* * * * *
Im Nayeon menghembuskan nafasnya dan menatap ke atas. Menatap langit yang perlahan mulai menjatuhkan butiran kecil salju. Nayeon menutup matanya saat butiran salju itu jatuh ke pipinya.
"Sekali lagi. Salju pertama turun tapi ayah tak ada disini"
Nayeon kembali menghela nafas. Ia kembali berjalan menyusuri jalanan yang tak terlalu padat. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang untuk sekedar pergi ke swalayan atau mengunjungi temannya.
Nayeon memasuki sebuah swalayan lalu membeli ice cream rasa cokelat. Ia mendudukkan dirinya disebuah kursi pinggir jalan dan mulai memakan ice cream-nya. Hal yang biasa ia lakukan dengan ayahnya dulu.
Makan ice cream saat dingin dan salju turun bukanlah hal baik untuk kesehatannya. Ia bisa saja terkena flu. Tapi hanya ini salah satu cara yang biasa ia lakukan untuk mengenang ayahnya.
Rasa manis dari ice cream cokelat ini membuat perasaannya sedikit membaik. Tapi agaknya, ia masih sangat merindukan ayahnya.
Nayeon menyerit dan menatap keatas saat salju tak lagi mengenainya. Saat itulah ia melihat payung berwarna biru tua berada diatas kepalanya. Ketika ia menoleh kebelakang, seorang pria asing dengan senyumnya menghalangi salju mengenai Nayeon dengan payungnya.
"Suhu sudah dingin. Tapi kenapa kau memakan ice cream, nona?"
Nayeon menyerit. "Memangnya kenapa? Apa itu urusanmu?" ucapnya ketus.
Pria itu malah tersenyum. "Kau bisa terkena flu dan rasanya sangat tidak menyenangkan"
Nayeon menghela nafas. "Itu bukan urusanmu dan pergilah dari sini tuan--"
"Byun Baekhyun" ucap pria itu mengenalkan dirinya secara tiba tiba dan menyela perkataannya.
"Namaku Byun Baekhyun, nona. Siapa namamu?"
Nayeon kembali menghela nafas. "Aku tidak peduli dan kau tidak perlu tau siapa namaku"
Pria itu ikut menghela nafas. Dengan salah satu tangan yang ia gunakan untuk memegang payung diatas kepala Nayeon, satu tangan yang lain masuk kedalam saku. Tak leduli bahwa rambutnya kini dipenuhi salju.
"Aku memberi tau namaku. Ini tidak adil. Kau seharusnya memberi tau namamu juga, nona" ucapnya.
"Aku tak memintamu mengenalkan diri"
Pria itu tersenyum lalu menunjuk rambutnya yang dipenuhi salju. "Minta maaflah untuk ini dengan mengenalkan diri" ucapnya.
Nayeon kembali menghela nafas. "Im Nayeon! Kau puas!" ucap gadis itu lalu pergi.
Dengan sepatu heels yang membentur trotoar hingga mengeluarkan bunyi, Nayeon melangkah dengan kepala terangkat. Wajahnya membentuk ekspresi sombong sembari beberapa kali memakan ice cream nya. Menatap datar orang lain yang berlalu lalang melewatinya.
Sementara pria bernama Baekhyun itu tersenyum melihat gerakan sombong Nayeon. Gadis itu cantik dan manis. Namun sangat sombong dan ketus.
"Benar benar tipeku" ucapnya lalu menghela nafas. "Dia seperti singa betina. Sangat galak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
ФанфикIm Nayeon kira, Sehun pria yang sanagat berbahaya hingga ia memilih meraih tangan Baekhyun yang ia pikir sangat baik. Namun nyatanya, Baekhyun bahkan menyakitinya lebih dalam dari apa yang Sehun lakukan. Dua pria itu sama saja. Menyakiti dan melukai...