“AAAAA!”
Jaemin langsung tersentak dan terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara teriakan memasuki telinganya.
“J-Jisung?”
“K-kok .. Kok ada 0-om disini?” Ucap Jisung dengan raut wajah bingung dan ketakutan.
Siapa yang tidak bingung dan takut saat rerbangun dan sadar dari tidurnya pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah seorang lelaki yang tidur di sebelahnya, shirtless pula dan lelaki itu adalah tetangganya sendiri.
Dan wajah manis itu membeku ketika sadar bahwa dirinya saat ini tidak memakai bawahan sama sekali. Lalu .. Area pantat dan pinggangnya kenapa sakit? What the fuck is going on?
“Om kok..”
Jaemin menggaruk lehernya, “Jisung kamu. Lupa?”
Jisung menatap Jaemin bingung. “Huh?”
“Kit-“
“Bentar ...” Potong Jisung.
“Kita ... Itu?” Lanjutnya lagi dengan cicitan pelan.
Jaemin meneguk ludahnya pelan. Mau tak mau memang mereka harus saling tau dan membicarakan ini, tidak ada yang bisa mengelak.
“Yeah, we’re having sex.. Tadi malem pas-“
“Di club?” Dan Jaemin mengangguk pelan.
“Tapi.. Di sini.” Ucap Jaemin sambil jarinya menunjuk ke noda sperma kering dan juga bercak darah yang menempel di sprey dan selimut, menunjukkan itu sebagai bukti bahwa mereka melakukannya di apartemen Jisung.
Sontak tangan Jisung langsung meremas selimut begitu melihat noda-noda itu.
“Jisung, maaf. Aku minta maaf.”
“Aku mabuk ya tadi malem?” Jaemin sedikit takut menjawabnya. Dia takut Jisung akan mengamuk karena dirinya bisa saja dituduh memanfaatkan keadaan padahal nyatanya mereka memang sama-sama mau malam itu.
“lya, kamu mabuk dan ..” Jisung menganggukkan kepalanya pelan dan Jaemin pun tak berniat untuk melanjutkan ucapannya.
“Itu kamu masih sakit?”
“K-kok om tau kalo .. Sakit?”
“lya soalnya aku liat kamu agak meringis gitu.” Jaemin menjawab pertanyaan Jisung.
“Hmm iya, perih gitu. Sama pinggang aku juga agak .. Hngg pegel.” Ucap Jisung dengan tanpa sadar ia mengeluarkan rengekannya sambil bibirnya mengerucut lucu.
Mendengar itu Jaemin langsung mengambil ponsel miliknya. Lalu dengan cepat memesankan obat dan makanan secara online yang akan diantar hari itu juga untuk Jisung.
Namun ia langsung tercekat begitu membuka pesan dan ada beberapa pesan dari Priskila.
“Priskila nungguin gue semalam? Anjing gue kok bisa lupa.” Ucapnya dalam hati begitu membaca isi pesan yang begitu banyak dari Priskila.
Dengan cepat ia membalas pesan itu lalu kembali menatap pemuda manis yang juga tengah menatapnya dalam diam.
“Jisung, aku udah pesenin obat buat ilangin rasa nyeri kamu dan makanan buat kamu makan siang. Aku .. Pergi dulu ya? Aku ada urusan penting, maaf.”
Entah kenapa Jisung sedikit kesal mendengar itu.
What the hell, jadi dia akan ditinggal begitu saja?
“Oh .. Ya udah om, gak papa kok.” Ucapnya sambil tersenyum tipis.
Kesal, tapi dia bisa apa? Jaemin tidak bertanggungjawab atas dirinya, pria itu bukan siapa-siapanya. Mereka hanyalah sebatas tetangga.