2. DUA MINGGU

8 2 0
                                    

+62..........
Hallo, apa benar ini dengan seseorang bernama Renjana Sasikirana?

tanya seorang lewat salah satu aplikasi di handphone ku. Aku melihat profilnya, terlihat jika kita adalah anggota grup yang sama.

Renjana
Iya, dengan siapa disana?


+62..........
Inisial namanya Bagaskara

Aku mengerutkan dahi lalu ku balas lagi pesan itu,

Renjana
Pradipta Bagaskara maksudmu?


+62..........
Syukurlah kau masih mengingatku

"Bagaimana aku bisa begitu mudahnya melupakan seorang ketua kelas yang pendiam serta menyebalkan di beberapa situasi waktu Sekolah Dasar itu." Monologku lalu menyimpan nomornya.

Renjana
Siapa sih yang nggak kenal ketua kelas yang menjabat selama enam tahun itu

Pradipta Bagaskara
Arghh, kau masih ingat baik ternyata. Padahal sudah terlewat sekitar satu tahun lamanya

Kali ini benar benar tidak ku balas pesan darinya, rasanya aneh saat seorang Pradipta Bagaskara yang dulunya tidak pernah bertegur sapa denganku tiba tiba menyapa dan sedikit basa basi lewat sebuah aplikasi.

Aku tak ingin terlalu ambil pusing dengan pesan darinya, aku berjalan ke arah meja belajar dan mulai mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yang tidak aku senangi sama sekali, tapi sebagai pelajar mau tidak mau harus dijalani.

Jika mengingat perihal kewajiban seorang pelajar, dipastikan aku akan mengeluh dengan sangat amat, pasalnya pelajaran ini harus ku pelajari terus menerus setidaknya 12 tahun dan saat ini baru memulai untuk tahun ke 8, artinya masih ada 4 atau 5 tahunan lagi. Huftt, marilah kita lanjutkan pekerjaan ini.

__________

Sudah sekitar dua minggu lamanya pesan basa basi dari Dipta menghiasi handphoneku. Katanya sih untuk menyambung silaturahmi karena kita sudah berbeda Sekolah, tapi tetap saja aneh seperti saat ini.

Pradipta Bagaskara
Sekolahmu dan Sekolahku jaraknya tidak terlalu jauh, tapi aku tak pernah melihatmu tiap kali aku berangkat ataupun pulang sekolah.

Renjana
Itu kau saja, aku sering melihatmu ketika pergi ataupun pulang sekolah.

Pradipta Bagaskara
Benarkah?, lalu kenapa kau tidak menyapaku?,

Renjana
Ayolah Bagas, masa iya aku harus meneriaki namamu diantara ratusan orang bahkan ribuan orang di pinggir jalan?

Pradipta Bagaskara
Hehe, iya juga sih

Dan lagi aku tak membalas pesan darinya. Sungguh aku sendiri tidak mengerti bagaimana bisa ia terus menghubungiku dengan rentetan pesan tak penting itu, padahal ia sendiri yang bilang jika tengah pusing dengan program program sekolahnya yang di rasa terlalu banyak, tapi bukannya belajar dan mengerjakan programnya ia malah terus mengirimiku pesan.

__________

"Na, weekend nanti sibuk nggak?," tanya Razi yang kini tengah membatuku mengangkat kursi ke atas meja.
"Nggak tau, kenapa memangnya?," aku bertanya balik padanya.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang