Prolog.

19 1 0
                                    

"Kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita.. sampe sini aja, rel."

"Tapi-"

"Jarrel, hubungan kita ini udah ga sehat. Udah ya?" Ujar Aiden, lalu ia genggam tangan Jarrel, berusaha meyakinkan lawan bicaranya.

Aiden mendengar helaan nafas panjang dari lawan bicaranya, "Okay fine, Aiden. I'll let you go." Ujar Jarrel, kemudian melepaskan tautan tangan keduanya.

Lalu Aiden membalikkan badannya, berjalan menuju mobilnya, meninggalkan Jarrel sendirian di dinginnya malam saat itu.

Tak lama, "Aiden!" Panggil Jarrel.

Segera, sang empu membalikkan badannya.

"Last hug?.." Teriak Jarrel, penuh harap.

Dari kejauhan, Aiden menatap Jarrel sendu, mati matian ia menahan air mata yang berlomba lomba keluar.

Aiden mengangguk kecil, tak lama Jarrel menerjang tubuh ringkih Aiden.

Jarrel mendekap tubuh ringkih itu erat erat, kemudian menangis sejadi jadinya di bahu sempit Aiden.

Pada akhirnya, air mata Aiden berjatuhan tanpa permisi.

Pada akhirnya, air mata Aiden berjatuhan tanpa permisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, zar?"

"Aiden..














































































.... Jarrel kecelakaan."

hai haii, aku kembali dengan work baruu hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai haii, aku kembali dengan work baruu hehe.

Losing Us. | Nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang