Tandai jika terdapat typo
Selamat membaca
.
.
.Delusi merupakan gangguan mental yang membuat penderita sulit membedakan mana yang nyata dan yang semu. Bahkan penderita delusi tetap menyakini apa yang ada dalam pikirkannya benar, meskipun sudah terbukti salah. Delusi menjadi salah satu ciri jika seseorang mengalami depresi berat.
Shavana Ezlyn gadis berusia 16 tahun, menjadi salah satu satu dari sekian banyak penderita despresi berat. Shavana yang sedang berjuang untuk memulihkan kembali mentalnya yang telah hancur tak tersisa.
Shavana atau lebih di kenal dengan Shava, memiliki paras yang cantik namun tidak dengan takdirnya, seakan-akan semesta mempermainkan hidupnya. Banyak lika-liku yang di hadapanya di saat ia sedang berjuang mempertahankan kewarasannya.
"Ya Allah, kuatkan diriku agar tidak berhenti di tengah perjalananku." Shava menatap luasnya langit malam yang berhiaskan bintang. Memegang erat pembatas rooftop rumah sakit, untuk kesekian kalinya ia kembali ke rumah sakit dengan alasan yang sama.
"izinkan aku untuk melukis kisahku, dengan menambahkan sedikit warna," gumamnya dengan lirih, tak ada lagi air mata yang keluar dari pelupuk matanya.
Tak pernah ada rasa bosan untuk melihat indahnya malam yang begitu menenangkan, hembusan angin yang cukup kencang dan mampu membuat Shava merasa dinginnya angin malam saat menembus baju pasien rumah sakit yang melekat padah tubuhnya.
Sungguh Shava sangat lelah dengan semuanya, tapi ia juga enggan untuk berhenti. Setidaknya ia masih mempunyai semangat untuk berjuang untuk saat ini, entah kedepannya seperti apa.
.
.
.See you bestie ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi
Teen FictionDelusi merupakan gangguan mental yang membuat penderita sulit membedakan mana yang nyata dan yang semu. Bahkan penderita delusi tetap menyakini apa yang ada dalam pikirkannya benar, meskipun sudah terbukti salah. Ada begitu banyak foktor yang dapat...