Dua hari lalu, satu pemahaman hit me hard. My baby boy is not baby anymore... Tahun ini dia 12 tahun, mau naik kelas 6, dan pastinya beranjak puber.
So... Sembari agak sedih karena dia bentar lagi masuk remaja muda... I went to his room... Interupsi Ujang yang lagi asyik main game, lalu neng ajak dia ngomong.
"Kak, ibuk minta waktunya sebentar ya...."
He stoped playing, lalu nengok ke arah ibuk.
"Kenapa, buk?"
Lalu, neng mulai lah percakapan yang menurut neng sangat perlu dia ketahui.
"Kak... Kamu kan sekarang udah agak gede, bentar lagi baligh. Nahhhh, begitu juga dengan temen-temen kamu yang perempuan."
"Pesen ibu cuma satu ya ... Jangan pernah komentar sembarangan ke mereka."
"Setiap perempuan pasti mengalami masa pubertas yang bikin gak nyaman."
"Dada membesar... Itu sakit banget, loh, kak. Kesenggol sendiri walau dikit aja bawaannya pengen nempeleng orang."
"Badan membengkak, tau-tau makin tinggi dan tiba-tiba jerawatan... belum lagi bau badan. Hal-hal kayak gitu beneran bikin gak nyaman."
"Jadi, kalau ada temen-temen kamu yang berubah bentukannya. Jangan pernah berkomentar apa-apa... Jangan pernah ngeledek, nyela atau ngomong jelek... Karena kamu juga pasti mengalami perubahan yang sama cepat atau lambat walau buat pria, perubahannya less menyakitkan. Oke???"
Ujang ngangguk.
Lalu ibuk ngelanjutin.
"Trus, nanti temen-temen perempuan kamu juga akan mengalami yang namanya menstruasi. Nahhhh... Itu bagian paling gak ngenakin dari perjalanan menuju dewasanya seorang perempuan."
"Perut sakit melilit, mual, kembung, pusing, sensitif, bahkan worst case, bisa pingsan saking sakitnya. Nah, ibuk dulu masuk kategori yang tiap menstruasi selalu parah sampai muntah-muntah dan sulit buat gerak."
"Sesakit itu yang dirasain banyak perempuan di setiap bulannya... Jadi, tolong... Kakak kalau ada temennya yang mens dan sampai kelihatan tembus di rok-nya... Kakak jangan komentar apa pun, gak usah ngeledek juga. Di kondisi begitu, mereka pasti udah malu duluan. Udah badan terasa gak enak, ditambah malu....jadi combo gak enaknya."
"Kalau kakak kebetulan lagi bawa jaket, pinjemin aja buat nutupin rok-nya... The least that you can do cuma itu. Be nice sama temen-temen kakak ya...."
"Paham gak sama yang ibuk omongin?"
Ujang ngangguk lagi trus mulai ngitung-ngitung.
"Gak boleh ngeledek badan temen, gak boleh komentar kalau ada yang mens, pinjemin jaket kalau aku bawa."
Me... Smilling, usap-usap kepalanya.
"Oke, makasih udah dengerin ibuk. Ibuk sayang kakak."
Me... left his room and close the door.
Fiuhhhh... Its so hard raising a gentleman... But I'm willing to give a try...
Wish me luck! 💪💪💪
NengUtie
050423
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan NengUtie
Non-FictionIni bukan cerita... isinya hanya berupa kerandoman sayah, si tukang ngarang amatir yang suka oversharing.