seseorang

Retha pun melihat lewat kaca spion dan benar saja ada yang mengikutinya Retha mulai menaikkan gasnya namun sepertinya ia kalah cepat dengan orang yang mengikutinya yang kini sudah menghalanginya di depan

Dengan terpaksa Retha turun dari motornya begitupun dengan orang yang mengikutinya

"Kenapa ga nunggu gue pulang?" ucap  Reza datar ya yang mengikuti Retha tidak lain dan tidak bukan adalah Reza

"Terserah gue lah emang lo siapa nyuruh gue nunggu lo?" tanya Retha santai

"Gue pacar lo Retha" ucap Reza menekan kata di bagian pacar

"Gue bukan pacar lo Reza stop suka sama gue" ucap Retha hendak pergi namun Reza malah menarik tangannya hingga Retha menabrak dada bidang Reza

Reza mengunci pergerakan Retha posisi mereka kini seperti tengah berpelukan dengan tangan Reza yang nerada di pinggang Retha

"Stop nolak gue, lo itu cuma milik gue milik seorang Alfareza Gatama" ucap Reza penuh obsesi membuat Retha merinding karena ia merasakan hembusan nafas Reza di lehernya

"Gue bukan milik lo" balas Retha datar sembari berusaha melepaskan dirinya dari Reza bukannya terlepas Reza malah semakin mengeratkan pelukannya

"Perlu lo tahu gue udah suka sama orang lain dan itu bu--" ucapan Retha berhenti karena ia merasa sesuatu yang kenyal dan basah menyentuh lehernya

Dengan esmosi Retha menginjak kaki Reza dan melepaskan pelukan Reza dengan kuat

Plak

"GUE BENCI SAMA LO REZA" teriak Retha setelah menampar Reza lalu menaiki sepeda motornya dan pergi dari sana

Bukannya meringis Reza malah terkekeh pelan setelah di tampar Retha

"You are mine forever Maura Aretha" gumam Reza pelan saat melihat kepergian gadisnya

eh gadisnya?
________________________________

Chila, Alkana, Arkana dan Kafka baru saja sampai di mall dengan Chila di boncengan Arkana

Setelah memarkirkan kendaraan mereka merekapun langsung masuk ke dalam Mall

"Kak aku mau beli baju boleh ga?" tanya Chila

"Bukannya kamu cuma mau beli sepatu karena sepatu kamu sudah rusak?" balas Alkana datar

"Ya tapi Chila ingin baju" cicit Chila pelan membuat Arkana mengacak rambut Chila

"Beli aja nanti aku yang bayar sayang" ucap Arkana lembut

"Tolong ya jangan pada bucin" ucap Kafka

"Cewe lo kan banyak ka kenapa ga lo ajak salah satunya" ucap Arkana santai

"Ya kali anjir kalau ketauan kan berabe bisa bisa pacar gue berkurang" balas Kafka

"Pacar kaka berapa?" tanya Chila dengan memiringkan kepalanya lucu

"Gue lupa, tapi kayaknya cuma 30 dah" ucap Kafka setelah mengingat ngingat

"Inget karma" ucap Alkana datar lalu berjalan mendahului mereka

Skip di tokoh baju

Chila sudah memilih banyak baju sekitar 6 baju

"Kak? Menurut kakak yang ini bagus ga?" tanya Chila kepada Alkana menunjuk baju berwarna Orange

"Bagus" ucap Alkana singkat tanpa melihat baju yang di tunjuk Chila

Entah kenapa ia kepikiran dengan adeknya Shaylen setelah ia tinggal sendiri di sekolah

Adeknya?

"Kakak kok cuekin Chila? Chila ada salah ya?" ucap Chila menunduk sedih sedangkan Alkana masih melamun

"Woi Al si Chila nanya tuh" ucap Kafka membuyarkan lamunan Alkana

"Lo ngelamunin apa sih bang sampe lo cuekin Chila" kesal Arkana saat melihat pacarnya sedih

"Gak" jawab Alkana

"Maafin kakak ya, Jangan sedih lagi nanti kakak beliin kamu eskrim mau?" ucap Alkan pada Chila membuat Chila tersenyum kembali

"Mau" ucap Chila semangat membuat ke 3 pemuda itu gemas
_______________________________

Setelah terbebas dari kejaran orang gila kini Shaylen berjalan tanpa arah ia sama sekali tak tau jalan disini

Brum brum

Tiba tiba di depannya datang seorang  mengendarai sepeda motor, Shaylen yang melihatnya pun mulai waspada bagaimana jika itu adalah orang jahat

Orang itu mulai turun dan membuka helm nya lalu menghampiri Shaylen

"Lo siapa? Kayaknya gue ga asing sama lo" tanya Shaylen bingung saat ia merasa tak asing dengan wajah cowo itu apalagi seragam mereka sama

Bukannya menjawab cowo itu malah semakin berjalan maju membuat Shaylen terus mundur hingga kini sudah mentok di dinding

Dengan santainya cowo itu meletakkan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri Shaylen membuat Shaylen makin gugup apalagi wajah cowo itu sangat tampan namun juga menyeramkan di waktu yang bersamaan

"Melupakan saya baby girl?" tanya cowo itu dengan alis yang di naikkan satu

"L-lo siapa?" tanya Shaylen gugup

"Sial kok gue gugup gini sih anj" lanjut Shaylen dalam hati

"Nama saya Na--"

__________________________________

Jangan lupa Vote Dan Komen

TRANSMIGRASI SHALETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang