3. Need U

2.1K 213 11
                                    


" La, gue mau ke gedung SMP dulu, ya" ucap Chika setelah menelan batagor dalam mulutnya.

Suasana kantin SMA 35 ramai memasuki jam istirahat. Chika dan Olla, sudah ada disana sejak 15 menit yang lalu karena membolos kelas. Chika lap sekitaran mulutnya dengan tisu yang ia ambil dari saku.

"Ngapain?"

"Bocil gue enggak bales² chatt. Padahal udah jam istirahat" jawab Chika sambil membereskan sampah miliknya.

"Ya udah, sono samperin dah" balas Olla

"Duluan" ujar Chika

      Gadis berseragam putih abu-abu itu, bangkit dan melangkah menuju luar kantin sambil membawa sampah. Ia buang sampah nya ke dalam tong sampah di dekat pintu. Chika berjalan cepat di lorong lorong gedung. Perasaan khawatir bercampur kesal menyelimuti hati nya. Christy, sahabatnya yang berumur lebih muda dari nya, tidak memberi tanda tanda akan membalas pesan dari nya.

Memasuki gedung SMP, banyak orang yang menyapa nya. Chika balas ramah dengan senyum tipis nya.

"Kak Chika" sapa Jessi yang berpapasan dengan nya.

" Hai Jes, Christy mana ya?" Tanya nya tanpa basa basi.

"Dikelas. Sakit deh kayak nya kak" jawab Jessi

"Oh, ya udah, makasih, ya, Jes"

"Sama sama"

Chika pun segera berlari kecil menuju kelas Christy. Sapaan sapaan yang masih terus berdatangan ia balas singkat. Sampai di tujuan, Chika tidak melihat Christy di kursinya.

"Kak, cari siapa?" Seorang gadis menghampiri nya.

Seorang anak SMA berada di wilayah gedung SMP, dan terlihat mencari seseorang, tentu saja menarik perhatian.

"Christy ada?" Tanya Chika cepat.

"Ada. Lagi tiduran di kursi" jawab gadis itu menunjuk ke arah meja Christy.

"Oh iya, makasih"

    Chika melangkah masuk ke dalam. Mengabaikan semua tatapan yang tertuju pada dirinya. Mendatangi meja Christy dan jessi. Ternyata, Christy sedang dalam posisi terlentang di atas kursi nya dan kursi Jessi yang di rapatkan. Ada satu kursi lain juga untuk kaki nya.

   Lengan gadis SMP kesayangan Chika itu, menutupi matanya. Chika berdiri dalam diam. Dapat ia lihat tarikan nafas Christy yang berat. Christy terbatuk singkat. Dia tampak sangat lemah tak bertenaga.

    Chika pun memegang dahi, pipi dan lehernya. Merasakan panas menjalar ke tangan nya. Christy tak melakukan apapun. Tanpa dia membuka mata, dia tau siapa yang kini ia rasakan ada di dekatnya.

"Kenapa gak bilang sih kalo sakit?" Ucap Chika. Nada bicara nya menyiratkan kekesalan.

"Aku gak bilang juga, kak Chika tau" ucap Christy yang beranjak duduk.

Chika segera mengambil tempat di samping Christy, dan menjadikan bahunya sebagai sandaran yang kokoh bagi Christy.

"Aku tau, karena aku nyamperin kamu. Coba kalo enggak? Terus juga, kalo dari rumah udah ngerasa gak enak, gak usah maksain. Gini kan jadi nya"

  Chika mengusap usap kepala Christy lembut. Suara Christy tadi terdengar serak. Wajahnya tampak lebih pucat dari biasanya. Christy membisu 1000 kata. Kepala nya berdenyut. Tubuhnya terasa tak nyaman. Dingin menggerogoti dirinya di siang hari.  "Pulang yuk"

    Ajakan Chika dibalas dengan gelengan. Gadis itu pun menjawab kemudian.

"Tanggung 1 pelajaran lagi"

Selalu Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang