Vote dulu sebelum baca gaayysss. Hihi.
QR grup ada di bawah
-------------------------------------Jakarta, Indonesia.
Anthony dan Lylia merencanakan untuk liburan ke Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Bersama timnya dan juga chef pengolah payudaranya-Lazert-Anthony sudah menemukan beberapa target. Payudara-payudara yang tertutup namun dengan bungkus ketat pastinya.
Ia datang disambut oleh elite global yang sudah lama menetap di Indonesia. Seorang wanita cantik berusia dua puluhan, ia merupakan agen khusus yang ditempatkan di Indonesia untuk melihat dan melaporkan secara langsung geo-politik Indonesia dan sebagainya. Wanita itu tersenyum hangat melihat kedatangan tamu kehormatannya, seorang kepala divisi eksekutor yang bebas melakukan apapun pada wanita.
"Selamat datang di surga gadis-gadis Asia, Tuan." Sambut wanita itu.
"Terima kasih," Anthony menjabat tangan wanita tersebut. Matanya melirik pada bongkahan lemak yang menggiurkan.
"Sudah lama tidak bertemu, Melisa." Imbuhnya tanpa melepas jabatan tangan. "Sepertinya ada yang tumbuh subur di sana." Anthony melirik pada belahan dada rendah milik wanita bernama Melisa tersebut."Tuan, anda menggodaku?" balasnya.
"Aku ingin mencobanya jika kau tak keberatan." Anthony mengucapkannya apa adanya.
"Tidak sebagai santapanmu?"
"Sebagai susu yang ku minum langsung." Seringai Anthony mengarah pada menginginkan Melisa agar menyuntik payudaranya dengan hormon laktasi.
"Jika sebatas itu, saya siap." Melisa mengiyakan permintaan tamunya. Melisa mengidamkan Anthony, sosok pria bangsawan berdarah dingin yang memiliki obsesi gila, mengkonsumsi payudara. Ia tidak takut dengan sosok Anthony, melainkan takjub akan pencapaian dan sosoknya yang rupawan, jawline tegas dengan gigi-gigi yang rata, tangan kekar dengan urat nadi yang kentara, dan juga tubuh dengan perut yang memiliki enam kotak kecil. Menjadikannya sosok yang sempurna untuk dapat disebut sebagai Daddy.
🔪🔪🔪
Santa Palace, Central of Jakarta.Mereka tiba di rumah megah berbentuk istana, tempat yang akan dijadikan peristirahatan Anthony bersama timnya selama beberapa bulan ke depan.
Melisa mengarahkan pada bawahannya untuk meletakkan barang bawaan Anthony ke kamar khusus yang telah disediakan. Pun menyediakan Lilya kamar yang ramah untuk kesehatannya. Setelah selesai menata barang, mereka berkumpul di aula tengah. Ruangan dengan meja bulat panjang dengan beberapa kursi nyaman nan megah.
Melisa merapatkan diri ke Anthony, ia langsung menawarkan beberapa gadis yang menjadi sorotannya. Ini karena perintah Anthony untuk mencarikan rekomendasi payudara gadis yang enak untuk dimakan beberapa bulan lalu.