O1. Sebuah Kebetulan

16 11 36
                                    

•••

••DEANNA••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••DEANNA••

Deanna mengaduk minumannya tanpa minat. Bel istirahat sudah berbunyi sedari beberapa menit yang lalu, dan kini ia tengah terduduk di salah satu meja kantin ditemani oleh Kanya dan Lagam, temannya.

Entah kenapa pikirannya malah tertuju pada sosok lelaki yang ditemuinya kemarin saat ia membelikan Kanaya martabak.

Kepulan asap dari mangkuk bakso yang di pesannya tadi terlihat menipis karena tak tersentuh sedikitpun. Sedangkan hal itu berbanding terbalik dengan mangkok bakso milik kedua temannya yang sekiranya tinggal seperempat.

Lagam yang menyadari hal itu menyenggol lengan Kanaya yang kebetulan duduk di sampingnya. Sedangkan Kanaya menatap nyalang ke arah lelaki blasteran itu, karena tindakannya barusan hampir membuatnya tersedak.

"Apa?!" Desisnya kesal

Namun bukannya menjawab lelaki yang memiliki wajah rupawan itu malah menunjuk ke arah Deanna menggunakan dagunya, seperti memberi isyarat kepadanya.

Tak ayal Kanaya menoleh dibuatnya, ia hanya mengedikkan lengannya acuh, kemudian melanjutkan acara menyeruput kuah bakso yang berhasil diraciknya menjadi super pedas itu.

Lagam memutar matanya malas, kemudian kembali menatap ke arah Deanna.

"Dea, itu baksonya mau dianggurin aja?"

Deanna dibuat tersadar ketika suara berat temannya berhasil menembus pendengarnya. Ia mengerjap canggung ketika ketahuan melamun.

"Ah, i-iya gue makan ko, tadi sengaja di diemin, masih panas," ujarnya kemudian tangannya bergerak menusuk pentol bakso dan melahapnya.

Kanaya yang tadinya terlihat acuh akhirnya menoleh juga. "Perasaan dari tadi lo ngelamun mulu, ada masalah?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Deanna mengurungkan niat awalnya memasukan pentol bakso ke mulutnya. Gadis itu menghela nafas dan menaruh pentol yang sudah tertusuk garpu tersebut.

"Gue juga bingung, Nay. Gue kepikiran sama cowo martabak kemarin,"

"Kata gue sih lo'nya naksir, Na.. Gue jadi kepo deh mukanya kaya gimana sampe ga bisa lo lupain gitu aja," Ujarnya setelah berhasil meneguk sesedot minumannya.

"Hah?! lo naksir sama kang martabak, Na?!"

'Uhuk!'

Lagam yang dasarnya tidak mengerti situasi malah melontarkan pertanyaan konyol yang berhasil membuat Kanaya tersedak es tehnya sendiri. Sedangkan Deanna ikut tertawa geli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang