BAB 1. |Alena Andara Putri|

40K 1.8K 27
                                    

~HAPPY READING~
.
.
o0o

"Novel kampret!! Bisa bisanya figuran yang gak salah apa apa di bully!! Huh kalo gue di situ bakal gue smeakdown tuh satu satu! Mana Keyra mati kebunuh musuh si anj**g lagi!" kesal seorang gadis kearna karakter figuran favoritnya di perlakukan tidak adil.

Lalu gadis itupun membuang novel yang baru ia baca setengah ke sembarang tempat.

Alena Andara Putri. Gadis berumur 18 tahun yang kini tengah menyukai seorang figuran dari novel Queen Of School.

Lena sangat menyukai karakter figuran favoritnya, karena menurutnya gadis itu unik, lucu, tak suka mencari perhatian, dan tak suka menangis. Berbeda dengan protagonis yang selalu dan mengeluarkan air mata buayanya itu.

Lena yang tengah kesal akhirnya menghubungi sahabat nya. "Ris ke tempat biasa yuk."

"Hm. Kali ini gantian Lo yang traktir." Gadis bernama Riska mengiyakan permintaan Lena.

"Ckk! Oke oke, untung masih punya duit."

"Bagus." Riska langsung menutup telfonnya.

Setelahnya Lena pun menyimpan ponselnya di saku. Ia keluar dari kamarnya dengan menggunakan celana jeans serta jaket kesayangannya.

Lena berjalan menuruni tangga, hingga saat ia akan melewati ruang tamu, Lena malah melihat kedua orang tua yang tengah bertengkar.

Terlihat papahnya didorong oleh ibunya, dan papahnya pun menampar keras sang ibu.

Namun Lena yang melihatnya tak bersimpati sama sekali. Lena berdecih malas, dan malah mengatakan, "Gak sekalian pake palu aja biar mantep? atau mau Lena ambilin?"

"LENA!! JAGA SOPAN SANTUNMU KE ORANG TUA!!" bentak ibu Lena.

"Tuh liat anak kita! mau jadi apa kalo udah gede!? Kamu sih gak becus ngurus anak!"

"HEH MAS!! Ini tuh gara gara kamu yang bisanya cuma ngabisin duit! selingkuh sama sini!!"

"HEH JAGA OMONGAN KAMU!! Orang aku yang cari duit, suka-suka akulah!"

Lena pun memutar bola matanya malas, ia langsung pergi tanpa berpamitan ke mereka.

Brak!

Terdengar suara bantingan pintu di rumah tersebut. Lena sudah lelah dengan pertengkaran kedua orang tuanya yang tak pernah berhenti. Ia mengambil kunci motor di sakunya dan mengegas motornya dengan kecepatan tinggi.

••••

Tak butuh waktu lama, Lena pun sampai di depan warung makan kesukaannya, dan bertemu dengan Riska.

Mereka berdua masuk dan duduk bersama di tempat paling pojok warung tersebut. Tempat duduk paling nyaman bagi mereka. Makan bakso bersama dengan tenangnya, tak ada percakapan kecuali basa-basi biasa, karena Riska tahu jika Lena sedang dalam badmood.

Hingga tiba-tiba segerombol preman datang dan menerobos masuk kedalam warung itu.

Preman-preman itu tiba-tiba mengobrak abrik tempat tersebut. Alasan mereka adalah karna ibu pemilik warung bakso tak mau membayar pajak ke mereka.

FAVORITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang