"Yah, kakak kenapa ya?" Tanya bunda yang ngeliat yeonjun di depan tv sedang termenung
"Biasa Bun anak muda, palingan tengkar sama soobin" jawab ayah
"Tapi kasian kakak, masa cuma makan sedikit"
Karena Bunda khawatir, bunda menghampiri yeonjun
Sesampainya di depan tv bunda nunduk lalu melihat yeonjun
"Ya ampun, aku kira nangis ternyata malah turu" kata bunda
Bunda balik lagi Ketempat tadi
"Yah"
"Kenapa?"
"Kakak ternyata tidur" bisik bunda
"Tuhkan bunda sih terlalu nething, kakak itu anti galau galau club" ucap ayah
"Apansih jamet, sana bawa kakak ke kamarnya"
"Udah Bun biarin kakak tidur kasian"
"Tapi kan itu kasian yah"
Bunda tarik baju ayah untuk segera ke tempat yeonjun
"Anak ayah, kok bisa Sampek tidur kayak gini"
"Ih udah yah cepetan"
"Iya Bun"
Ayah gendong yeonjun lalu membawanya ke kamar
Sedangkan dirumah soobin, ada Mark dan Jay, Vernon
"Salah paham"
"Salah paham apaan"
"Ya Lo semua salah paham tentang ini semua" kata soobin
"Gue ga ngerti" ucap jay
"Sini gue jelasin"
Mereka berkumpul, mendengarkan soobin bicara
"Bin Lo bangsat" Mark ngelempar soobin dengan bantal yang ada di kasur soobin
"Tapi perasaan Lo cuma ke yeonjun kan?" Tanya Vernon
"Perasaan gue seutuhnya buat yeonjun, bahkan hidup gue"
"Bucheen" ledek Jay
"Tapi gue ga tega tadi, tapi gue juga takut yeonjun serem"
"Nah Lo liat yeonjun marah kayak liat diri Lo sendiri" kata Jay
"Benerr prend" celetuk Mark
"Kalo Lo Sampek diputusin kita gamau bantu, because Lo nyakitin yeonjun!" Kata Mark
"Gue nyuruh haechan putusin Lo, mau?" Ancam soobin
"Ya ga bisa gitu lah bro" jawab Mark tidak setuju
"Yaudah diem"
"Untung ayang gue ga gampang pakek sogokan HAHAHAHA"
Jay tertawa, lalu beranjak dari kasur soobin ke sofa begitupun juga Vernon
"KAK YEONJUN" teriak haechan
"WOI PAK BUKAIN DONG, CAPEK NIH PENGEN MASUK"
"Emang kamu siapa?" Tanya satpam
"Loh saya manusia lah pak" jawab haechan
"Mau ketemu siapa?"
"Ketemu kak yeonjun"
"Temennya?"
"Duh pak, ga sekalian bapak tanya rumah saya dimana anak siapa RW RT sama no rekening siapa tau bapak mau isi kiw kiw"