*Tidak disarankan membaca sebelum berbuka puasa. Terima kasih*
•••
Dulu, 6 tahun kakak menjadi perisai pelindung yang paling keras buat aku. sekarang, kenapa jadi begini? kakak aku yang dulu paling pemberani dan percaya diri, kenapa sekarang menjadi seorang penakut yang tak lagi ingin menampakkan diri?
•
E
N
J
O
Y
<3
•🐟🐕
Banyak rumor mengatakan, ada sebuah kelompok bernama Rva. Itu hanya sebuah perkumpulan biasa sebenarnya. Perkumpulan anak anak muda yang sering bermain bersama. Entah itu berkeliling dengan motor. Bermain futsal. Basket. Atau apapun itu sebagai kebersamaan mereka.
Tapi, dibalik itu, katanya mereka juga sering membantu orang orang yang tertindas. Menghajar mereka yang semena-mena. Tidak peduli siapapun orang nya.
Tapi, yah, kembali lagi, kalau itu hanya sebuah kabar burung yang tersebar dari mulut ke mulut. Apakah perkumpulan itu benar benar ada?
Terus berjalan dengan menunduk, gadis SMA tapi masih memakai model rambut kepang 2 itu, tak berani untuk menatap siapapun. Semua orang menatap nya tak suka. Tak peduli. Benci. Padahal, 1 tahun ia bersekolah disana, tak pernah sekalipun ia berulah.
Sejak kejadian itu, fitnah atas dirinya 4 tahun yang lalu itu, semua berawal dari sana. Semua kebencian mendarat pada dirinya yang telah dimanfaat kan dan di jatuhkan nama baik nya. Walau dirinya saat itu memang benar benar membuat kesalahan, tapi kesalahan itu di perlebar, diperluas, dengan sesuatu yang tidak benar. Sebuah tambahan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Model rambut yang ia pakai sekarang pun, karena ancaman orang orang yang paling setia membully nya. Katanya, jika ia tidak memakai model rambut seperti itu saat berada di sekolah, mereka akan memberikan gangguan yang lebih parah daripada hari hari biasa nya. Dirinya? Hanya bisa menurut dan pasrah.
"Kak Chika!"Baru saja kaki nya akan melewati bingkai pintu kelas, panggilan itu menghentikan nya. Ia menoleh ke samping, menemukan Marsha, adik kelas nya yang dulu juga sering kali di bully karena keluguan nya, tampak berlari dengan terburu buru ke arah nya. Sekarang, sih, gadis itu sudah lepas dari segala gangguan karena bantuan seseorang.
"Kenapa, sha?" Tanya nya.
"Dipanggil kak Zee di perpustakaan"
Dia pun mematung. Hah? Apa dirinya tidak salah dengar?
"Sha? Kamu gak bohong? Yang bener aja???"
"Emang nya aku pernah bohong sama kak Chika?"
"T- tapi, sha- ngapain kak Zee manggil aku?"
Marsha menggeleng. Gadis itu hanya di perintahkan seperti itu. Dia yang berdiri di hadapan Marsha ini terlihat begitu gelisah sekarang. Menggigit bibir dalam nya.
"Gak usah takut, kak. Kak Zee baik kok" ucap Marsha. Mencoba menenangkan sosok di depan nya ini.
"Baik? Dari sisi mana kamu bisa bilang kulkas 99 pintu itu baik, sha?" Sewot nya, tak terima.