CHAP 1

30 3 0
                                    

Pip pipp....

Keesokan harinya pukul 05.00 Safira baru terbangun dari tidurnya, ia langsung membereskan tempat tidur nya kemudia ia mandi, setelah mandi ia langsung memakai baju seragam sekolah nya lalu makan.

Setelah makan ia menunggu angkot di depan rumah nya untuk berangkat ke  sekolah.

Sesampainya di sekolah ia langsung  melaksanakan upacara bendera ( btw ini hari Senin ya) setelah melaksanakan upacara semua murid boleh masuk ke kelas masing-masing.

Safira pun masuk ke kelas, ia duduk di kursinya dan melaksanakan pelajarannya dengan tertib, waktu pun berlalu.

Tringgg.... Bunyi bel
Semua murid berlarian ke kantin untuk makan siang, termasuk Safira dan teman-temannya.

Lalu Raisa dan geng nya menghampiri Safira, Safira yang terkejut menghentikan langkah nya
"Kenapa kau?"tanya Raisa pada Safira
"T-t-tidak" jawab Safira.

Raisa dan geng nya menyuruh safira ke ruang musik, Safira hanya bisa mengiakan permintaan mereka,
lalu Raisa dan teman-temannya berjalan duluan ke ruang musik meninggalkan Safira.

Ternyata Raisa dan teman-temannya sudah menyiapkan alat catok yang sangat panas untuk Safira, Safira pun tiba di ruang musik
"Hai" kata Raisa pada Safira
"Kenapa kau lama sekali?"tanya Raisa

Safira sedari tadi hanya menundukkan kepalanya dan tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Raisa ia juga tidak melihat sedikit pun pada Raisa dan teman-temannya nya itu,saking ketakutannya.

Karena Raisa tidak nyaman akan hal itu, ia langsung menarik tangan Safira dengan keras untuk mendekatinya.

Vania dan Elmira yang sedari tadi nya diam kini bergerak,
"Kami mempunyai hadiah untukmu Safira"kata Elmira dan Vania
lalu Elmira menarik lengan Safira agar ia mendekat pada mereka

Vania yang sudah menyiapkan alat catok pun mendekati Safira dengan membawa catokan tersebut.
"Kemari kau" kata Vania pada Safira
"I-iya" jawab Safira.

Lalu Dario dan Peter memegangi tubuh Safira agar ia tidak lari, kemudian Elmira dan Vania menarik  lengan baju Safira dan langsung menancapkan alat catok yang sangat panas tersebut pada tangan Safira.

Next---

Korban Bully Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang