Happiness (Sasuke POV)

164 14 4
                                    

Hallo!
Gatauu Aku buat fanfic ini krn apa tb" aj kepikiran.
Aku juga gatau ini mau di buat oneshoot apa lanjut, yang penting nulis.

***

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku kembali.

Ke kampung halamanku.

Di mana ada banyak sekali pelajaran yang bisa ku petik dari desa itu.

Konohagakure.

"Temee.. Akhirnya kau pulangg!! Aku merindukan mu huuuhuu" Naruto, ia teman ku terkadang sikap nya menyebalkan tapi ia orang yang sangat peduli.

Kenapa aku sangat beruntung mempunyai teman seperti nya?

Kenapa kami-sama sangat baik kepadaku?

"Kau menyebalkan" ya ia sangat menyebalkan ia selalu membuat ku iri.

"Kauuu... Selalu saja... Apa kau tak mengerti perasaan ku inih..teganyaaa huu" rengek nya tak jelas, hmm tapi aku tak suka sikap merengeknya ini.

"Kau balik gak bilang-bilang.. Tapi tak apa Sasuke, pintu konoha ini selalu terbuka untuk mu." Lelaki bermasker itu seolah menamparku walau tersirat.

Kenapa? Padahal aku selalu berambisi menghancurkan desa ini.

Kenapa desa ini masih menyambutku dengan baik?

"Gomen.. " jika saja aku berani, jika saja aku tak pengecut... Aku pasti akan mengatakan betapa aku berterimakasih pada desa ini.

"Kenapa kau minta maaf, tak ada yang salah di sini.. Masa lalu biarlah berlalu.." Pria bermasker itu mendekati ku dan memejamkan matanya, seperti nya ia tersenyum.

"Kau tak mengerti perasaan ku".

Berhentilah bersikap baik, itu membuatku merasa tak pantas di desa ini.

"Ya hanya kau yang tau perasaan mu." Lelaki itu kembali tersenyum padaku.

.
.
.

"Tau gak teme? Desa ini sudah banyak berubah lho! Lihat! Ada gedung besar kan di sebalah sana! Sana! Dan sana!" Naruto mengajak ku berjalan-jalan, banyak sekali yang berubah, dan aku tak mengenali tempat-tempat ini.

Mataku mulai tertuju pada kedung rumah sakit.

Klink Konoha.

Itu membuat ku teringat pada seseorang yang selalu mengatakan 'Aishiteru' padaku.

Sakura.

"Dan.. Lihat teme! Itu lah Klinik nya Tsunade-Sama dan Sakura-Chan!" Ya, sudah ku duga.

Entah lah.. Tapi kurasa.. Aku ingin menemui gadis itu.

"Aduhhh Aku gak bisa menemani mu lebih lama! Aku harus mengurus sesuatu nih! Tak apa kan? Ttebayo?"

"Sesukamu"

"Oke deh! Kalau mau menemui Sakura-Chan! Kau bisa pergi ke ke klinik itu ttebayo!"

Seperti nya, tak perlu.. Aku tak ingin merepotkannya.

Dan akhirnya aku berdiam diri tepat di depan klinik itu, Apa aku akan membohongi perasaan ku lagi?.

Tak ingin terlihat gila dengan memandang klinik itu, aku mulai melangkah kan kaki ku meninggal kan Klinik tersebut.

Self AwareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang