Jangan lupa ninggalin jejak yaa semakin rame semakin bikin mood update.
Enjoy reading.
×××
"Kau membolos hari ini Lee Jaemin?"
Rambut pirang panjang, hidung mancung, bibir tebal, dan mata tajam serupa kucing. Hwang Hyunjin, sobat karib Jeno dan jaemin. Ia menyambut Jaemin di apartnya dengan pertanyaan monoton yang jelas sudah di ketahui jawabannya.
"Hm." Jaemin berdeham membalas pertanyaan yang di lontarkan oleh Hyunjin. Lalu ia berjalan menuju sofa dan merebahkan tubuhnya di atas benda empuk itu.
Hyunjin menggeleng tidak heran dengan kelakuan sohibnya itu. Ia beranjak menuju kulkas dan mengambil dua kaleng minuman soda dan menyerahkan salah satunya pada Jaemin.
"Jeno membolos juga?" Hyunjin bertanya lagi, dan menerima gelengan kepala dari Jaemin yang sudah duduk sembari meminum sodanya.
"Lalu kenapa kau disini?"
"Sedang tidak mood."
Ah, Hyunjin hampir lupa kalau orang di sebelahnya ini memang moodyan. Pasti ada suatu penyebab kenapa sosok sohibnya ini tidak mood, dan ia yakin ini bersangkutan dengan orang tuanya. Mengingat kembar Lee memang tidak begitu akur dengan sosok 'papa' itu.
"Paman Donghae memarahimu lagi kah?"
Jaemin berdecak, "aku tidak peduli lagi dengan pak tua itu." Desisnya, tampak tidak suka membahas orang yang Hyunjin maksud.
"Lalu kau ini kenapa? Tiba tiba tidak mood tanpa alasan yang jelas. Seperti perempuan saja." Gerutut Hyunjin sambil meminum colanya, ia tidak suka mendapat kalimat sinisan.
DUG!
"Aww! Sakit sialan!"
"Aku laki-laki dasar brengsek!" Ketus Jaemin tidak terima dirinya dikata seperti perempuan karna moodyan. Alhasil kini Hyunjin pun merintih sambil mengusap jari kakinya yang memerah akibat di injak oleh Jaemin.
Hyunjin cemberut.
Sebenarnya alasan Jaemin bad mood hari ini karena tidak lain tidak bukan Donghae dan Lian sudah kembali dari bulan madu mereka. Yang berarti ia tidak bisa dengan leluasa untuk menyentuh Renjun.
Tentu saja itu menyiksa hasrat dominannya, ia tidak bisa membayangkan berapa lama nanti ia tidak bisa mencium bibir manis Renjun, memeluk tubuh ramping itu, ataupun meremas gemas bongkahan bawah yang empuk itu. Sial ia sudah tergila gila dengan apa yang ada pada diri Renjun.
Walau selama ini ada Doyoung dan Jisung di mansion yang terkadang menyaksikan ia ataupun Jeno berbuat mesum kepada Renjun, keduanya memilih untuk bungkam dan tidak bercerita secuil pun kepada Donghae ataupun Lian. Toh pikir mereka berdua itu bukan urusan mereka. Terkhusus Doyoung, itu bukan jobdesk dia.
Apalagi pagi ini Jaemin bahkan tidak bisa berkunjung ke kamar Renjun karena semalaman Lian tidur di kamar Renjun. Sehingga membuat Jaemin ataupun Jeno mengumpat kesal. Alhasil tidak ada jatah ciuman di pagi hari.
Poor you haha.
Hal tersebut cukup membuat Jaemin dongkol di pagi hari sehingga terjadi sedikit keributan saat sarapan tadi pagi. Untuk apa Lian tidur di kamar anaknya? Toh kan dia punya kamar sendiri sama suaminya. Gitu pikir Jaemin egois. Renjun anaknya Lian, wajar jika Lian sayang sama anaknya. Bukan hak dia melarang anak dan ibu itu berdekatan. Emang siapa dia?
Drttt
Dering getaran ponsel itu tidak menggerakkan tubuh Jaemin yang kini kembali berbaring di atas sofa mahal milik Hyunjin. Ia tau Donghae pasti akan meneleponnya karna menerima laporan bahwa dirinya membolos hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not For Sale; [Step Brother- norenmin]
Fanfiction[🐶🦊🐰| norenmin area!] Renjun sudah cukup pusing menghadapi dua kembar bajingan mesum yang selalu mengganggunya di sekolah. lalu entah apa yang terjadi pada hidupnya, seolah Yang Maha Kuasa terus-terusan menguji kesabaran Renjun. Ia tidak tau haru...