02

3.5K 511 33
                                    

Senin pagi telah dimulai. Awal untuk memulai kembali semua kesibukan selama sepekan ke depan. Jalan-jalan mulai dipenuhi oleh berbagai kendaraan yang bersiap menuju tempat mereka masing-masing. Gedung-gedung perkantoran serta pusat pendidikan mulai diisi oleh orang-orang yang mulai berdatangan.

Sementara itu, Jennie masih duduk di halte bus dekat rumahnya. Jam sudah menujukkan pukul 7 pagi. Namun, hal itu tidak lantas membuat Jennie terburu-buru. Perkuliahannya dimulai pukul 8 pagi. Hanya perlu 30 menit untuk tiba di kampusnya. Jika sesuai jadwal, bus akan datang pukul 7 lewat 5, sehingga Jennie tidak mungkin terlambat.

Jennie menyumpal kedua telinganya menggunakan headset. Seperti biasa, ia selalu membaca bukunya dimanapun dirinya berada. Selain Jennie memang sangat gemar membaca, itu juga merupakan salah satu cara yang Jennie gunakan agar tidak ada orang asing yang tiba-tiba mengajaknya berbicara. Ia bukan orang yang mudah berinteraksi.

Jennie segera menutup bukunya saat merasa bahwa bus yang ia tunggu telah tiba. Saat pintu terbuka, Jennie segera masuk ke dalam bus dan men-tap kartu miliknya pada mesin di dekat pintu masuk. Setelahnya, barulah ia mencari tempat duduk yang masih kosong.

Pagi ini, bus hanya diisi oleh para pelajar, mahasiswa serta para pekerja. Rata-rata, mereka semua berpakaian bersih dan rapi dengan wajah yang masih tampak segar. Jennie tidak terlalu mempedulikannya dan mengambil tempat duduk di barisan paling belakang. Seperti biasa, ia akan membuka bukunya dan kembali membaca.

'Tuk...tuk'

Jennie merasa seseorang menyentuh pundaknya. Ia segera melepas headset yang terpasang di telinganya dan menoleh. Mata Jennie membulat sempurna saat melihat seseorang yang kini tengah tersenyum lebar kepadanya. Seorang gadis berponi yang entah sejak kapan duduk di sebelahnya.

"Annyeong! Kita bertemu lagi" sapanya antusias.

Jennie hanya menatap tanpa minat ke arah gadis itu.

"Apa kau sangat suka membaca eoh?" tanya Lisa seolah tidak peduli dengan tatapan datar yang Jennie berikan.

Jennie tak bergeming sedikit pun. Ia kembali memasang headset-nya dan membaca buku. Mengabaikan Lisa yang terus menatap ke arahnya. Lisa akhirnya menyerah dan hanya diam di sebelah Jennie.

Hingga tak terasa, bus yang mereka tumpangi berhenti di sebuah halte di dekat salah satu kampus swasta terkenal di Seoul, Champion University. Jennie segera menutup bukunya dan bergegas turun. Ia melangkah menuju kampusnya, namun langkahnya terhenti kala merasakan seseorang mengikutinya dari belakang.

"Kau menguntitku?" sentak Jennie pada seseorang di belakang.

"A-aniya!" Lisa langsung mengangkat kedua tangannya dan mundur satu langkah.

"Lalu kenapa kau mengikutiku hah?! Apa yang kau mau?"

"Aku hanya ingin pergi ke kampusku. Apakah salah? Aku mahasiswa di Champion University" Lisa menunjukkan kartu mahasiswanya kepada Jennie.

Jennie hanya terdiam melihat kartu milik Lisa. Sejujurnya, ia sangat malu karena sudah salah menuduh dan berpikiran yang tidak-tidak. Tanpa mengatakan apapun, Jennie langsung berlalu begitu saja meninggalkan Lisa. Lisa hanya menatap kepergian Jennie dengan heran sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gadis aneh, tapi dia sangat cantik" Lisa kemudian tersenyum dan meneruskan langkahnya yang sempat terhenti.







***

Perpustakaan di Champion University terpantau cukup ramai siang ini. Banyak mahasiswa yang datang berkunjung untuk mencari buku-buku yang akan mereka pinjam, guna melancarkan tugas yang akan mereka kerjakan. Seorang gadis bermata kucing, terlihat duduk seorang diri di sudut perpustakaan sembari membaca sebuah buku. Sepasang headset terpasang di telinganya, untuk menjaga konsentrasinya agar tidak terpecah oleh suara orang lain. Ia adalah Jennie.

Astrophile [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang