SELEMBAR UANG SERATUS RIBU

7 2 0
                                    

#Cerita inspiratif
Bismillah..

Assalamu'alaikum teman-teman!

Tadi di sekolah dikasih tugas membuat cerita inspiratif, so sekarang mau dipindahin ke sini, hehee..

Semoga suka, ya. Dengan ceritaku!

Enjoy!!









Ada seorang anak perempuan bernama Nur Annisa Huriyah yang merupakan siswi SMP. Awal Ia bersekolah berjalan baik-baik saja, hingga suatu ketika Huriyah melakukan sebuah kesalahan yang mengakibatkan Ia dibully oleh teman sekelasnya. Huriyah dicemooh, disindir-sindir bahkan terkadang mendapat serangan fisik dari temannya.

Huriyah yang dibully mencoba untuk bersabar, tapi semakin lama temannya semakin menjadi untuk membullynya. Bahkan mereka membawa-bawa profesi ibu Huriyah yang hanya seorang penjual kue keliling.

Huriyah menjadi sakit hati, Ia yang awalnya seorang yang ceria berubah menjadi lebih pendiam dan sulit diajak berinteraksi. Dia memutuskan untuk tidak masuk sekolah beberapa hari. Selain merasa sakit hati, Huriyah juga merasa dirinya amat payah dan rendah di hadapan teman-temannya.

Hingga suatu hari, wali kelas Huriyah mengetahui bahwa anak walinya tidak hadir ke sekolah beberapa hari karena dibully. Sang wali kelas kemudian memutuskan untuk menjenguk perwaliannya ke rumahnya.

Sesampainya di kediaman sederhana Huriyah, wali kelasnya bertanya tentang insiden yang menimpa Huriyah secara rinci.

Setelah mendengar penjelasan dari Huriyah, Sang wali kelas pun merasakan perasaannya campur aduk, iba, marah, sesal menjadi satu -seperti nano-nano-. Ia merasa gagal menjadi seorang guru, terlebih wali kelas yang baik untuk para muridnya.

Sang wali kemudian mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari dompetnya, tiba-tiba Ia meremas-remas uang seratus ribu itu sehingga menjadi kusut, lalu melemparkannya ke lantai dan menginjaknya.

Setelahnya Ia mengambil uang yang tadi dan diperlihatkan kepada Huriyah.

"Kamu lihat yang telah Ibu lakukan tadi?" Tanya Sang wali, dan Huriyah mengangguk.

"Apakah setelah Ibu perlakukan uang ini seperti tadi akan tetap memiliki harga?" Huriyah kembali mengangguk, "Iya, karena hanya tampilannya yang kusut dan jelek, tidak mempengaruhi jumlah nominal atau harganya." Jawab Huriyah.

Ibu guru lantas tersenyum dan lanjut berkata, "Uang seratus ribu ini ibarat dirimu, meski telah diinjak-injak, dicerca dan direndahkan oleh orang lain, tetapi akan tetap berharga. Ingatlah, berlian yang tertimbun diantara ribuan sampah sekalipun, akan tetap menjadi berlian.

Maka dari itu, janganlah kamu larut dalam kesedihan, tetaplah bersabar dan rendah hati. Jika tidak mampu bersabar, gelarkan sajadah lalu menghadap kepada Allah. Ingat, Allah SWT beserta orang-orang yang sabar.

Jangan berpikir bahwa kamu adalah orang yang rendah. Karena sesungguhnya orang yang menjelek-jelekkan orang lain itu derajatnya lebih rendah dari orang yang ia dzolimi. Maafkan mereka yang telah mendzolimimu, dan mulailah kembali menjadi pribadi yang baru."

Huriyah yang mendengar wejangan dari wali kelasnya itu, merasa tersadar sekaligus haru. Mulai hari itu, Ia memutuskan untuk kembali bersekolah dan memulai hidup dengan pribadi yang baru, juga meyakinkan dirinya bahwa Ia adalah orang yang amat berharga.

End.

Aloo guyss! Don't forget votmentnya yyaaa!!

Paipay~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHORT STORIES COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang