awal mula

10 1 1
                                    

Pada hari ulang tahun ku yang ke-5

Ayahku dan aku sedang mempersiapkan kue ulang tahunku. Walau rasanya kurang enak kami hanya menertawakan kuenya. Kami juga banyak meniup balon dan memasang pernak pernik khusus untukku.
Ibu ku pergi untuk membelikan kado ulang tahun ku. Ku harap itu adalah mainan piano atau mainan alat musik lainnya

Sudah 3 jam kami menunggu

Ibu belum kunjung pulang juga. Kami menunggu dan menunggu tapi belum kunjung pulang juga.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah kami
Seorang pria besar memberi tau kami sesuatu yang tidak menyenangkan.

"Maaf Karna sudah mengganggu kalian malam malam begini. Kalian pasti salah satu keluarga dari ibu Susi kan ?" Katanya sambil menunjukkan KTP Ibu ku.

" Iya, itu istriku. Dari mana kau mendapatkan KTP-nya, apa terjadi sesuatu padanya atau kau mencuri istriku." Ayah menaruh rasa curiga yang besar pada pria itu.

" Tidak, aku hanya ingin bilang kalau istri anda mengalami kecelakaan dan sekarang dia di rawat di rumah sakit. Kondisinya sangat kritis." Dia menjelaskan apa yang terjadi.

" Tidak itu tidak mungkin terjadi. Dia orang yang selalu berhati-hati dan waspada pada segala hal mana mungkin dia mengalami kecelakaan.
Beri tahu aku di mana ia di rawat sekarang!"
Ayah terlihat sangat panik dan menaikkan volume suaranya

Kami di bawa kerumah sakit di mana tempat ibu di rawat.

Aku dari tadi mengekori ayah ku dari belakang badannya yang tinggi dan kurus itu.
Bahkan ia ke wc pun masih ku ekorin

Kami sampai ke tempat ibu di rawat. Ada banyak dokter di sana. Ayah dari tadi menampar pipi ibu dengan halus sambil membangunkan nya.
Di samping ibu ada kotak yang di lapisi kertas kado berwarna ungu dengan pita merah.

PIP pip PIP piiiiiiiiiiiiiip............

Suara itu berasal dari mesin yang ada di samping ranjang ibu. Dari garis garis bergelombang menjadi garis lurus.
Aku tidak terlalu mengerti artinya Karna pengetahuan ku tidak seluas itu.

"AAAAAAAGGGGGGGGGHHHHHHHHH"
Secara tiba tiba ayah berteriak dengan keras sambil menangis.

Aku langsung menuju arah ayah yang sedang di tenangin dokter di sekitarnya.

"Ayah ada apa? Kenapa berteriak? Apa ibu baik-baik saja?" Kata ku dengan polosnya.

Bruuukk

Ayah mendorongku hingga terjatuh.
Aku memandang wajah ayah yang kelihatan sangat marah dan kesal.
Dia mendekatiku secara cepat dan menarik kerah bajuku.

"INI SEMUA SALAH MU!! JIKA SAJA KAU TIDAK BERULANG TAHUN HARI INI PASTI ISTRI KU AKAN BAIK BAIK SAJA DI RUMAH!!"

Pupil mata ku mengecil seketika. Ini pertama kalinya ada orang yang membentak ku sekeras itu.
Seketika air mataku mengalir secara perlahan dari mata keujung pipiku.

Aku tidak bisa mengerti apa yang terjadi, ayah yang membentak ku dengan keras berusaha di tahan oleh dokter dokter sekitar dengan ibu ku yang berbaring di ranjang putih tidak bernafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gilbert And Live (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang