Bismillah..
Assalamu'alaikum teman-teman!
Ini kali kedua aku bikin cerita, dan cerita ini aku copas dari buku tugas Bahasa Indonesia aku. 'Cause buku aku udah usang pun banyak sobekan di beberapa sisi.
So, daripada mubazir cerita yang udah capek-capek dibuat kubiarin nganggur sampe bukunya ilang gitu aja, better aku pindahin ke Wattpad biar jadi kenang-kenangan dan awet. Hehee..
Othee? Semoga suka, ya. Dengan ceritaku!
Enjoy!!
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Di sebuah desa, hiduplah seorang gadis bernama Nurann Amalia. Dia memiliki rupa yang biasa saja, tidak cantik, tapi juga tidak jelek.
Namun karena pribadinya yang ramah, sopan dan berbakti kepada orang tua membuatnya disenangi banyak orang, terlebih para orang tua yang mengidam-idamkan memiliki anak yang berbakti seperti dirinya.
Nurann tinggal bersama Nenek, Bunda, Bapak dan ketiga Adiknya.
Keseharian Nurann, jika tidak membantu orang tuanya, Ia akan bermain dengan adik-adiknya, mengerjakan tugas sekolah, ataupun berkumpul bersama teman-temannya.
Di sekolahnya, Nurann dikenal sebagai anak yang alim. Dia rajin mengaji dan beribadah yang lainnya. Dia selalu semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu ekstrakurikuler yang dia masuki yaitu Rohani Islam atau biasa disingkat dengan Rohis.
Sama halnya dengan gadis pada umumnya, Nurann juga memiliki seseorang yang dia kagumi.
Ahmad Zulkarnaen atau lebih akrab dipanggil 'Gus Imad' adalah sosok pria yang menjadi kagumnya saat ini.
Gus? Ya, Gus. Gus Imad adalah cucu dari seorang Kyai ternama, Ia juga merupakan seorang santri yang sedang mengemban pendidikan di sebuah pondok pesantren daerah Jawa timur.
Keseharian Imad yaitu bersholawat setiap malam dari panggung ke panggung. Imad merupakan anggota dari majelis taklim bernama Hidayatul Khairiyyah dan juga idaman para ukhty zaman sekarang, Ia pun cukup populer sampai ke aplikasi Tiktok.
***
Suatu hari, Nurann sedang tidak ada tugas sekolah dan telah selesai membantu pekerjaan orang tuanya.
Adik-adiknya pun sepulang sekolah langsung menuju Masjid untuk mengaji, maka dari itu, Nurann memutuskan untuk bersantai sambil bermain handphone.
Nurann sedang bermain di aplikasi Tiktok, dan saat sedang menggulir layar HP, ternampaklah wajah Gus Imad di layar HP-nya.
"Maa Syaa Allah.. beruntung sekali yang menjadi jodohmu, Gus.." ucap Nurann tanpa sadar setelah menonton video yang menampilkan wajah Gus Imad.
"Mungkin tidak, ya. Aku menjadi jodohnya?" Tanyanya dalam hati.
Plakk!
Setelah menyadari apa yang Ia monologkan dalam hati, Nurann menampar pipinya sendiri.
"Astagfirullah, Nuraann.. itu tidak mungkin terjadi. Apa, sih, yang kamu pikirin?" Tanyanya kepada diri sendiri.
"Lagi pula, tidak mungkin orang yang se- Maa Syaa Allah Gus Imad bisa disandingkan dengan dirimu yang Astagfirullah ini. Kalau kata pepatah, mah, perbedaannya bagaikan langit dan bumi, jauuuh banget bedanya." Lanjutnya berbicara sendiri.
***
Suatu ketika, Nurann mengikuti lomba ceramah dalam ekskul Rohis yang diadakan di kota Makassar, kota kelahirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORIES COLLECTION
Short StorySaat Nurann dipertemukan dengan sosok yang dia kagumi, di sisi lain ada Ceisya yang banting tulang demi memenuhi kebutuhannya dan adiknya. Ada juga kisah Huriyah seorang remaja SMP yang dibully teman sekelasnya karena melakukan suatu kesalahan. Pena...