Garlic 🧄

321 62 8
                                    


Bunyi decit ban mobil terdengar di depan sebuah rumah mewah bercat putih gading. Pintu mobil terbuka, dan seorang pria bergegas keluar dari mobil Audi hitam tersebut.

Wang Yibo, CEO Wang Company. Pria tampan dengan tinggi badan 183 cm, berusia 35 tahun itu melangkah masuk ke dalam rumah dengan jas yang tersampir di lengan kiri dan tas kerja di tangan kanan.

Menaiki anak tangga satu per satu, tungkainya melangkah dengan santai menuju kamar.

kriettt ....

Seseorang yang tengah duduk di depan meja rias berpaling begitu mendengar pintu kamar terbuka. Bibir tipis itu mengukir senyum manis melihat sosok sang suami.

"Sayang, kenapa belum tidur?" Yibo menghampiri Xiao Zhan, mencium atas kepala sang istri dengan sayang.

Xiao Zhan mendongak menatap Yibo dengan mata phoenixnya yang cantik. "Aku menunggu suamiku pulang," ujarnya dengan nada manja.

Mendengar nada manja dari Xiao Zhan, Yibo tidak bisa untuk tidak tersenyum.

"Mandilah dulu, aku akan siapkan piyama tidurmu." Xiao Zhan mengambil jas dan tas dari tangan Yibo.

Lagi-lagi bibir Yibo memperlihatkan senyum. Senyum penuh kebahagiaan. Bersyukur dengan keberadaan Xiao Zhan di sisinya. Sosok pemuda manis yang sebulan lalu sudah sah menjadi pasangannya.

Yibo melangkah masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Xiao Zhan yang tampak sibuk dengan kegiatannya.

Suara gemercik air yang berhenti menjadi penanda jika Yibo sudah selesai denga ritual mandinya. Xiao Zhan bergegas menyemprotkn parfum ke area leher, kemudian berlari melompat ke atas ranjang king size. Dan dengan sengaja berpose seksi.

Jubah mandi yang sejak tadi ia kenakan dengan sengaja di singkap Xiao Zhan, memperlihatkan pahanya yang putih mulus. Dan bagian pundak yang sengaja dipelorotkan hingga terpampang lah pundak putih Xiao Zhan.

Yibo yang baru saja keluar dari kamar mandi, terdiam melihat pemandangan indah yang tersaji di depannya. Yibo bahkan sampai beberapa kali meneguk ludah kasar.

Dua kaki Xiao Zhan terbuka hingga mengangkang. Tangan ramping pemuda manis itu terulur dengan jari  telunjuk yang bergerak-gerak memanggil Yibo untuk segera mendekat.

Tatapan sayu yang dilayangkan sang istri. Dengan desahan kecil yang meluncur dari bibir Xiao Zhan, berhasil membuat junior Yibo yang masih tertutup jubah mandi itu bangun.

Yibo melangkah naik ke atas ranjang, mencium jari kaki Xiao Zhan naik merangkak mencium kaki jenjang Xiao Zhan dengan sensual. Ciuman sensual itu terus merayap naik menuju leher dan bibir Xiao Zhan.

Sementara Xiao Zhan memejamkan mata menikmati sentuhan bibir Yibo di sekujur tubuhnya. Bibir yang semula berada di area leher Xiao Zhan, kini berpindah naik menuju bibir Xiao Zhan.

Namun, hanya tersisa beberapa centi lagi bibir mereka bersetuhan. Xiao Zhan yang semula memejamkan mata menikmati buaian sang suami, tiba-tiba saja membuka mata dan langsung menendang Yibo hingga tubuh suaminya terpental jatuh di atas lantai.

"Akhh!" Yibo mengerang mengusap pantatnya yang terasa sakit.

"Sayang, kenapa tiba-tiba menendangku?!" Yibo bangkit berdiri memegang pinggulnya yang juga terasa nyeri, menatap tidak percaya pada Xiao Zhan yang kini duduk tegak di atas ranjang menatap tajam Yibo.

"Sudah kubilang untuk tidak makan bawang putih!" omel Xiao Zhan.

Mendengar omelan sang istri Yibo terdiam, dalam hati ia mengumpat menyadari kesalahannya.

"Sayang, Zhan Zhan. Maafkan aku." Yibo menatap Xiao Zhan memasang mimik wajah memelas.

"Jangan bilang kau kalah taruhan lagi dengan Jackson dan Lay," tukas Xiao Zhan.

Yizhan Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang