TS - I Hate My Father.

4K 346 20
                                    

   MINGHAO  berjalan cepat setelah masuk kedalam rumah,  melewati Jeonghan yang membawa sebuah panci sayur dan kedua orang tua nya yang membantu membuat nasi dan lauk.

Jeonghan mengernyitkan kening nya heran,  ia menatap ibu dan ayah Minghao yang sama - sama menatap Minghao aneh,  tak lupa juga wajah Minghao agak terlihat memerah?

" Dia kenapa?  " tanya Ayah Minghao.

Ibu Minghao menghela nafasnya perlahan,  lalu kembali fokus dengan memasak lauk nya.  Mengabaikan tatapan bertanya - tanya dari Jeonghan dan juga suaminya.

" Haish..  Sepertinya akan ada yang bertanggung jawab dengan kehamilan anakmu,  suamiku "

Ucapan sang ibu membuat dua orang yang sedari tadi menanti itu sama - sama terdiam,  dengan dua reaksi yang berbeda. 

Jeonghan yang wajahnya berseri - seri bak habis menang lotre,  sedangkan ayah Minghao yang menghela nafasnya lelah lalu memijat keningnya yang ntah kenapa berdenyut - denyut.

Akhirnya mereka kembali fokus dengan tugas mereka masing - masing.

" Pantas saja si Tua itu ingin berkunjung kemari memaksa.  " ujar Ayah Minghao

" Anakku akan segera berumah tangga " ujarnya lagi

Jeonghan dan ibu Minghao yang mendengar ucapan ayah Minghao hanya saling pandang dan menggelengkan kepala mereka bersamaan.

.
.
.
.

    JUN datang ke perusahaan sang ayah setelah mengantarkan Minghao pulang.  Ia dengan cepat berjalan ke arah ruangan sang ayah tanpa peduli dengan tatapan memuja para wanita dan submissive yang memandang nya terus menerus.

Jun tak peduli dengan Irene yang memanggil - manggil dirinya untuk berhenti.  Dan mengabaikan sekretaris Wang yang sedang mengerjakan berkas di samping ruangan ayahnya.

Brakk!

  Seperti biasa,  Jun datang ke ruangan sang ayah dengan menendang pintu ruangan tersebut.  Ia menatap tanpa minat pria paruh baya yang sedang menatap nya juga.

" Apa lagi?,  kau tak bosan terus nenerus mengganggu ayah mu yang sudah tua ini?,  kau ingin ayahmu cepat mati hah??!! " gertak ayah Jun dengan wajahnya yang memerah emosi.

" Aku tak peduli,  lagipula jika kau mati harta perusahaan dan segala aset akan menjadi milik ku bukan?. Dan aku hanya perlu menjaga adik kesayanganku tanpa perlu membuat ia menangis ketakutan saat ia bersama mu.  " ujar Jun.

Ayah Jun terkekeh,  ia menyenderkan tubuhnya ke kursi dan menatap si sulung dengan pandangan yang meremehkan.

" Hahahaha! Adik kesayangan mu itu sangat lemah dan cengeng. Sejak aku mengajaknya ikut pertemuan kolega kotor ku itu ia menjerit ketakutan ketika akan disantap oleh para lelaki kurang belaian itu.  Padahal ia lelaki hahaha!!!  Lelaki cengeng!! " ujar Ayah Jun

Buku - buku jari milik Jun memutih seketika,  ia memandang sang ayah dengan tatapan mematikan.

" APA YANG KAU LAKUKAN PADA FENG HAH?!! " Teriak Jun

" owh owh owh...  Ada seorang kakak yang mengamuk karena adik kesayangannya menangis.  " ujar Ayah Jun.

Wajah yang berisi senyum meremehkan itu berubah menjadi pandangan tajam dengan matanya yang sudah sipit itu ikut menajam¹.

" Wen Junhui,  kau harus menikahi Xu Minghao secepatnya.  Aku tau kau menyukai pria manis yang sedang hamil cucu ku itu.  Dan datanglah ke kediaman mereka nanti malam.  Kau tau alamatnya. " ujar sang ayah serius.

Jun membalas tatapan tajam ayahnya,

" Jika aku tak mau?  " Ujar Jun menantang.

Ayah Jun tersenyum tipis,  ia merogoh handphone nya dan membalikkan nya ke arah Jun.  Memperlihatkan Feng Jun,  adik Jun yang sedang menangis terikat di sebuah kamar dengan berbagai alat sex yang ada di tubuhnya yang hanya tertutupi kemeja putih kebesaran tanpa bawahan itu.

" Kau ingin adikmu keguguran hm?  " ujar ayah Jun dengan senyuman menyebalkan nya

Manik Jun menggelap dan tanpa babibu ia berjalan mencekik leher ayahnya sendiri.

" DIA ITU ANAK MU JUGA BAJINGAN!!  , KAU JANGAN MEMPERLAKUKAN NYA BAK SEORANG JALANG!!!  " Teriak Jun.

Cekikan di leher sang ayah menguat,  belum sempat jun melayangkan tinjuan tubuhnya lebih dulu ditarik oleh sekretaris Wang dan dua ajudan ayahnya yang berbadan besar itu.

Brak!

Jun jatuh terduduk di lantai,  ia bangun dan berbalik keluar ruangan sang ayah tanpa menoleh sedikit pun.

Sebelum ia dapat menyentuh gagang pintu ruangan,  ia dapat mendengar tangisan adiknya yang memanggil nama nya.

" Hiks.. Nghh.. G-gege hiks hiks "

Brak!!

Pintu itu tertutup dan tanpa sadar air mata mengalir di pipi Jun. Ia segera menghapusnya kasar.  Dan beranjak pergi dari perusahaan sang ayah.

Sedangkan di ruangan sang ayah.  Ayah Jun hanya menatap datar anak keduanya dari handphone.

" Aku melakukannya,  karena adikmu ditakdirkan memiliki rahim dari seluruh keturun Wen yang merupakan seorang Dominan, itu sangat menjijikkan .  "

.
.
.
.
.

    JUN menatap kalung milik Feng, air matanya masih mengalir dengan deras dan malah semakin deras karena ia berada di dalam mobilnya dengan kaca hitam nya yang tebal.

Dulu ayahnya tak seperti itu,  ayahnya sangat bijaksana.  Membagi kesayangan yang cukup pada anak istrinya. Membuat suasana rumah Wen saat ia kecil menjadi berwarna.

Tetapi semenjak kematian sang ibu akibat kecelakaan pesawat yang disabotase membuat ayahnya berduka dan watak penyayangnya berubah menjadi watak keras.

Apalagi saat ia mengetahui jika si bungsu yang memiliki keistimewaan yakni memiliki rahim.  Ayahnya marah besar , karena dalam sejarah keluarga Wen hanya adiknya saja yang merupakan Male Pregnant.  Sedangkan ia dan anggota keluarga Wen yang lain adalah Dominant.

Mengurung si bungsu,  memaksa dirinya mendapatkan nilai tinggi. Dan membiarkan tubuh si bungsu di lecehkan oleh kolega kotor sialannya itu.

Dan sekarang menjebak anaknya sendiri dengan salah satu aktor muda yang terkenal. Semata - mata untuk balas dendam pada kedua orang tua Minghao dan meningkatkan omset perusahaan raksasa keluarga Wen.

Dan sekarang adik Jun yang baru berumur 17 tahun yang harus nya masih bebas bermain dan fokus dengan kuliah harus rela hamil dengan kolega ayah dan pria haus belaian yang notabenenya pengawal ayahnya sendiri.

Siapa yang tak sakit hati?,  ayah yang dulu nya mereka berdua banggakan nyatanya hanya seorang Iblis dari neraka terdalam yang bersembunyi di balik wajah malaikatnya.

Yang dulunya mereka banggakan saat semasa taman kanak - kanak , sosok hero yang akan melindungi mereka dari bahaya luar.  Justru ayah sendiri yang merusak tubuh,  mental, dan perasaan sang anak.

" Feng,  Gege berjanji akan membunuh pria sialan itu dan mengembalikan senyum mu sayang. Hiks..  Hiks... Hiks.. "

Jun menangis,  menangis karena sang ayah.

" Aku membenci mu, baba " - Jun & Feng.

TBC

1. Wajah yang berisi senyum meremehkan itu berubah menjadi pandangan tajam dengan matanya yang sudah sipit itu ikut menajam >> kok bengek bacanya 😭

THE SCANDAL | JUNHAO [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang