22 - BULLYING

18K 932 16
                                    

— target 100 vote untuk chapter selanjutnya.

Spam komen dong

- HAPPY READING -

Didalam mobil, finola menginjak gas mobilnya begitu kuat.

Melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata, tak memperdulikan berbagai klakson dari pengendara lain.

Pagi pagi dia sudah di buat khawatir sekaligus kesal karena tadi agatha menelponnya kalau devan mengamuk disekolah.

Entah kenapa cowok itu mengamuk, yang pasti, ink masalah buruk.

Sesampainya di depan gedung sekolah. Finola merubah ekspresi nya menjadi sedikit lebih tenang.

Tak ingin menunjukkan ke khawatiran nya didepan murid lainnya. Takut mereka semua curiga bahwa dirinya dan devan masih memiliki hubungan.

Finola membuka pintu mobilnya, keluar dari mobilnya dengan gaya angkuh dan tentu saja mengundang perhatian siswa siswi.

"FINOLA, DEVAN GELUD DI LAPANGAN OUTDOOR." Teriak salah satu siswa.

Finola tak meladeninya.

Gadis itu terus melangkah menuju lapangan outdoor dengan tenang.

Sesampainya di lapangan outdoor. Finola membelah kerumunan melihat apa yang menyita perhatian mereka di tengah tengah lapangan.

Finola tersenyum miring melihat devan sudah babak belur begitupun lawannya.

Cowok yang menjadi lawan dengan itu bergerak mencoba bangkit walaupun tertatih tatih.

"Lo berandalan devan! Benar kata orang tuanya finola, lo memang gak pantes untuk finola!" Ujar cowok itu.

Senyuman miring finola luntur seketika. Tatapan nyalang gadis itu mulai terlihat.

"Lo cowok bukan?" Tanya finola lantang seketiak mensunyikan lapangan itu.

Tak ada satupun yang bersuara.

Mereka semua terlalu kaget dengan kehadiran finola yang secara tiba tiba ada disini. Astaga... Kedatangan finola saja mereka tak sadar saking fokusnya melihat pergelutan devan dan cowok itu.

"Gue tanya, lo cowok bukan?"

Cowok itu tersenyum miring. "Lo buta finola? Tentu gue cowok."

Finola mengangguk. "Gue cuman mastiin, karena gue pikir lo goceng. Murah dan gak berharga seperti mulut lo."

"WUH!" Teriak abraham heboh.

Devan maju, mendekati cowok itu dan mencengkram kerah seragam nya.

"Gue emang berandalan. Tapi setidaknya, mulut gue berharga buat nggak ngehina orang kayak mulut lo."

Devan mendorong cowok itu tanpa berperasaan kemudian beranjak pergi meninggalkan lapangan outdoor bersama inti alexion lainnya.

"BUBAR!"

Seketika siswa siswi itu langsung membubarkan diri, memasuki kelas masing masing ketika mendengar teriakan finola.

ANTAGONIST COUPLE [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang