Juni 2015
Yoshi sedang sarapan bersama orang tuanya pagi ini. Tapi ada satu hal yang aneh hari ini. Keadaan di meja makan itu sangatlah hening, tanpa ada suara atau percakapan apapun kecuali bunyi dentingan garpu dan sendok. Tak seperti biasanya yang selalu ribut, karena keluarga Ikemasa akan selalu punya sesuatu untuk dibicarakan. Pasti ada saja yang membuat meja makan mereka ramai. Tapi tidak dengan kali ini, entah karena alasan apa.
Tentunya keanehan itu bisa dirasakan oleh kedua pemuda yang kini sedang duduk bersisian di hadapan orang tua mereka. Rei dan Yoshi saling bertukar pandangan, saling bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Mereka merasakan ada sesuatu yang tak biasa terjadi, karena biasanya kedua orang tua mereka akan selalu penasaran atas apa kegiatan mereka setiap harinya. Mereka pasti akan memberikan banyak pertanyaan dan lain sebagainya. Tapi kali ini, suasana malah hening. Terkesan agak mencekam, malah. Hampir mirip dengan yang namanya upacara kematian.
Keduanya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Walau kini antara Yoshi dan Rei tidak terjadi pertukaran suara, pandangan antara satu sama lain yang terjadi di antara mereka tetap membuat mereka mengerti kalau keduanya memikirkan hal yang sama. Bahwa kedua orang tua mereka sepertinya menyimpan sesuatu. Tidak mungkin mereka sakit, karena mereka bisa merasakan kalau ada getaran aneh dari kedua orang tua mereka.
Tapi masalahnya, bagi Yoshi tidak ada waktu untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tuanya apa yang sebenarnya terjadi. Karena dia harus segera pergi ke kantor. Mau tidak mau, dia harus melimpahkan kehormatan itu kepada adiknya.
Setelah selesai sarapan, langsung saja Yoshi menarik sang adik ke kamarnya. Mereka sempat mengobrol sebentar, sambil Yoshi menyiapkan apa yang harus dia bawa ke kantor.
"Kamu hari ini kuliah jam berapa, Rei?" tanya Yoshi.
"Jam sepuluh. Emang kenapa ya kak?" ujar Rei, balas bertanya.
"Aku minta tolong ya? Bisa kamu selidiki kenapa Ayah dan Ibu bisa jadi aneh begitu? Aku penasaran gimana ceritanya mereka bisa jadi kayak begitu. Tapi aku nggak bisa menyelidikinya sendiri karena aku harus ke kantor sekarang.”
"Hmm, iya deh, aku juga penasaran sih kenapa mereka sampai jadi begitu. Nggak biasanya mereka begitu. Kalau Ayah tiba – tiba diam seribu bahasa itu berarti ada sesuatunya. Tapi kalau Ibu juga ikutan, aku jadi agak khawatir."
"Baguslah kalau kita berdua sepaham.Ya sudah, aku mau pergi ke kantor dulu. Kamu selamat berjuang ya! Kalau ada apa – apa, kasih tahu aku segera!"
"Iya, aku akan kasih tahu kakak kalau aku sudah dapat sesuatu dari Ayah dan Ibu."
"Baguslah. Kalau begitu, sampai nanti, Rei!"
"Sampai nanti!”
~~~~~
Pagi hari di kantor berjalan dengan cukup normal. Yoshi berbincang ringan dengan Pak Indra, dan pagi hari mereka berlangsung dengan agak lambat tanpa ada pergerakan yang berarti.
Kemudian, sekitar satu jam setelah Yoshi menghabiskan waktu dengan duduk di mejanya, tiba – tiba ada suara ketukan di pintu ruangan mereka. Keduanya saling bertukar pandangan, dan setelahnya Pak Indra langsung menyahut ketukan tersebut.
"Silahkan masuk saja! Pintunya nggak dikunci kok,” ujar Pak Indra.
Terdengar suara pintu di buka, dan dari sana terlihat wajah seorang gadis yang agak asing di lingkungan kantor mereka. Sang gadis menyelipkan dirinya masuk ke dalam ruangan Yoshi dan Pak Indra itu, lalu menutup pintu yang ada di belakangnya.
Walaupun wajahnya agak asing di lingkungan kantor, Yoshi bukannya lantas tak mengenal gadis itu. Dia memperhatikan si gadis dari atas ke bawah dengan teliti. Rambutnya panjang dan agak bergelombang, wajahnya berbentuk oval yang sempurna dan dihiasi dengan kacamata berbingkai warna hitam, alis yang tegas, bibir merah merekah, serta tingginya sekitar 160 sentimeter. Cukup tinggi untuk postur seorang perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Detective
Mystery / Thriller•Seri pertama dari serial "The Detective"• Sudah setahun Yoshi bekerja sebagai anggota Divisi Penyelidikan Kriminal. Dan kali ini, mereka akan kedatangan anggota baru. Siapakah dia? Di saat yang sama, ada sebuah kasus teror yang harus dihadapi Yoshi...