Bagian 2

404 47 3
                                    

Karina sejak tadi terus memperhatikan pahatan wajah Renjun yang begitu terlihat sangat sempurna. Karina berpikir sebenarnya Renjun ini laki-laki atau perempuan kenapa bisa Renjun secantik itu

" Ren. aku penasaran deh." Karina berucap dengan wajah di buat seserius mungkin

Renjun mendongak untuk menatap Karina yang tengah memasang wajah serius.

" Kenapa?."

Karina menatap Renjun dengan intens membuat pipi semerah tomat Renjun menjadi semakin merah. Ya ampun lucu banget gak bakal gue biarin Jeno dapetin Renjun . membuat Karina memekik tertahan dalam hati Karina menahan gemas kepada Renjun

" Enggak jadi deh hehe." Adalah jawaban Karina yang sejujurnya ia sendiri pun terkadang merasa insecure kepada Renjun sebab Renjun jauh terlihat lebih cantik di bandingkan dirinya atau perempuan lain

Wajah Renjun seketika memberengut dengan jawaban Karina. Renjun kesal

" Ya ampun lucu banget sih kamu Ren, ish pengen rasanya aku bawa pulang ke rumah terus aku masukin ke karung." Pekik Karina kelewat gemas dan berkahir mencubit kedua pipi Renjun yang sedikit gembul

" Karina sakit tau." Erangan Renjun sambil melepas cubitan Karina dari pipinya. Karina tertawa setelah nya dengan Renjun yang mengerucutkan bibirnya

Di luar pintu Jeno melihat semuanya bagaimana Renjun memperlihatkan berbagai ekspresi kepada gadis itu. Renjun yang terlihat sebal dan kemudian tertawa bahagia kepada gadis itu membuat Jeno merasa marah membuat Jeno tidak suka dan kebencian Jeno kepada Renjun semakin bertambah melihat wajah penuh bahagia Renjun.

" Sial ." Rahang Jeno mengeras kepalan tangannya semakin mengencang di balik kantung celananya kemudian Jeno pergi meninggalkan kelas Renjun dan Karina .

Karina melihat nya . Melihat Jeno yang berdiri di depan pintu kelasnya dengan aura marah nya  Lo kalah start Jen  Karina tersenyum penuh kemenangan

.

.

.

" Sial sial sial. Awas ya lo Renjun gue gak bakal biarin lo hidup dengan tenang setelah ini." Adalah Jeno yang merasakan amarah yang meluap-luap kepada Renjun terlebih ia tidak suka mendapati Renjun yang tersenyum manis kepada gadis itu.

" Karina... Tunggu tanggal mainnya gue gak bakal biarin lo deket sama mainan gue." Gumamnya penuh tekanan setelah nya Jeno meninjau tembok bilik toilet membuat punggung tangan nya langsung mengeluarkan sedikit bercak darah




Between love and hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang