PROLOG

2.7K 162 122
                                    

Seorang pemuda manis berjalan ke sebuah pemakaman yang dingin, karena pemuda itu mengunjungi pemakaman di malam hari, berbeda dengan orang-orang  pada umumnya. Di saat orang-orang mengunjungi pemakaman di siang hari, pemuda itu hanya bisa mengunjungi tempat itu di malam hari.

Tidak seperti hari-hari biasanya, pemuda manis itu kali ini membawa sebuah kue tart berukuran sedang di tangannya, lengkap dengan sebuah lilin bertuliskan 18 tahun di atasnya, dia juga tampak membawa satu buah lukisan yang sepertinya dia buat sendiri. Pemuda itu berhenti di salah satu nisan yang ada di sana. Sebenarnya ada tiga nisan, tetapi dia duduk di depan nisan yang di atasnya terdapat dua buket bunga yang masih segar, mungkin baru diletakan tadi siang.

Pemuda itu tersenyum, membuat sudut matanya berkerut. "Happy birthday ya, Brother. Sorry hari ini gue datengnya agak telat dari hari biasanya, soalnya gue beli kuenya mendadak, lo tahu sendiri kan gue itu manusia kelelawar jadi gak bisa keluar rumah di siang hari," kata pemuda itu kepada nisan yang ada di hadapannya.

"Gue harap di ulang tahun lo yang ke 18 tahun ini, lo dapet kebahagiaan yang belum pernah lo rasain sebelumnya. Dan walaupun dunia kita udah beda, gue selalu berharap kalian bertiga selalu bahagia di atas sana. Tunggu gue ya, suatu saat nanti pasti gue bakalan nyusul kalian bertiga, dan kita akan berkumpul lagi kayak dulu," lanjutnya sambil memejamkan kedua matanya, membuat air mata yang sekuat tenaga sudah dia tahan itu pun akhirnya tumpah juga.

Setelah mulai merasa tenang, perlahan dia membuka kedua matanya kembali, lalu meniup lilin yang ada di atas kue tart tersebut. Diletakkannya kue itu tepat di samping nisan bersamaan dengan sebuah lukisan yang dibawanya tadi.

"Sorry ya gue ngga bisa ngasih kado yang spesial di ulang tahun lo kali ini, gue cuman bisa ngasih lukisan ini buat lo, semoga lo suka ya."

Itu adalah lukisan yang dibuat pemuda itu untuk sahabatnya yang sudah pergi meninggalkannya. Lukisan yang indah untuk sahabat yang paling dia sayang.

Setelah mengatakan itu, pemuda itu tidak bisa menahan tangisannya lagi, kali ini tangisannya terdengar lebih pedih daripada yang sebelumnya, dia menangis terisak, seorang diri di pemakaman yang sepi di hari yang gelap.

"Gue kangen banget sama kalian bertiga, hiks! Gue kangen banget. Saking kangennya perut sama dada gue sampai terasa sakit. Gue bener-bener kangen kalian. Rasanya gue pengen banget meluk kalian dengan erat, gak peduli gue bakalan sesek nafas karena hal itu, yang jelas sekangen itu gue sama kalian. Kalian kangen juga gak sih sama gue? Hiks! Kalian kenapa jahat banget sih sama gue? Kenapa kalian ninggalin gue sendirian, hiks?! Kalian tuh anjing banget tahu gak? Hiks! Kalian gak mikirin gue apa ya pas kalian mutusin buat nyerah dan pergi ninggalin gue sendirian? Hiks!" Pemuda itu benar-benar mengeluarkan semua kesedihan yang mengendap di dalam dadanya itu sambil menatap ketiga nisan yang ada di hadapannya itu secara bergantian.

"Kalian bahkan gak nepatin janji kalian buat dateng ke pameran lukisan gue. Kalo misalnya kalian ngga bisa nepatin janji kalian, kalian ngga usah janji-janji segala, hiks!" Dia terus saja marah-marah dengan air mata yang mengiringi setiap kata yang dia ucapkan.

"Kalo kalian kangen sama gue, kalian bisa temuin gue sekali-kali walaupun itu cuman dalam mimpi, tapi gue bakalan seneng banget kalo kalian datengin gue di mimpi. Gue janji sama kalian, gue gak bakalan nangis pas gue bangun dan sadar kalo itu cuman mimpi, gue janji hiks! Gue janji gak bakalan nangisin kalian, hiks! Gue janji, hiks!" Kali ini pemuda itu berkata dengan lirih, lalu dipeluknya nisan sahabatnya yang berulang tahun itu. Dia juga memeluk dua nisan yang lainnya.


Malam itu, pemuda manis itu benar-benar menumpahkan kesedihannya di depan nisan ketiga sahabatnya yang paling dia sayang, orang yang paling berharga di dalam hidupnya setelah kedua orang tuanya. Dia sangat merindukan ketiga sahabat yang sudah mendahuluinya pergi ke tempat yang sangat jauh, saking jauhnya dia tidak bisa ikut bersama mereka, dan tempat itu bernama surga.





***

Yuhuu, gimana nih pemanasannya? Udah bikin mata panas sama penasaran ngga? Kalo penasaran jangan lupa baca chapter selanjutnya. See you on the next chapter!!

🌻Raran x Yaya🌻

ETERNITY [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang