Bagian 1

586 56 2
                                    

Entah sudah berapa kali kata-kata kasar yang terlontar dari bilah bibir Jeno yang di tujukan untuk si pemuda mungil yang kini tengah berdiri menunduk di hadapannya.
Seakan tidak ada habisnya Jeno terus memaki dan mengeluarkan kata-kata kasar terhadap sang tunangan

Pemuda yang kini tengah menunduk takut kini semakin menunduk ketika Jeno membentak dirinya.

" Udah berapa kali gue bilang Renjun?. jangan pernah lagi lo naro kotak makanan di loker gue, lo paham bahasa manusia ga?. hah, ngerti ga lo?." Jeno semakin membentak Renjun di hadapan banyak siwa dan siswi yang menonton mereka

" Jawab gue bangsat." Teriak Jeno semakin menjadi di hadapan wajah Renjun yang sudah siap untuk menangis

Renjun tidak tau kesalahan apa yang Renjun buat sehingga Jeno terus saja membencinya. padahal Renjun hanya di beri titipan dari salah satu siswi yang mengagumi Jeno untuk menaruh kotak makan di loker Jeno

" Maaf." Ungkap Renjun suara nya bergetar lirih

Jeno mendengus selalu saja seperti ini tidak ada kata-kata lain yang keluar dari bibir Renjun selain kata 'maaf' Jeno bosan mendengar setiap kata maaf yang keluar dari mulut Renjun

" Ini kali terkahir, kalo besok gue nemu kotak makanan lagi di loker gue. gue buang ke muka lo." Setelah mengatakan itu Jeno berbalik dan meninggalkan Renjun yang menatap punggung lebar Jeno dengan tatapan nanar penuh kesakitan.

Semua orang yang melihat bagaimana Renjun menatap kepergian Jeno dengan penuh kesakitan hanya diam dan menatap Renjun dengan pandangan kasihan. Semua orang tau jika Renjun adalah tunangan Jeno semua orang juga tau bagaimana Jeno memperlakukan Renjun dengan begitu buruk

" Renjun."

Renjun yang merasa namanya di sebut menoleh ke belakang. Tersenyum tipis ketika melihat siapa orang yang memanggilnya.

" Renjun maaf. ini semua salah aku." Ujarnya merasa tidak enak karena ia lah penyebab Renjun di bentak habis-habisan oleh Jeno.

Menghela nafas Renjun mencoba untuk memaksakan senyum nya. " Enggak apa-apa ko Karina . maaf ya kotak makan kamu jadi kotor gini biar aku cuci ya besok aku balikin ke kamu."

Karina salah satu siswi yang mengagumi Jeno belum lama gadis cantik itu bersekolah di sekolah yang sama dengan Renjun. awal pertama Karina bertemu dengan Jeno membuat gadis cantik itu kagum dengan paras rupawan Jeno. Karina tidak tau jika respon yang Jeno berikan akan berlebihan seperti ini jika tidak mau menerima kotak makanan yang Karina berikan lewat Renjun Jeno bisa menolaknya dengan baik-baik. bukan nya membuang nya di lantai sampai isinya berceceran di lantai menurut Karina itu sangat keterlaluan. dan apa tadi yang Karina lihat Jeno memaki Renjun habis-habisan di hadapan orang banyak berlebihan dan sangat keterlaluan. Karina merasa bersalah kepada Renjun

" Enggak usah Renjun, biar kotak makan nya di buang aja aku udah enggak butuh lagi." Enggak sudi karena ada bekas tangan Jeno yang nempel di kotak itu,  Lanjut nya dalam hati spekulasi Karina terhadap Jeno salah besar awalnya Karina menganggap Jeno adalah orang yang baik dari segi penampilan tapi ternyata benar kata orang jangan cepat menilai orang hanya dari sampulnya saja. karena yang terlihat baik belum tentu baik dan sebaliknya yang terlihat buruk tidak selalu buruk semua punya sisi nya masing-masing.

" Kita ke kelas aja ya, sini kotak nya." Karina mengambil tissue yang ada di saku rok seragam nya. kemudian mengambil alih kotak makan yang ada di tangan Renjun. Yang mengundang kernyitan dari Renjun kotak nya tidak kotor ko kenapa Karina menggunakan tissue untuk mengambil kotak itu apalagi melihat sorot mata Karina yang melihat kotak itu seperti melihat kotoran.

" Najis . Pait-pait deh gue pernah naksir dia." Gumam Karina seraya membuang kotak makan itu kedalam tong sampah. gadis cantik itu berbalik menuju Renjun

" Nah udah aku buang," Ujar Karina gadis itu tersenyum cantik ." Sekarang, ayo ke kelas aku baru inget aku belum ngerjain PR yang Bu Irene kasih. hehe " Memamerkan deretan giginya yang rapih Karina menyengir lucu. mengapit tangan Renjun kemudian menariknya pelan menuju kelasnya

" Dih dasar. Pr kan perkejaan rumah kenapa di kerjain di sekolah ." Renjun terkekeh kecil dan respon Karina hanya menyengir kuda

Setidaknya dengan adanya Karina sedikit mampu membuat Renjun merasa lebih baik ya walaupun sakit di hatinya tidak hilang karena Jeno. tapi mendengar celotehan dan ekspresi wajah lucu Karina membuat Renjun sedikit terhibur


-tbc-

Hai aku bawa cerita baru nih tentang Noren dengan tema pelangi aliasanya gay muehehe

Nekat banget aing bikin cerita ini tuh tapi semoga suka deh. Maaf kalo ada typo dan salah penempatan kata harap maklum aku bikin nya sekali jadi mls koreksi. Kasih tau aja nanti biar nanti aku koreksi ulang

Next komen di sini 👈

Semoga terhibur ya 😇



Between love and hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang