Putar Playlist-nya (≧▽≦)
------------------------------------"Karena di hatiku...ada sesosok monster."
"...Apa itu?" Tanya Isagi yang bingung.
Bachira bermain dengan bola di kakinya, "Hanya saat bermain sepak bola, dia akan keluar dan berbincang denganku." Ucapnya, kemudian menendang bola itu.
Sang lelaki berambut hitam-kuning itu menggiringnya menuju Isagi, melakukan beberapa tipuan, Isagi berusaha menyamai permainannya.
Namun, sesosok monster yang dikatakan bocah apel madu itu seakan mengganggu pikirannya, pada akhirnya, sang caramel popcorn lengah.
"Dia berkata, "Di hati Isagi ada monster". Itu katanya."
"Benarkah?? Kalau di hatiku ada monster juga tidak?"
"Are? Kaze-chan!" Bola terhenti ketika Bachira melambaikan tangan sembari berujar senang, mata Isagi juga melihatmu yang kini duduk bersila di tepi garis lapangan. Bajumu masih baju biasa, bukan seragam.
Memang awalnya kau cuman mau ke toilet doang.
"Ah [Na- Akikaze... Sudah berapa lama duduk di sana?" Tanya Isagi, agak tergagap diawal. Kau berpose berpikir, lalu mengangkat kedua bahu.
"Tidak itung! Tapi kayaknya saat Chira menggiring bola?" Ucapmu, masih dengan tanda tanya.
Lalu, kekehan terdengar darimu, kau mengusap pelan tengkukmu.
"Haha! Sebenarnya aku mau minta maaf karena nguping, habisnya aku mendengar namaku disebut sih!"
"Tadi ada suara yang memanggil "Akikaze", rasanya...seperti caramel popcorn! Jadi pasti Yoichi!" Kau menunjuk sang adam, Isagi terkejut mendengarnya.
"Wah...telingamu tajam!" Puji Bachira, kini kau sudah menghampiri mereka berdua yang berdiri di lapangan.
Kau sengaja mencuri bola dari kaki Bachira, lalu melambungkannya beberapa kali di udara, mulai dari dengkul, hingga kaki bagian luar, bahkan betis.
"Kau masih suka bermain seperti itu ya..." Isagi tersenyum, mengingat masa kecilnya yang suka bermain bola denganmu.
Kau tersenyum, menanggapi ucapan Isagi. Bachira hanya menatap kalian bergantian dengan wajah bingung, melihat kedekatan kalian.
"Omong-omong, maksudnya rasa caramel popcorn tadi...itu apa?" Tanya Isagi, masih memperhatikanmu yang berfokus pada bola. Bachira setuju dengan pertanyaan Isagi, "Benar benar! Apel madu yang saat itu juga!" Lanjutnya.
Kau kini melambungkannya agak tinggi, meletakkannya di kepala, mencari keseimbangan, lalu menjatuhkannya pada tanganmu, menatap mereka dengan tersenyum.
"Apakah kalian tahu... Synesthesia?"
Isagi menggeleng, Bachira berpose seakan berpikir keras.
"Oh! Yang obat bius bukan?!" Ucapnya pede.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙏𝙍𝙄𝙆𝙀-𝙀𝘼𝙏𝙀𝙍 || Blue Lock x reader
Fanfic❝ Tinggi di atas rata-rata, mata tajam, suara berat, bahkan dada yang tepos.❞ ❝ Oh Tuhan, jadi aku dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan??❞ 『••✎••』O N • G O I N G Hidupnya penuh keunikan, menurutnya. Terutama, caranya mengenal seseorang dengan...