Fight

210 49 9
                                    


Dua orang manusia dengan jenis kelamin sama,berbeda usia itu saling melempar tatapan tajam. Wang Yibo hanya bisa menghela napas lelah melihat istri dan anaknya yang saling adu tatap.

Xiao Zhan menatap Sou Er sengit, kedua tangan memeluk leher Yibo dari samping dengan kedua kaki yang melilit di pinggang sang suami.
Sementara Sou Er menatap penuh permusuhan pada sang mama yang kini memonopoli ayahnya.

"Mama! Lepaskan Papa! Sou mau main dengan Papa!" omel Sou Er memukul-mukul kaki Xiao Zhan.

Xiao Zhan menggeleng mengeratkan pelukannya. "Tidak mau. Papa milik Mama, bukan milik Sou Er," Xiao Zhan menyahut kemudian menjulurkan lidahnya pada Sou Er, yang kini menatap kesal.

Kesal dengan Mamanya Sou Er bangkit berdiri, dan dengan brutal berusaha melepaskan pelukan Xiao Zhan di tubuh Yibo. Yibo meringis karena pelukan Xiao Zhan yang semakin erat di leher dan pinggulnya.

"Lepas, Mama!" Tangan mungil Sou Er memukul-mukul lengan Xiao Zhan, sesekali menarik lengan itu agar terlepas dari leher Yibo.

"Sayang," tegur Yibo menatap lembut Xiao Zhan, yang masih setia memeluk lehernya.

Xiao Zhan mendengus dan dengan terpaksa melepas pelukannya di leher Yibo. Mata phoenix nya menatap sengit Sou Er, yang kini tersenyum penuh kemenangan.

Kali ini Sou Er menang, Mama, batin Sou Er melempar tatapan mengejek ke arah Xiao Zhan.

Tunggu pembalasan Mama, Nak, batin Xiao Zhan kesal.

Jari telunjuk dan jari tengah Xiao Zhan bergerak bolak balik dari depan matanya mengarah ke wajah Sou Er, tepatnya pada dua mata phoenix Sou Er.

Yibo menghela napas lega melihat dua orang kesayangannya kini tertidur. Sou Er yang tertidur di atas karpet bulu tampak begitu damai dengan crayon hijau di genggamannya.

Sedangkan Xiao Zhan tampak nyaman tertidur beralaskan paha sang suami. Yibo kembali menghela napas lelah, bagaimana ia tidak lelah. pasalnya istri dan anaknya itu sebelum tertidur tadi sempat ribut, selalu saja ada hal yang akan menjadi bahan untuk keributan mereka.

Yibo membutuhkan tenaga ekstra untuk menghadapi istri dan anaknya tersebut. Dua orang yang tidak pernah akur, akan tetapi akan saling mencari jika salah satu tidak ada. senyum mengembang di bibir pria tampan tersebut, memperhatikan dua orang kesayangannya yang kini terlelap damai.

•••

Pagi hari harusnya dilewati dengan damai. Namun tidak dengan Yibo, ia yang awalnya berencana ingin menikmati waktu liburnya dengan tenang, sambil bersantai dengan secangkir kopi hangat batal terlaksana.

Sang kepala rumah tangga itu kini menatap bosan Xiao Zhan dan Sou Er, yang kini berebut selang air. Sudah setengah jam berlalu sejak ibu dan anak itu ribut berebut ingin membersihkan bagian belakang mobil. Sekarang mereka berebut selang untuk menyiram bagian depan mobil.

Xiao Zhan dengan segala omelannya, dan Sou Er dengan mulut mungilnya yang cerewet persis Xiao Zhan.

Hilang sudah hari libur damaiku, batin Yibo menangis.

"PAPA!" Sou Er berteriak memanggil Yibo yang duduk santai di teras.

"Kenapa, Nak?" Yibo menatap Sou Er tersenyum.

"Papa, kenapa Papa bisa menikah dengan Mama? Kenapa Papa mau?" tanya Sou Er, jari telunjuk mungilnya mengarah pada Xiao Zhan, yang kini menatap ke arahnya.

"Ck, tentu saja karena papa mencintai Mama," sahut Xiao Zhan percaya diri.

"Mama pasti memaksa papa, 'kan?" tuding Sou Er.

"Enak saja! Justru papa yang mengejar-ngejar Mama!" tukas Xiao Zhan.

"Tsk, bisa-bisanya papa menikah dengan mama," ucap Sou Er, yang berhasil membuat Xiao Zhan menatap sengit ke arahnya.

"Bocah tengil! Jika papa tidak menikah dengan Mama, kau tidak akan ada di sini sekarang!" omel Xiao Zhan tidak terima dengan ucapan sang anak.

sementara Yibo menggeleng sambil tersenyum mendengar perdebatan ibu dan anak tersebut. Anaknya itu baru berusia enam tahun, tapi cara bicaranya kadang membuat orang kesal. Sou Er benar-benar replika Xiao Zhan, sama-sama bermulut pedas.

"Yibo," adu Xiao Zhan manja menatap Yibo dengan tatapan anak anjing.

Yibo bangkit berdiri dari duduk nyamannya, berjalan menghampiri istri dan anaknya. Yibo berjongkok di depan Sou Er, menyamakan tingginya denga Sou Er.

"Papa menikah dengan mama, karena hanya mama satu-satunya orang yang papa cintai. Nanti jika Sou Er sudah besar, Sou Er pasti akan mengerti apa itu cinta," beritahu Yibo mengusap lembut kepala Sou Er.

Pria tampan itu berdiri berjalan menghampiri Xiao Zhan, memeluk tubuh ramping pasangannya itu lalu mengecup lembut bibir Xiao Zhan lembut penuh cinta.

Pagi itu Yibo menikmati hari liburnya dengan mencuci mobil bersama istri dan anaknya, diselingi canda dan tawa. Kebahagiaan terpancar jelas di wajah mereka bertiga, Yibo menatap tersenyum Xiao Zhan dan Sou Er dua orang yang amat sangat berarti di hidupnya.


...

Jangan lupa votmen, ya.
Terima kasih 😘😘😘

Terima kasih 😘😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yizhan Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang