melihat ini tanggal berapa...
-
Pagi hari yang cerah, untung bukan hari senin. Name bangun dari tidur nyenyaknya, meninggalkan alam mimpi dan kembali ke realita kehidupan. Ia melihat jam yang tertera di ponselnya, pukul 6 pagi. Kemudian ia melihat tulisan di bawah jam, 'April 1st'.
"OMAGA JINJAHH"
Name sudah tersadar sepenuhnya, lalu ia membuka hpnya dan menelpon salah satu temannya.
"Oooyy Bachiraa," panggil Name di telepon.
"Ohayoo Nameeee, ada apa pagi-pagi begini?" balas Bachira dari sebrang telepon.
"Hari ini abang gweh ultah. Mau temenin beli kado ga?"
"UWOOGH, ayoo!!"
"Oke, ketemuan di stasiun."
"Meluncur"
Name memutuskan sambungan telepon dan segera menuju kamar mandi. Hari sabtu, jadi suasana rumah masih sepi saat pagi seperti ini. Sekarang Name sudah siap dengan hoodie abu-abu dan training nya.
"Yo, Bachira," sapa Name sesampainya di stasiun dan menghampiri sosok Bachira.
"Yo, Name," balas Bachira.
Mereka berdua beranjak dari stasiun ke pusat perbelanjaan terdekat. Stasiun memang tempat yang cocok untuk ketemuan, walaupun tidak mampir ke dalam dan menaiki kereta.
"Kamu ada ide barang apa yang cocok?" tanya Bachira.
"Eum, gatau."
Mereka berdua masih berkeliling toko demi toko, hingga Name tak sengaja menabrak seseorang.
"Oy! Kalau jalan hati-hati, punya mata ga sih lo?!" mencak Name kasar.
"Kiw neng mniezz, pa kabar?" tanya seseorang yang menabrak Name tadi.
'An- Kaiser setan'
"Baik, gw sama Bachira duluan, bye." Name menarik tangan Bachira, dengan Bachira yang melambaikan tangan pada Kaiser.
"Tunggu dong, gmw minta maaf? Lagi apa sich, kok buru-buru amat." Cegat Kaiser.
"Abang gweh ultah,"
"OMAGA YOICHII ULTAH??"
Dan akhirnya mereka bertiga pun mencari kado bersama.
Setelah lama mencari ke sana sini, mereka mendapatkan barang untuk Isagi dan akhirnya pulang ke rumah Name. Oh, tidak lupa dengan kue ulang tahun berbentuk bola.
"Abaaangg!"
"Isagii!"
"YOICHIII"
Mereka bertiga teriak serempak seraya kaki Name yang mendobrak pintu rumah tanpa adab supaya mereka bisa masuk ke dalam rumah.
"Sepi amat," gumam Name heran. Matanya mendapati selembar kertas di atas meja makan.
Ibu dan ayah sedang
berkunjung ke rumah
saudara, mungkin
nanti malam pulang.Name hanya ber-oh ria setelah membaca surat tersebut. Kenapa ayah-ibunya repot-repot menulis surat, sementara di rumah ada kakaknya ini?
"Abaang, oii!"
Kebudegan apa kakak satu-satunya ini? Ia menuju kamar Isagi guna mengecek apakah kakaknya masih hidup atau sudah mati.
"Ada apa?" tanya Isagi yang muncul tiba-tiba.
Buru-buru mereka bertiga mengumpatkan kado yang dibawa, namun sayang disayang, Isagi sudah lihat terlebih dahulu.
"Hepi besday ayank," ucap Kaiser sembari menyerahkan bingkisan koran berbentuk kotak. Dilanjut Bachira lalu Name menyerahkan kado untuk Isagi.
Mereka tidak sempat memakan kue, karna sudah sore. Sebetulnya sampai malam juga tidak apa-apa, tapi mereka bilang mereka ingin pulang, jadi kalo kata Name,
'ywdhsh.'
-
Malamnya, Name lapar lalu memakan kue kakaknya yang ia beli sendiri.
"Abang kalo gmw kue, mending bwt gw."
"Sisain, woy!"
Setelah asik makan kue, ia mengintip ke kamar kakaknya, melihat Isagi sedang membuka kadonya satu persatu.
Bola sepak warna kuning dengan tanda tangan milik seseorang di salah satu bagiannya. 'Bachira...' gumam Isagi dalam hati dengan raut wajah speechless.
Sepasang shampo dan conditioner serta haircare yang sama seperti milik Chigiri. Ini dari Name, supaya dirinya bisa memakai shampo dan conditioner nya bersama-sama. 'Gini amat punya adek cewek.'
Kostum bunny girl dan telinga serta ekornya berwarna abu-abu. Tuhan, jamet ini telah membuat Isagi memunculkan perempatan imajiner. 'Maksd?!'
-
...mengingatkan ia bahwa dirinya punya kakak.
saturday, april 1st 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ ma fille -
Fanfiction"NAMEEE" -bachira "Model rambutnya mau model apa?" -chigiri "Jangan ribut, woy!" -kunigami "Ku ajarin main game sini," -nagi "Butuh berapa banyak?" -reo "Halo deck," -kaiser "Ewh.." -name "ADEK GW MW DIAPAIN HEH?" -isagi . Blue Lock milik Muneyuki K...