Bab 20 - Kebakaran (S2)

5.7K 50 0
                                    

Angga yang begitu kalut dengan perasaannya yang masih saja galau itu iseng menonton podcast di Youtube yang membahas soal situs streaming dewasa Only Fans. Niat awalnya ia hanya ingin menghibur diri sembari onani. Tapi saat ia sedang mencari steramer yang pas dengan seleranya tiba-tiba muncul siaran Momy Cow yang langsung banjir penonton. Angga tersenyum mengingat masa-masa galaunya sebelum menemukan Nia.

"Wah pas sekali, aku baru selesai menyiapkan makan malam," ucap Nia yang menyambut kepulangan Angga setelah seharian sibuk bekerja di bank.

Angga tersenyum sumringah mendengar sambutan Nia di iringi dengan harum aroma makan malam yang sudah di siapkan untuknya.

"Aku hanya membuat sup ikan dan tumisan toge kesukaanmu, aku hari ini tidak bisa banyak memasak," ucap Nia sambil berjalan masuk bersama Angga.

"Makasih ya udah di siapin makanan, aku senang sekali..." ucap Angga lalu mengecup kening Nia sambil memeluknya dari belakang.

Nia mengangguk sambil tersenyum. Nia begitu bersyukur dengan pernikahannya bersama Angga. Di pernikahan sebelumnya bersama Haryo, Nia hampir selalu dapat perlakuan kasar dan sikap yang dingin juga ucapan-ucapan yang begitu tidak mengenakkan di setiap harinya. Entah secantik apapun Nia, serapi apapun penampilannya rasanya Haryo tetap saja menjadikan Nia sebagai sasaran kemarahannya setiap pulang kerja.

"Sayang, saluran air di kamar mandi mampet. Aku gak bisa bersihinnya minta tolong urusin ya," ucap Nia sambil mengelus perutnya.

"Oke, aku urusin. Tolong dinginin nasi buat aku ya," pinta Angga yang di angguki Nia.

Tak ada kehidupan yang seindah saat ini. Memiliki pasangan yang begitu pengertian dan penuh cinta, tabungan yang cukup di tambah pendapatan pasif dari sewa apartemen, pekerjaan yang nyaman. Semuanya terasa begitu indah dan menyenangkan.

Usai mandi dan makan malam bersama sambil menceritakan kegiatan hari ini. Angga dan Nia melanjutkannya dengan bermanja-manja di kamar. Angga begitu senang mengelus dan mengajak bicara bayi di perut Nia meskipun kadang tangannya juga tak bisa berhenti hanya mengelus perut buncit itu saja. Nia juga tak masalah dengan kenakalan Angga toh birahinya juga cukup besar saat hamil. Sampai dering ponsel Angga membuat mereka berdua berhenti bermesraan.

"Kak Amel..." ucap Angga sebelum menyalakan speaker ponselnya.

Amel langsung menangis sampai terisak-isak mengabari jika rukonya terbakar.

"Tenang Kak, yang penting keluarga selamat semua dulu," ucap Angga yang berusaha menenangkan Amel.

Angga dan Nia ikut kaget dan syok mengingat ruko itu menjadi bisnis utama keluarga Amel setelah suaminya mengambil pensiun dini.

"Keluarga aman, tapi semuanya kebakar Ngga. Dagangan, uang-uang, mobil, semua..." adu Amel sambil menangis.

"Tenang Kak, kita lalui sama-sama yang penting anak-anak aman. Kakak sama suami juga aman," ucap Nia ikut menenangkan Amel.

"Kakak ini dimana? Aku kesana sekarang!" ucap Angga yang langsung beranjak dari tempat tidur.

"Di deket ruko," jawab Amel singkat di sela tangisnya.

Angga langsung mematikan telfonnya dan bersiap pergi. "Sayang gak usah ikut ya, kamu disini dulu," ucap Angga pada Nia yang terlihat ingin mendampinginya.

Nia menggeleng. "Ikut, aku gak mau sendirian," rengek Nia yang khawatir pada Angga.

Angga menghela nafas lalu tersenyum. "Kamu jaga rumah, doain semuanya biar baik-baik aja. Aku cek kesana sebentar, nanti kalo udah membaik aku langsung pulang..." bujuk Angga sambil memeluk Nia sambil mengelus punggungnya.

Nia mengangguk dengan berat hati, membiarkan suaminya pergi menemui kakaknya yang tertimpa musibah.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Secret Neighbor [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang