SukuGo

1.5K 60 9
                                    

Setelah kegiatan panasnya bersama suguru, satoru masih terduduk dikamarnya. Jari tengahnya masih menggali lubang miliknya untuk menemukan titik kenikmatan yang berada didalam sana. Namun hampir sepuluh menit, satoru belum kunjung menemukan dimana lokasinya.

Satoru mulai lelah dan lubangnya sudah terasa perih. Dia membutuhkan bantuan seseorang. Mungkin si tukang potong rambut suguru lagi kalau boleh maksa.

“Suguru mau lagi nggak ya?” batinnya.

Baiklah, satoru sudah bertekad membuang harga dirinya untuk kenikmatan duniawi. Beranjak menuju lemari pakaian untuk berganti pakaian yang baru. Kemudian keluar kamarnya dengan was-was menuju kamar suguru.

Tok tok tok

“Suguru, kau dikamar? Aku buka ya?”

“Yah dikunci.” satoru berbicara sendiri.

Hal pertama yang dituju adalah kamar suguru. Tapi suguru sudah pergi untuk melaksakan tugasnya sebagai tukang potong rambut. Terlihat dari sepeda motornya yang sudah tidak berada ditempat.

Abis crot didalem, pergi, ga pamit pula. Gada akhlak emang suguru.

Satoru kecewa berat, dia mungkin tidak akan bertahan sampai suguru kembali. Jadi satoru memutuskan untuk mengambil peralatan mandinya untuk membersihkan diri sebelum dia terkena demam.

Rumah kos sekarang sedang sepi. Karena Megumi sedang kuliah, Toji tidak tahu kemana dan Sukuna sedang mengangkut penumpang. Hanya ada anjing Megumi yang berada ditaman.

Satoru sendirian. Jadi dia bisa leluasa untuk memakai kamar mandi. Membersihkan sperma milik suguru yang masih berada di lubangnya.

Akhirnya Satoru selesai dengan kegiatan mandinya berjalan untuk menekan kenop pintu kamar mandi setelah sejam bersemedi.

Satoru merasakan ada dorongan lain dari balik pintu dan penasaran siapa yang melakukannya.
Ternyata si tukang ojek online Sukuna sudah kembali. Yang sedang ingin membersihkan diri.

Sukuna tersenyum nakal, masuk dalam kamar mandi dan menutup pintu. Sengaja berdiri didepan pintu, sukuna tidak membiarkan satoru untuk pergi.

“Manis, udah selesai mandinya? Wangi bener.” kata sukuna.

Satoru mundur sambil memeluk peralatan mandinya. Salahkan satoru yang hanya menutupi bagian bawahnya dengan handuk yang sekarang jadi perhatian sukuna.

“Mau mandi lagi bareng sama aku, manis?”

Kata sukuna yang sudah memojokkan satoru dan mencengkram dagunya.

“Tidak, makasih.” jawab satoru singkat.

Sukuna menulikan telinganya. Malah senyumnya melebar dan mendekat. Satoru mengetahui gelagat aneh sukuna, langsung berlari menuju pintu. Namun belum sempat satoru menggapai gagang pintu, sukuna dengan cepat mengehentikan gerakan satoru dengan memeluknya dari belakang. Hampir saja handuknya melorot.

“Mandi bareng yuk. Mumpung kosan lagi sepi.”

Belum sempat satoru menjawab, tubuhnya sudah diangkat dari belakang menuju shower kamar mandi. Kini handuknya sudah terlepas hilang entah kemana. Satoru telanjang dihadapan sukuna dan kembali basah karena air shower.

“Ahhh” satoru mendesah saat tubuhnya terbentur keramik yang dingin.

Sukuna menghimpitnya dibawah pancuran air shower masih dengan pakaian lengkap.

Mencium bibir satoru dan menjulurkan lidahnya meminta akses masuk. Satoru membuka mulutnya dengan suka rela. Menikmati lidah yang saling beradu.

Satoru yang terbawa suasana, melingkarkan tangannya pada kepala sukuna. Meremas kepala merah muda itu dan makin mengeratkan pelukan saat tangan sukuna meremas pantatnya. Sesekali jari tengahnya masuk pada belahan pantat satoru yang licin.

“Ahh ahh.” desahan satoru disela-sela ciumannya.

“Tubuhmu sangat sensitif mirip seperti wanita. Mau ini?” kata sukuna yang dengan sengaja menggesekkan miliknya pada paha satoru. Padahal milik satoru sudah jelas terlihat mengeras seperti batu.

Satoru tidak kuasa menahannya. Memandang milik sukuna yang masih tertutup celana. Tangannya bergerak menyentuh daging tak bertulang itu yang sudah mengeras.

“Ihh keras banget. Pasti enak kalau sudah masuk.” pikir satoru ngeres.

"Sebentar ambil handuk dulu."

Sukuna berbalik hendak pergi sebentar untuk mengambil handuk. Menghiraukan tangan Satoru yang sedang menggodanya.

Tapi lengan sukuna ditahan oleh satoru dan menuntunnya untuk kembali. Dan dengan cepat sukuna menciumnya lagi.

Sukuna langsung melepaskan celananya dan memasukkannya pada lubang satoru. Karena satoru menuntun untuk segera melakukannya. Satoru mngangkat sebelah kakinya sendiri supaya milik sukuna bisa dengan mudah memasukinya.

“Aahhh.” desahan satoru tepat ditelinga sukuna.

“Punyamu enak banget kaya cewek.”

"S-kunahh."

Jeda panjang. Satoru mendekatkan wajahnya pada sukuna yang memberikannya tatapan sayu.

"Hm?" Sukuna menjawab.

"Lebih cepat."

Gerakan pinggul sukuna semakin cepat tanda menyetujui permintaan satoru. Inilah yang diingkan satoru. Agar sesuatu memenuhi lubangnya untuk bisa mengeluarkan spermanya.

Satoru tidak ingat kapan dia menjadi seperti ini. Tapi masa bodoh lah. Asalkan dia bisa lupakan sejenak tentang masalah keluarganya.

Bibir satoru melengkung keatas saat sukuna menemukan titik kenikmatannya. Bersamaan desahannya yang semakin merdu.

"Aaaaaahhh."

Sukuna makin mendekati puncaknya karena desahan dan reaksi tubuh satoru. Menggeliat seperti cacing kepanasan. Seperti menginginkan lebih.

"Mau keluar."

Kata Sukuna. Satoru menggangguk sambil memegangi dan mengocok miliknya sendiri dengan tangan kirinya.

Setelah beberapa kali hentakan cepat, sukuna mengeluarkan spermanya didalam lubang satoru sementara  satoru muncrat mengenai badannya.

Mereka terengah-engah dibawah pancuran air shower. Sukuna mengecup singkat bibir satoru sebelum melepas bajunya yang basah dan membuangnya sembarangan.

"Lagi." Bisik sukuna sambil memeluk tubuh satoru. Kini mereka sama-sama telanjang.

Satoru ingin brontak dan keluar dari kamar mandi tapi sukuna memasukkannya dan kembali memeluknya lagi.

Desahan dari mulut satoru kembali terdengar dan mereka keluar bersama lagi untuk yang kedua kalinya. Dan berakhir dengan mandi bersama.

Teeett teeett teeett teeett

Bunyi ponsel dari hape sukuna. Seperti alarm siaga satu.

Ternyata Sukuna mendapatkan order dari penumpang.

"Aku pergi dulu. Mau jemput rejeki."

Dan meninggalkan satoru begitu saja. Setelah berpakaian rapi sementara satoru masih betah memakai handuk.

Satoru mengiyakan saja. Jadi dia bisa beristirahat dengan tenang. Setelah sukuna pergi Satoru memasuki kamar miliknya dan tertidur sebelum berpakaian.

Tbc.

Haii aku kembali lagi  huhuhu

Makasih ya yg uda baca jgn lupa bintang kejoranya kk..

Next siapa lagi?

Kos-kosan Humu 🔞 [Gojo Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang