[ Chapter 1 ]

19 3 0
                                    

« .Welcome. Enjoy Reading. »

•——————•°•✧•°•——————•"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•——————•°•✧•°•——————•
".....Ini

Aneh..."

MENDENGAR hal itu keluar dari mulut gadis itu membuatnya raut mukanya bertanya-tanya namun ia tetap memilih untuk diam

"Kematian mereka... bukanlah kecelakaan.."

Gadis itu tetap melanjutkan bicaranya sembari menoleh ke belakang untuk menatap sosok yang memegang payung itu

"....Yang aku dengar truk itu tidak memiliki supir didalamnya, dan orang-orang berasumpsi bahwa supir itu telah kabur"

"Tapi anehnya... tidak ada sama sekali jejak maupun sidik jari disekitar truk itu.."

Ujar gadis itu menatapnya datar, tetapi apabila diperhatikan dengan baik-baik ada kesedihan juga amarah yang mendalam dimata gadis itu dan sosok yang ditatap tetap diam sembari setia mendengarkannya

"...Seolah kematian mereka sudah direncanakan dari awal."

"Bukankah begitu, tuan Navier?"

Sosok itu tertegun ketika mendengar adanya sebuah nada suara yang lembut namun mematikan keluar dari mulut gadis itu, ia tidak menyangka bahwa nona kecilnya dapat berperilaku seperti ini diumurnya.

"...Nona Rin, lebih baik saya antarkan anda kembali ke mobil. Tidak baik untuk anda berlama-lama diarea pemakaman apalagi saat ini sepertinya hujan tidak akan kunjung berhenti.."

Mendengar hal itu Aerin mengangguk dan mengikuti Navier, asisten loyal dari ayahnya untuk meninggalkan area pemakaman kedua orang tuanya.

Saat dimobil suasana menjadi hening tanpa ada yang berbicara disana, Navier sudah memberikan payungnya ke salah satu bawahannya yang menunggu dimobil yang berbeda.

Navier mulai menyalakan mobilnya dan mengendarainya menuju ke tempat mansion yang mulai sekarang milik Aerin sembari diikuti oleh dua mobil hitam dari belakang yang berisi para bawahannya, ditengah-tengah jalan Aerin mengucapkan

"Tunggu Navier, ada satu tempat yang ingin ku kunjungi sebelum kita pulang ke mansion"

"Dimana letak tempat itu, nona?"
Tanya Navier dengan datar namun raut mukanya yang berkata lain tampak penasaran dengan ucapan nona kecilnya

"Lokasinya ada dijalan --------------  -----------"

'Bukannya itu tempat..... untuk apa nona Rin kesana?'

Navier semakin penasaran tapi ia mencoba untuk tidak bertanya dan mengendarai mobilnya menuju tempat lokasi yang Aerin suruh

Melihat mobil yang ada didepan mereka tiba-tiba menuju ke arah lain dan bukan kembali ke mansion,  raut muka yang bertanya-tanya muncul diwajah para bawahan yang mengikuti mereka dari belakang

Namun mereka mencoba untuk tenang dan tetap setia mengikuti mobil hitam yang ada didepannya

"Mungkin nona kecil ingin mampir ke suatu tempat..."

Dugaan mereka ternyata benar dan sekarang mereka berada dilokasi yang tidak asing namun mereka disuruh untuk tunggu didalam mobil selagi Aerin sendiri turun untuk mengunjungi seseorang

"Apa tidak apa-apa untuk nona Rin pergi sendiri, tuan Navier?"
Tanya salah satu bawahan disana yang sedang menelepon orang yang seharusnya memperhatikan Aerin sekarang

"Nona Rin yang memberi perintah itu sepertinya kita perlu menunggunya saja dulu, apabila sudah lewat 10 menit kita akan mengeceknya"
Jawab Navier dengan nada datar

Awalnya ia tidak ingin menyetujui perintah dari nona kecilnya itu apalagi dirinya yang baru saja kehilangan kedua orang tuanya, tapi karena Aerin bersikeras mau tidak mau ia harus menurutinya

Sebenarnya tidak masalah apabila nonanya ingin pergi sendiri tapi yang membuat mereka merasa khawatir dan was-was yaitu area tempat ini berbahaya. Tempat ini bernama Zoxrant atau bisa dibilang kota yang hancur, karena banyaknya orang miskin yang mulai melakukan aksi kejahatan dan berakhir menjadi kriminal yang tinggal disini

Kota kecil ini aslinya telah ditinggalkan oleh pemerintah dan menjadi terbengkalai seperti itu saja sebelum ada orang-orang yang bersifat serakah membelinya dan mengubahnya menjadi area pabrik tanpa memedulikan masyarakat yang ada disana

Pabrik-pabrik membuat area kota ini dikelilingi oleh kabut juga membuat cuaca dan udara disini tidak sehat yang membuat sebagian penduduk memutuskan untuk pindah dari sana

Namun tidak untuk orang kalangan miskin dan rakyat-rakyat yang tidak mampu untuk pindah dari area itu. Banyak orang telah mati, keracunan, dan bahkan menjadi gila akibat dari bermacam-macam narkoba berserakan dan virus dari udara yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik itu

Sampai sekarang belum ada yang tau apa penyebab udara disana menjadi sangat mematikan dan berbahaya. Sangat disayangkan apabila ditakdirkan menjadi salah satu orang yang tinggal disini dengan menjalani kehidupan yang menyedihkan dan berakhir mati begitu saja.

Navier menghela napas sembari melihat hp yang sedang ia pegang lalu memutuskan untuk melihat artikel berita hari ini dan saat ia buka bermunculan banyak artikel yang membicarakan hanya satu topik bahkan membuat matanya melebar setelah membaca judul dari berita-berita itu

"Apa-apaan..... ini..?"
•——————•°•✧•°•——————•

[ Info ]
Chapter 1 (2019)

Aerin Estelle Zylvanxa (12)Rambut :Putih:Mata :Biru Cyan:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aerin Estelle Zylvanxa (12)
Rambut :Putih:
Mata :Biru Cyan:

Navier Lance Edevane (18)Rambut :Coklat Keabuan:Mata :Tosca:Peran :Asisten Ayah Rin & Vice-President:—♪♪♪—«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Navier Lance Edevane (18)
Rambut :Coklat Keabuan:
Mata :Tosca:
Peran :Asisten Ayah Rin & Vice-President:
—♪♪♪—
« .See. You. »
-HV
[729 Kata]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only Heir || Indo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang