10 - Half day with BF

222 19 2
                                    

Kini jam sudah menunjukkan pukul 6 lewat 30 menit, getaran suara alarm dari ponsel Tay menyala dan membangunnya pemiliknya. Namun saat Tay hendak mengambil ponselnya ia merasa posisi tidurnya saat ini tidak biasa, ia baru mengingat bahwa semalaman dirinya memeluk tubuh gembul sahabatnya.

Tak ingin Hin-nya terbangun, Tay perlahan mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan mematikan alarm yang menyala. Lalu kembali melihat wajah New yang terlelap.

“Dasar, tidurnya ampe ileran.” gumam Tay sambil melihat bantal yang digunakan New terbentuk sebuah danau.

Posisi Tay saat ini masih memeluk New dari depan, tangannya sedikit keram setelah semalaman menjadi bantal untuk kepala New. Perlahan ia mengangkat kepala New dan menarik pelan tangannya agar tidur New tidak terganggu. Tak lupa menggantikan dirinya dengan guling, agar New tetap nyaman dalam tidurnya.

Kini Tay memulai kegiatan paginya, sebelum mandi ia membuka gorden yang lebar dan tingginya hampir menyentuh lantai. Langit pagi masih terlihat gelap, ia akan membiarkan New bangun sendirinya dengan masuknya cahaya matahari pagi.

Selesai mandi dalam waktu kurang dari sepuluh menit, Tay keluar menggunakan handuk yang melingkari bagian bawahnya. Ia melihat sebentar ke arah New yang masih terlelap.

Terlalu pagi untuk New bangun sekarang, karena itu Tay lebih memilih untuk keluar kamar terlebih dahulu dengan kaos hitam dan celana training pendek. Tay berencana untuk olahraga pagi, di dalam rumah tentu saja, rumahnya memiliki ruangan yang terdapat alat-alat gym sejak ayahnya memiliki hobi olahraga yang menurun pada anaknya.

Sebelum ia pergi berolahraga, ia pergi menuju dapur terlebih dahulu, sampai disana ia melihat Mama Wira yang sedang membuat sarapan.

“Pagi banget Ma?” tanya Tay basa-basi, walau seharusnya ia sudah tau alasannya.

“Biasa shift pagi, ada meeting dulu dari pihak RS jadi harus cepet.”

Tay mengangguk, ia mengambil dua buah pisang dan mengisi sebotol air untuknya nanti.

“Mau olahraga? New mana? Kok gak ikut?”

“Masih ngebo, paling dia bangun siangan dikit.” jawab Tay, ia sudah selesai mengisi air dan menengok sebentar melihat apa yang ibunya masakkan untuk sarapan.

“Ini Mama masakin pasta kesukaan New, gak usah protes kamu.”

Tay berdecak malas, “Yaudahlah.”

Setelah itu Tay pergi menuju ruang GYM, tidak jauh dari dapur, tempatnya berada di bagian belakang rumah. Ruangan tersebut memiliki kaca yang lebar menghadap kolam renang dan halaman belakang.

Sebelum itu Tay melakukan sedikit pemanasan, lalu memilih untuk menggunakan treadmill saja pagi ini, sekiranya berlari 15-30 menit cukup.

Begitulah rutinitas Tay pagi ini, namun disisi lain tepatnya 30 menit kemudian tepatnya di kamar Tay ternyata sudah ada New yang terbangun dengan perasaan bergemuruh.

---

Kamar Tay [07:15]

Tubuh gembul yang membulat didalam selimut sembari memeluk guling perlahan kehilangan kenyamanan dalam tidurnya, gorden yang terbuka lebar dengan cahaya matahari pagi masuk memaksanya untuk bangun.

New yang sudah terlanjur bangun pun bangkit menjadi duduk, ia masih mengingat jika ia berada di kamar Tay, lalu tak lama ia mengingat hal dimana dengan urat malu yang putus dirinya meminta tidur sambil dipeluk oleh Tay Tawan sahabat dari kecilnya.

“AAAAHHHHH MALU BANGETTT!!” pekik New yang diredam oleh bantal.

Wajah New memerah, ia memeluk bantal dan menyadari bahwa tidak menemukan keberadaan Tay di dalam kamar ini. Jam dinding sudah menunjukkan pukul tujuh, dan kenapa Tay meninggalkan dirinya sendirian di kamarnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Childhood Best?Friend - TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang