Bab 4 : pendekatan

1 3 0
                                    

⚠️tandai typo

•••

"awali dari memahami diri sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru pemahaman atas hal lainnya"

___iren____

Malam Minggu ini iren hanya diam dirumah, biasanya ia akan keluar bersama Zia atau hanya sekedar di rumah Zia saja.

Saat ini ia hanya berbaring memainkan ponsel di kamar nya dengan pintu rumah yang sudah terkunci.

*Notifikasi WhatsApp.

"Nak Erin, uangnya masih ada nak?
Alhamdulillah disini uangnya sudah mulai numpuk, ibuk takut kalau megang uang sebanyak ini, cepat di ambil ya nak"

"Iya Buk, besok pagi Erin ke sana ya"

Tak ada balasan dari pesan itu hanya ceklis dua biru yang menandakan bahwa pesan itu sudah terbaca.

Iren kembali membaca isi grup paduan suaranya, grup itu ramai akan penampilan yang akan datang di malam Senin nanti.

Saat sibuk dengan ponselnya, iren tertarik pada salah satu nomer yang ada di room chat nya.

"Hai Ren"
"Ini gua, Leon"

"Hai, iya kak ada apa?"

"Gaada terlalu penting ren, cuma mau minta tolong aja sama kamu"

"Minta tolong apa kak?"

"simpan nomor gua ya"

"Iya kak"

"Ren"

"Iya kak, kenapaa?"

"Besok mau jalan ga?"

"Hah?"

"Jalan jalan ren, besok gua jemput ya, tenang aja ada Alvi sama Yura"

"iya kak"

Iren kaget dengan ajakan yang tiba tiba itu, padahal baru hari Rabu kemarin mereka kenal, tapi sejak hari itu mereka semakin akrab karena sikap ramah dari Leon dan nomor WhatsApp yang didapatinya.

"Ren"

Iren kembali membuka pesan dari Leon.

"Iya kak?"

"Shareloc dong cantik, kalau ga shareloc gimana mau jemput nanti"

Iren tiba tiba tersenyum. Apa ini, padahal cuma di bilang cantik aja usah salting, duhh sadar ren sadar.

Iren pun mengirim lokasi rumah nya. Setelah itu ia tak mau terlalu jauh memikirkan ucapan Leon yang beberapa hari ini mulai akrab dengannya.

🌸🌸🌸

"pacar mu le?" Tanya perempuan yang memiliki rambut sebahu.

"Bukan, tapi akan" jawabnya Santai.

Iren yang hanya diam tersipu malu, sedangkan Alvi hanya diam menatap tak suka.

Kini mereka berempat berolahraga pagi di sebuah taman kota yang ternyata tak terlalu jauh dari rumah iren yang dulu.

"Mau kemana?" Tanya Leon saat Alvi dan yura mengambil jalan berbeda dari mereka.

"Menjauh" ujar Alvi enteng.

Leon mengiyakan saja dan mengajak iren tetap berlari kecil mengelilingi taman.

"Cape ren?"

"Iya kak sedikit" ujarnya diakhiri kekehan kecil.

"Kamu istirahat dulu disini biar gua yang beli minum"

LEIREN'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang